commit to user
56
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persentase Pembentukan Tunas
Tunas merupakan salah satu bentuk organ vegetatif dari suatu tanaman. Dalam kultur jaringan, pembentukan tunas merupakan salah satu
indikator pertumbuhan dari suatu eksplan. Tingginya persentase pembentukan tunas pada kultur pegagan, mengindikasikan keberhasilan dalam kultur
pegagan. Data persentase terbentuknya tunas pegagan, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Persentase Pembentukan Tunas Pegagan Pada Umur 60 HST pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Ekstrak
Rumput Mutiara Pupuk Organik Cair
mll Ekstrak Rumput Mutiara
0 mll 3 mll
6 mll 12 mll
66,7 66,7
100 2
33,33 66,7
33,33 4
33,33 33,33
8 66,7
Keterangan : Pupuk Organik Cair P : P0 = 0 mll, P1= 2 mll, P2 = 4 mll, P3 = 8 mll
Ekstrak Rumput Mutiara R : R0 = 0 mll, R1= 3 mll, R2 = 6 mll, R3 = 12 mll
Penambahan ekstrak rumput mutiara yang dikombinasikan dengan pupuk organik cair POC, tidak semuanya mampu membantu kemunculan
tunas pegagan. Penambahan ekstrak rumput mutiara 12 mll yang dikombinasikan dengan POC 0 mll memberikan persentase sebesar 100.
Pada perlakuan tanpa penambahan ekstrak rumput mutiara maupun POC, penambahan ekstrak 6 mll dengan POC 0 mll, penambahan ekstrak 3 mll
dengan POC 2 mll dan penambahan ekstrak 12 mll dengan POC 8 mll memberikan persentase sebesar 66,7. Serta pada ekstrak 0 mll dengan POC
2 mll, ekstrak 3 mll dengan POC 4 mll, ekstrak 6 mll dengan POC 4 mll dan ekstrak 12 mll dengan POC 2 mll memberikan hasil sebesar 33,33.
16
commit to user
57
Pada penambahan ekstrak rumput mutiara sebanyak 12 mll pada berbagai taraf POC, dapat membantu memunculkan tunas pegagan paling
banyak jika dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Hariana 2006 menjelaskan, bahwa rumput mutiara mengandung berbagai senyawa kimia,
salah satunya berupa coumaric acid. Coumaric acid, seperti yang dijelaskan oleh Wattimena 1989 merupakan bagian dari golongan asam fenolik dan
coumarin. Dwijoseputro 1986 menjelaskan bahwa coumarin merupakan salah satu fitohormon. Yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi
pengembangan sel. Zat ini terdapat di dalam tanaman. Dalam suatu penelitian membuktikan bahwa coumarin dapat mempergiat pengembangan sel-sel pada
koleoptil dan lembaran-lembaran daun. Oleh karena itu, penggunaan ekstrak rumput mutiara sebanyak 12 mll, tanpa penambahan pupuk organik cair telah
mampu men-supply banyak coumarin yang dapat membantu pertumbuhan tunas.
Penambahan ekstrak rumput mutiara sebanyak 12 mll yang dikombinasikan dengan POC 4 mll, ekstrak 3 mll dengan POC 0 mll,
ekstrak 6 mll dengan POC 2 mll belum memunculkan tunas. Hal ini diduga bahwa eksplan pegagan tidak mampu menyerap dengan baik zat-zat yang
terkandung dalam media, sehingga pembentukan tunas menjadi terhambat. Penyerapan unsur hara dari dalam media ke dalam tubuh tanaman, menurut
Novizan 2002 cit. Musyarofah 2006, salah satunya dipengaruhi oleh kecukupan unsur hara lain yang akan meningkatkan meningkatnya serapan
unsur hara tersebut. Pada penambahan pupuk organik 8 mll, yang dikombinasikan dengan
ekstrak 0 mll, 3 mll dan 6 mll juga belum dapat membentuk tunas. Diperjelas oleh Wijayani dan Widodo 2005 cit. Satutik 2009, larutan hara
yang terlalu pekat, tidak dapat diserap oleh akar secara maksimum disebabkan tekanan osmose sel menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan osmose di luar
sel, sehingga kemungkinan justru akan terjadi aliran balik cairan sel-sel tanaman.
commit to user
58
B. Saat Muncul Tunas