61
Pemilik Kapal Toke, Pengurus, Humas, Mandor, Tukang Pilih, Tukang Muat, Tukang Bongkar, dan Anak Buah Kapal ABK, yang saling tolong-menolong untuk
mempermudah, menghasilkan ataupun memproses hasil tangkapan ikan di Tangkahan UD. Budi Jaya tersebut .
Foto 10. Pekerja tangkahan yang tolong menolong dalam proses pembokaran
ikan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Menurut penuturan Informan saya bang Buyung 42 yaitu “Tolong menolong memang masih di terapkan, masih terjadi
kepedulian, terutama pada saat kapal mau pulang, yang mana terjalin suatu tolong-menolong apabila kapal sampe ada tukang bongkar, tukang pilih,
tukang muat yang m engurus hasil tangkapan ikan”
3.2.2. Gotong Royong Kerja Bakti
Dalam prosesnya kerja bakti merupakan salah satu aktivitas kerja sama juga yang mana sering disebut dengan istilah gotong royong yang di artikan dengan
Universitas Sumatera Utara
62
aktifitas kerja sama antara sejumlah masyarakat ataupun komunitas untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Mengenai gotong oyong kerja bakti ada juga
yang membedakan antara lain : Kerja bersama untuk proyek-proyek yang timbul dalam inisiatif atau swadaya
para warga itu sendiri dan Kerja bersama untuk proyek-proyek yang di paksakan dari atas
Dalam hal ini adapun kerja bakti kerja sama yang di lakukan masyarakat atau komunitas di tangkahan UD.Budi jaya adalah hanya bersifat proyek paksaan di
karnakan proyek yang timbul hanya merupakan suatu pekerjaan yang mana mendapat suatu perintah dari atasan yaitu Pemilik kapal Toke yang mana pemilik kapal
tersebut harus memberi bayaran atau upah para pekerja tukang supaya proyek yang di kerjakan berjalan dengan lancar.
Foto 11. Tukang pilih yang asik bekerja sama dalam proses pembokaran ikan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Universitas Sumatera Utara
63
Menurut penuturan Informan saya bang Buyung 42 yaitu “Kerja bakti untuk inisiatif tersendiri tidak ada , melainkan kerja bakti
yang harus dibayar upanya misalnya bagian tukang bongkar, tukang muat, mimilih ikan, langsung di bayar gajiny
a. Di karnakan bersifat proyek”
3.2.3. Musawarat Dan Jiwa Musawarat
Musawarat sering terja di masyarakat terutama di sebuah komunitas yang mana dalam hal ini musyawarat berguna untuk menyelsaikan suatu persoalan
misalnya pertengkaraan, perdebatan ataupun mencocokkan pendapat yang di lakukan oleh sekolompok masyarakat yang terjadi dalam suatu komunitas, dalam
hal ini juga pada masyarakat nelayan di UD.Budi Jaya misalnya pemilik Tangkahan, Pemilik Kapal, PenguruS, tukang, dan Anak Buah Kapal pasti ada terjadi persoalan
maupun itu pesoalan ekonomi, sosial dan budaya, Tapi dalam hal ini persoalan tersebut dapat di bicarakan di karnakan di dalam
komunitas nelayan di tangkahn UD. Budi jaya mereka masih menerapkan sistem musyawarat untuk menyelesaikan suatu permasalahan tanpa harus di minta, mereka
sendiri akan beinisiatif untuk bermusawarat kalau ada masalah, di karnakan jiwa musyawarat sudah terbenak di Kepala mereka, kalau ada persoalan mereka pasti
menyelesaikan secara musyawarat tetapi kalau terjadi kebuntuhan barulah mereka meminta pihak ketiga untuk menyelesaikan persoalan tersebut misalnya seperti
penegak hukum. Menurut penuturan Informan saya bang Buyung 42 yaitu
“Musyawarat sangat di terapkan di tangkahan ini, di karnakan sudah dari sana nya, setiap ada masalah pasti di adakan musyawarat untuk
menyelesaikan suatu masalah. tetapi kalau tidak ada kata sepakat baru lah di panggil aparat untuk menyelesaikan masalah ini”.
Universitas Sumatera Utara
64
3.3. Pelapisan sosial