BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pemilihan Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Langkat. Daerah penelitian ditetapkan dengan metode purposive
sengaja yaitu berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian Singarimbun, 1989.
Adapun yang menjadi pertimbangan ialah karena Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah sentra produksi padi dan penerima bantuan Program P-LDPM
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan di Sumatera Utara.
Tabel 2. Daerah Penerima Bantuan P-LDPM di Sumatera Utara Pada Tahun 2009
No. KabupatenKota
Jumlah Gapoktan 1
Langkat 6
2 Deli Serdang
3 3
Serdang Bedagai 6
4 Karo
2 5
Asahan 2
6 Labuhan Batu
2 7
Tapanuli Utara 3
8 Toba Samosir
4 9
Tapanuli Selatan 3
10 Simalungun
3 11
Humbang Hasundutan 3
12 Mandailing Natal
4 Sumber : Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara, 2015
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series dengan range
tahun 2004 – 2014 dengan sumber data dari instansi BKP Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan
Bulog. Untuk mendukung data sekunder dilakukan wawancara secara langsung
Universitas Sumatera Utara
dengan pihak instansi terkait seperti Kepala BKP Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara dan Kabag Distribusi BKP Badan Ketahanan Pangan Sumatera
Utara.
3.3 Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah pertama dan keempat digunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan informasi tentang Program P-LDPM Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan yaitu pengucuran dana Program P-LDPM serta alternatif kebijakan yang dapat mempercepat pencapaian Program P-LDPM di Kabupaten
Langkat. Untuk identifikasi masalah kedua dan ketiga, digunakan metode komparatif, yaitu
uji beda rata-rata berpasangan paired sample t-test dengan bantuan SPSS untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata stabilisasi harga gabah dan beras
sebelum adanya Program P-LDPM dan sesudah adanya Program P-LDPM di Kabupaten Langkat.
Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau uji paired sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata- rata untuk dua sampel
yang berpasangan. Adapun yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau
dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami dua perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikanP-Value:
Jika nilai signifikanP-Value 0,05 ; maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika nilai signifikanP-Value 0,05 ; maka H0 ditolak dan H1 diterima
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang diajukan adalah: • H0 : Tidak ada perbedaan yang nyata stabilitas harga gabah sebelum dan
sesudah Program P-LDPM. H1 : Ada perbedaan yang nyata stabilitas harga gabah sebelum dan
sesudah Program P-LDPM. • H0 : Tidak ada perbedaan yang nyata stabilitas harga beras sebelum dan
sesudah Program P-LDPM. H1 : Ada perbedaan yang nyata stabilitas harga beras sebelum dan sesudah
Program P-LDPM.
3.4 Definisidan Batasan Operasional 3.4.1 Definisi Operasional