VARIABEL PENELITIAN ANALISIS DATA

commit to user 40 plastik PP lalu dimasukkan ke dalam autoclave pada tekanan 1,5 psi kgcm 3 , pada suhu 121 C selama 45 menit. 5. Sterilisasi eksplan Bahan tanaman yang digunakan sebagai sampai bersih dengan menggunakan detergen dan merendamnya sampai 10 menit, untuk mematikan mikroorganisme yang menempel dalam eksplan. Kemudian direndam dalam campuran larutan bakterisida dan fungisida selama 12 jam, serta digojog dalam thermoshaker. Setelah 12 jam eksplan dibilas dengan aquadest steril di dalam LAFC sebelum ditanam. Eksplan yang telah dibilas dengan aquadest steril, disterilisasi lagi dengan dengan clorox 1,5. Eksplan dimasukkan ke dalam botol kultur dan direndam ke dalam larutan clorox 1,5 selama 5 menit sambil digojog. Kemudian eksplan siap ditanam di dalam media kultur. 6. Penanaman Penanaman eksplan dilakukan di dalam LAFC Laminar Air Flow Cabiner yang telah dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol 70, spirtus dan formalin. Kemudian eksplan dikeluarkan dari botol dengan menggunakan pinset panjang yang telah disterilisasi basah maupun kering. Eksplan dipotong dengan scalpel. Sebelum pinset digunakan untuk mengambil eksplan, terlebih dahulu dicelupkan ke dalam alkohol 70 dan dibakar di atas lampu bunsen. Eksplan siap ditanam dalam botol kultur dan kemudian ditutup kembali dengan plastik PP Polypropilen. Botol-botol yang telah selesai diberi label sesuai dengan perlakuan dan tanggal penanaman. 7. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan untuk meminimalisasi risiko kontaminasi dengan cara menyemprotkan spirtus ke botol-botol kultur setiap 2 hari sekali serta mengeluarkan botol-botol kultur yang terkontaminasi dari ruang inkubasi.

E. VARIABEL PENELITIAN

commit to user 41 1. Persentase Pembentukan Tunas Persentase kemunculan tunas dihitung pada 60 HST, dengan perhitungan sebagai berikut : pembentukan tunas = perlakuan tiap ulangan total perlakuan tiap terbentuk yang tunas jumlah 100 2. Saat Muncul Tunas Pengamatan munculnya tunas dilakukan setiap 2 hari pada tiap–tiap botol kultur dengan menghitung berapa hari tunas sudah mulai muncul atau tumbuh. Waktu muncul tunas ditentukan dalam HST Hari Setelah Tanam. Terbentuknya tunas ditandai dengan terbentuknya tonjolan pada mata tunas ±1 mm. 3. Jumlah Tunas yang Terbentuk Pengamatan jumlah tunas dilakukan pada akhir pengamatan yaitu 60 HST, dengan menghitung berapa jumlah tunas yang muncul pada mata tunas eksplan pegagan yang ditanam. 4. Panjang Tunas Panjang tunas diamati pada 60 HST akhir pengamatan dengan mengukur dari pangkal tunas yang terbentuk hingga ujung tunas yang paling tinggi. 5. Saat Muncul Daun Pengamatan saat muncul daun, dilakukan setiap 2 hari pada tiap–tiap botol kultur dengan menghitung berapa hari daun sudah mulai muncul atau tumbuh. Waktu muncul daun ditentukan dalam HST. commit to user 42 6. Persentase Pembentukan Daun Persentase kemunculan daun dihitung pada 60 HST, dengan perhitungan sebagai berikut : pembentukan daun = perlakuan tiap ulangan total perlakuan tiap terbentuk yang daun jumlah 100 7. Jumlah Daun Pengamatan jumlah daun dilakukan pada akhir pengamatan yaitu 60 HST, dengan menghitung berapa daun yang terbentuk pada tunas pegagan yang telah muncul.

F. ANALISIS DATA

Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis deskriptif. Hal ini dikarenakan data hasil penelitian tidak sesuai dengan asumsi, bahwa data harus menyebar normal. commit to user 43

III. TINJAUAN PUSTAKA

F. PEGAGAN

Pegagan Centella asiatica L. mengandung senyawa asiatikosida yang termasuk dalam golongan senyawa triterpenoid. Senyawa triterpenoid dalam tanaman Centella asiatica L. ini diketahui memiliki aktifitas farmakologi sebagai penyembuh luka, tukak duodenum, dan lain-lain. Metode kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak jaringan pegagan. Seluruh bagian pegagan, dapat digunakan untuk tanaman obat tradisional. Diantaranya, membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, dierutika, antipiretika, anti bakteri dan lain sebagainya. Pegagan juga mampu digunakan sebagai bahan insektisida tanaman Sudarsono, 2002. Pegagan bersifat kosmopolitan tumbuh liar di tempat-tempat yang lembab pada intensitas sinar yang rendah ternaungi hingga pada tempat- tempat terbuka, seperti di padang rumput, pinggir selokan, pematang sawah. Faktor lingkungan yang berperan dalam pertumbuhan dan mempengaruhi kandungan bahan aktif tanaman pegagan, antara lain : Tinggi tempat, Jenis tanah, Iklim. Pegagan dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik hampir pada semua jenis tanah lahan kering. Pada jenis tanah latosol dengan kandungan liat sedang tanaman ini tumbuh subur dan kandungan bahan aktifnya cukup baik Januwati dan Yusron, 2005. Aktivitas antioksidan pada pegagan dan siotaksik berfungsi melawan kanker usus pada manusia. Pegagan juga berfungsi sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi kerusakan akibat racun dan zat berbahaya. Kecuali pada bagian akar, pegagan berfungsi dalam penyembuhan radang hati, pembengkakan hati, campak, sakit tenggorokan dan asma Dalimartha, 2000. Pegagan atau antanan merupakan herba yang menyukai tanah yang agak lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup atau teduh. Tanaman ini berasal dari Asia dengan iklim tropis. Pada daerah perkebunan, tanaman ini biasa dimanfaatkan sebagai penutup tanah. Pegagan yang diamati karakter 3

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN PEMUPUKAN ORGANIK KOTORAN KAMBING DAN PAITAN

1 28 1

EFEK BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L) TERHADAP JUMLAH KOLONI DAN ZONA HAMBAT BAKTERI Pseudomonas aeruginosa SECARA IN VITRO

2 9 1

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AN ORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ANALISIS KUALITATIF METABOLISME SEKUNDER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L.)

0 13 1

engaruh Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) terhadap Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus

0 18 17

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

UJI BERBAGAI KONSENTRASI (EKSTRAK MAHKOTA DEWA DAN MENIRAN) SERTA PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA PERTUMBUHAN TUNAS PEGAGAN SECARA INVITRO

0 2 50

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

0 0 13