75
BAB IV HUBUNGAN ANAK BUAH KAPAL ABK DAN TOKE KAPAL
4.1. Sitem Pembagian Kerja Antara ABK dan Toke Kapal
Dalam suatu sistem pembagaian kerja adanya proses untuk menempatkan sesorang dalam suatu wadah tertentu untuk menjalin kerja sama yang di tentukan
dengan adanya pembagian tugas masing-masing berdasarkan pengetahuan, kemampuan dalam bidangnya masing-masing yang telah di tentukan penempatannya
untuk mengerjakan suatu proyek atau pekerjaan. Pembagian kerja merupakan hal yang sudah biasa kita dengar khusunya pada
saat sesorang tersebut sudah mendapatkan pekerjaan, baisanya dengan adanya sistem pembagian kerja tersebut seseorang akan mengetahui peran atau tugasnya masing-
masing, tanpa adanya suatu permasalahan atau kendala pada saat memulai pekerjaan, dan pembagian kerja tersebut membuat seseorang memahami tugasnya, dengan kata
lain tanpa di perintahpun seseorang tersebut paham dengan pekerjaannya. Di Tangkahan UD. Budi Jaya adapun pembagian kerja antara ABK dan Toke
Kapal biasnya terjadi dalam proses reproduksi penagkapan ikan, dalam hal ini seorang Toke kapal akan menjalin kerja sama dengan ABK yang terdiri dari Tekong, apit,
tukang masak, tukang lampung, tukang haluan, kunaca, dan anggota kapal yang mana memiliki tugas atau perannya masing-masing pada saat kapal berangkat ke laut,
dengan kata lain adapun sitem pembagian kerja antara ABK dan Toke Kapal khusunya di Tangkahan UD.Budi Jaya bisa kita lihat di bawah ini;
1. Toke
kapal pembagian
kerjanya adalah
mengendalikan kapal,meyiapkan perbekalan berangkat, menyiapakan kekurangan
Universitas Sumatera Utara
76
kapal seperti mesin, alat-alat, jaring atau menyiapkan secara keseruluhan perlengkapan dan kebutuhan kapal.
2. Tekong nahkoda pembagaian kerjanya adalah mencari atau
menentukan dimana lokasi ada ikan, mengendalikan kapal, memerintahkan menjatuhkan jaring dan melabu jaring.
3. Apit wakil Tekong pembagian kerjanya adalah semua yang
mencakup kapal seperti memerintahkan tukang lampung ,tukang masak dan tukang haluan.
4. Tukang masak pembagian kerjanya adalah menjadi koki kapal dan
menyeiapkan konsumsi makanan seperti sarapan pagi, siang dan malam,
5. Tukang lampung pembagian kejanya adalah terjun ke laut untuk
memperbaiki dan meluruskan jaring ikan pada saat di jatuhkan dan mengatur anggota yang ke luar atau masuk,
6. Tukang Haluan pembagian kerjanya adalah menarik jangkar,
mengatur sampan perahu, meluruskan jaring pada saat di angkat supaya ikan bisa keluar
7. Kuanca pembagian kerjanya adalah menghidupkan mesin induk atau
mesin lampu, memeriksa bodi kapal bocor atau tidak, dan memeriksa baling-baling kapal kipas, sedangkan
8. Anggota pembagian kerjanya adalah menarik jaring atau pukat pada
saat di laut. Namun demikian sitem pembagian kerja khususnya untuk ABK bisanya akan
memiliki kriteria atau keahlian tersendiri untuk menempati posisi dan menjalankan pekerjaan yang akan di berikan kepadanya, dalam hal ini seseorang yang biasanya
Universitas Sumatera Utara
77
memiliki keahlian dalam suatu kapal yaitu di kategorikan sebagai golongan-golongan pejabat seperti Tekong, apit, tukang masak, tukang haluan, tukang lampung, dan
kuanca, mereka semua harus memiliki kehalian masing-masing untuk menempati posisi tersebut dan menjalakan tugas atau pembagian kerja yang sudah di tentukan,
akan tetapi kalau cuma posisinya sebagai anggota ABK tidak ada keahlianpun pasti akan di terima untuk melakukan pekerja yang sudah di tentukan oleh Toke Kapal atau
Tekong Nahkoda. Menurut beberapa penuturan informan saya . Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Raja Harahap 41:
“Sesuai dengan keahlian, tidak boleh sembarangan orang, diharuskan memiliki keahlian, dan surat-surat SKK baru dapat diterima menjadi
kuanca”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Lukman Sarumpait 46: “Sesuai tidak bisa asal-asal, memang keahlian tersensendiri memang
ada bidangnya dan harus mempunyai surat angkapin 3 baru bisa jadi Tekong”
Berdasarkan penuturan dari informan saya pak J Butar-butar 50: `
“tidak sesuai, tanpa keahlianpun bisa masuk, suka-suka Toke aja, namanya anggota kapal
”
Dalam hal ini dengan adanya sistem pembagian kerja yang sebagaian besar di dasari oleh keahlianya masing-masing, membuat penerapan sitem pembagaian kerja
tersebut akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan khususnya pada saat kapal sedang berada di laut, yang mana dapat memperlancar proses penangkapan hasil
tangkapan ikan, Tanpa ada kendala di karenakan ABK punya tanggung jawab langsung terhadap pekerjaan mereka masing-masing, yang sudah ditentukan, yang
menyebabkan proses penerapan sistem pembagian kerja tersebut berjalan dengan lancar, Menurut beberapa penuturan informan saya.
Universitas Sumatera Utara
78
Berdasarkan penuturan dari informan saya Lukman Sarumpait 46: “Penerapannya lancar, Cuma kendala pada hasil tangkapan ikan,
kalau ikan sedikit dan tidak ada pening kepala, malas kita ditanyain”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Raja Harahap 41: “Berjalan lancar tidak ada Kendal sama sekali memiliki kerjanya
masing- masing”
Berdasarkan penuturan dari informan saya Pak J Butar-butar 50: “Harus Tanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing
tugas harus dikerjakan suka tidak suka waib dikerjakan” Dengan kata lain dengan adanya sistem pembagian kerja tersebut membuat
ABK dan Toke kapal di Tangkahan UD. Budi Jaya mengetahu perannya masing- masing, Maka dengan adanya pembagian kerja, seorang ABK akan memiliki peran
tersendiri di suatu kapal, peran tersebut membuat ABK sangat dibutuhkan oleh pemilik kapal khusunya Toke Kapal untuk menjalankan usahanya memproduksi hasil
tangkapan ikan, dalam suatu sistem pembagian kerja adapun dampak yang diperoleh mengakibatkan keteraturan antara sesama pekerja nelyan, Menurut beberapa
penuturan informan saya, Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri 44:
“Dampak sistem pembagian kerja tersebut membuat kami teratur dikarenakan sudah ada tugas masing-masing
” Berdasarkan penuturan dari informan saya Pak J Butar-butar 50:
“Kerjanya terutur tetapi duitnya tidak teratur” Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Buyung 42:
“Teratur punya bagaian masing-masing, tertib sudah ada di tentukan tapi kalau pukek kapal rusak baru dikerjakan bersama atau gotong
royong yang mana di kepalai oleh Apit kapal ”
Universitas Sumatera Utara
79
Maka demikian dengan adanya adanya sitem pembagiam kerja tersebut mengakibatkan terbentuknya sautu kelompok kerja yang akan memunculkan suatu
hubungan antara anak buah kapal ABK dan Toke Kapal.
4.2. Hubungan ABK dan Toke Kapal di Tangkahan UD.Budi Jaya