RUMPUT MUTIARA TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 33 Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah Rizqiani, 2007. Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau konsentrasi yang diaplikasikan terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah Hanolo, 1997 cit. Rizqiani, 2007. Semakin tinggi konsentrasi pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan konsentrasi yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman. Pemilihan konsentrasi yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan Suwandi dan Nurtika, 1987 cit. Rizqiani, 2007. Pupuk organik cair diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara alamiah. Pupuk organik cair berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang Indrakusuma, 2000 cit. Parman, 2007.

D. RUMPUT MUTIARA

commit to user 34 Rumput mutiara memiliki sifat yang agak lemah. Morfologi dari rumput mutiara, diantaranya tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendekhampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyai rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga induk keras seperti kawat, panjangnya 510 mm Kakizoe dan Tadao, 2003. Kandungan kimia dalam rumput mutiara, diantaranya hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p- coumaric acid, flavonoid glycosides. Anggota Rubiaceae ini bersifat manis, sedikit pahit lembut dan netral. Tanaman ini bermanfaat untuk menghilangkan panas dan toksik, antiradang, diuretik serta menyembuhkan bisul serta mengaktifkan sirkulasi darah Hariana, 2006. Nurhayati 2006 telah berhasil mendeteksi aktivitas antibakteri dalam rumput mutiara Hedyotis corymbosa terhadap bakteri E.coli, staphylococcus aureus, shygella disentriae, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella sp dengan konsentrasi hambat minimum berkisar dari 2 – 8 µgml atau memiliki daya hambat bakteri 0,2 – 0,8. Rumput mutiara memiliki efek farmakologis. Rumput mutiara dapat digunakan sebagai obat anti malaria, menghilangkan panas, diuretik serta anti radang. Kandungan dalam rumput mutiara yang sering dimanfaatkan adalah kandungan ursolic acid. Selain itu terdapat kandungan merol dan marol, yaitu senyawa triperpenoid pentasiklik C 30 H 48 O 3 yang berfungsi sebagai lapisan lilin pada daun dan buah. Senyawa ini berfungsi menolak serangga dan mikrobia Pendleton, 2009. Kandungan flavonoid pada rumput mutiara diduga mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro maupun in vivo. Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid merupakan senyawa fenol sementara senyawa fenol dapat bersifat koagulator protein. Alkaloid commit to user 35 memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut Dwijoseputro, 1996 cit. Farida, 2007. P-coumaric acid terkandung di dalam rumput mutiara. Senyawa tersebut merupakan bagian dari asam fenolik C 6 -C 1 dan coumarin C 6 -C 3 . Pengaruh fisiologi dari coumarin dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dari beberapa binatang. Pada konsentrasi yang lebih rendah dari 10 -3 M setara dengan 1 mgl dapat menghambat pertumbuhan 25 species bakteri. Diantaranya, Stophylococcus, Sarcina, Enterococcus, Streptococcus, Dipterococcus, Bacillus, Corneybacterium, Excherichia, Bacterium, Salmonella, Pseudomonas dan lain-lain Wattimena, 1988.

E. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN PEMUPUKAN ORGANIK KOTORAN KAMBING DAN PAITAN

1 28 1

EFEK BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L) TERHADAP JUMLAH KOLONI DAN ZONA HAMBAT BAKTERI Pseudomonas aeruginosa SECARA IN VITRO

2 9 1

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AN ORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN ANALISIS KUALITATIF METABOLISME SEKUNDER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L.)

0 13 1

engaruh Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) terhadap Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus

0 18 17

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

UJI BERBAGAI KONSENTRASI (EKSTRAK MAHKOTA DEWA DAN MENIRAN) SERTA PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA PERTUMBUHAN TUNAS PEGAGAN SECARA INVITRO

0 2 50

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

0 0 13