ongkos untuk distribusi pangan. Alternatif alat transportasi yang sedikit dan ongkos yang mahal, akan menghambat penyaluran produk pangan ke daerah
setempat. Hambatan tersebut menyebabkan instabilitas harga di suatu tempat semakin sulit diatasi.
5 Struktur badanlembaga yang mengendalikan harga, dimana peran badan
pelaksana program stabilisasi harga sangat penting. Lembaga pemerintah cenderung kurang fleksibel, baik dalam hal biaya maupun prosedur
pelaksanaannya. Menurut Dawe 2001 menyebutkan tiga jenis keuntungan dari kebijakan
stabilisasi harga komoditas pangan, yaitu: i melindungi petani selaku produsen dari penurunan harga sehingga mereka dapat berlaku lebih efisien; ii
melindungi konsumen kelas menengah ke bawah yang berpendapatan rendah poor consumers dari gejolak peningkatan harga dan iii menciptakan kondisi
makroekonomi yang lebih stabil sehingga mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2.2.2 Fungsi Sarana Penyimpanan Gudang Terhadap Stabilisasi Harga
Sebagaimana diketahui, sebagian besar produk pertanian bersifat musiman sehingga ketersediaannya tidak terdistribusi merata sepanjang tahun. Agar produk
pertanian tertentu selalu tersedia dalam volume transaksi dan waktu yang diinginkan harus dilakukan pengelolaan stok produksi tahunan. Dengan demikian
ada beberapa tipe penyimpanan berdasarkan motivasi atau alasan dilakukannya penyimpanan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Seasonal stocks
: ada sejumlah produk pertanian yang proses konsumsinya dilakukan sepanjang tahun namun periode panennya relatif pendek, contoh
bawang putih. Peyimpanan musiman ini bersifat jangka pendek tergantung pada daya simpan produk dan periode panennya
2 Carryover stocks
: hal ini dilakukan untuk produk pertanian yang tersedia sepanjang tahun namun level produktivitasnya fluktuatif, contohnya telur dan
daging ayam. Fungsi penyimpanan umumnya ditujukan agar harga produk stabil. Penyimpanan persediaan juga harus mempertimbangkan penurunan
kualitas produk akibat lamanya waktu penyimpanan 3
Speculative stocks : jenis penyimpanan ini dilakukan untuk produk-produk
pertanian yang pola permintaannya sepanjang tahun berbeda. Misalnya permintaan kurma, tepung terigu dan bahan-bahan pembuat kue yang selalu
meningkat menjelang lebaran mendorong pedagang untuk melakukan speculative stocks
. Penyimpanan atau penimbunan produk umumnya dilakukan pedagang sejak harga produk dan pola permintaan belum meningkat. Stok
spekulatif juga dilakukan karena alasan jarak tempuh transportasi yang intensif waktu. Untuk mengantisipasi permintaan mendadak, lembaga pemasaran harus
memiliki simpanan cadangan produk Tatiek, 2013. Untuk petani padi, kebanyakan petani menjual gabahnya di sawah segera
setelah panen. Harga yang mereka terima adalah harga kesepakatan, meskipun seringkali lebih ditentukan oleh para pedagang desapenggilingan. Sebenarnya
petani dapat menerima harga lebih tinggi seandainya mereka menjual padi mereka dalam bentuk gabah kering simpan GKS. Namun hal ini sulit
Universitas Sumatera Utara
dilakukan karena mereka tidak memiliki lumbung penyimpan yang cukup luas dan lantai jemur untuk mengeringkan gabah Surono, 1998.
Menurut Jannahari 2012, pola produksi tahunan komoditas gabahberas di daerah sentra produksi menunjukkan produksi gabahberas pada saat panen raya
selalu melimpah sedangkan permintaan akan gabahberas bulanan relatif stabil. Hal ini menyebabkan harga gabahberas menjadi turun. Sebaliknya pada saat tidak
terjadi panen paceklik, produksi gabahberas lebih sedikit sehingga lebih rendah dari kebutuhan gabahberas. Akibatnya harga akan melonjak naik dan tidak
terjangkau, yang terjadi saat petani justru tidak memiliki persediaan. Hal ini menunjukkan bahwa harga gabahberas berfluktuasi menurut musim
Menurut Badan Ketahanan Pangan 2015, jika para petani mempunyai gudang penyimpanan, maka para petani dapat meningkatkan volume pembelian-penjualan
gabah, beras, minimal para petani sudah memperoleh harga yang layak terutama saat panen raya serendah-rendahnya sesuai HPP untuk gabahberas, sehinga harga
untuk gabahberas dapat stabil. Selain itu petani dapat mengelola gabah tersebut, yaitu menyimpan dengan baik, mengolah menjadi beras dan memasarkan pada
saat harga cukup tinggi sehingga dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Gudang penyimpanan juga berfungsi sebagai cadanganstok pangan secara
berkelanjutan, yaitu menyalurkan bagi anggotanya yang memerlukan pada saat musim paceklik dan menerima pengembalian dan jasanya pada saat panen raya.
Dengan adanya gudang penyimpanan maka para petani dapat menyediakan cadangan pangan, memasarkanmengolah gabahberas hasil produksi di luar masa
panen, serta meningkatkan pendapatan petani Badan Ketahanan Pangan, 2015.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Penguatan LDPM