38
6. Nelayan Panjamu
Nelayan Panjamu adalah nelayan yang pekerjaannya hanya menjemur ikan yang telah dibelinya dari nelayan penjaring dan kemudian setelah ikan kering maka
akan dijual kepada nelayan pagudang orang yang membeli ikan yang sudah kering un tukdipasarkan kedaerah lain.
7. Nelayan Pagudang
Nelayan Pagudang adalah nelayan yang pekerjaannya sebagai pembeli ikan yang sudah dijemur oleh nelayan panjamu untuk dikumpulkan ditempat
pergudangannya dan dijual kepada para pedagang ikan dari luar kota Sibolga.
2.5. Sistem Kekerabatan
Sitem kekerabatan pada masyarakat pesisir Sibolga mengikuti garis keturunan dari ayah atau sering disebut patrialinea. Karena dalam kehidupan keseharian, adat
pesisir bersentuhan langsung dengan adat batak khususnya adat Batak Toba. Patrialinear pada masyarakat Batak Toba, anak laki-laki memiliki peranan penting
dibandingkan anak perempuan begitu juga halnyapembagian harta warisan di masyarakat Batak Toba, anak perempuan tidak bisa mengharapkan banyak karena
lebih dominan anak laki-laki. Lain halnya denganPatrialinear pada masyarakat pesisir Sibolga, dimana secara adatpembagian harta warisan anak laki-laki dan anak
perempuan mendapatkan hak yang sama. Pertuturan pada masyarakat adat pesisir Sibolga, berlakusistem kekerabatan
yang tua dituakan, dan yang muda di mudakan. Kepadasaudara laki-laki yang lebih tua ogek atau abang, kepada saudara perempuan yanglebih tua dipanggil uning atau
cek, jika memiliki saudara laki-lakiperempuanyang lebih tua banyak maka tergantung keluarga tersebut menamai saudara yang lebih tua tersebut, biasanya menamai mereka
Universitas Sumatera Utara
39
berdasarkan sifat atau warna kulitnya. Panggilan untuk saudara lebih muda tetap dipanggil adekadik. Panggilan atau tutur kepada saudara laki-laki dari ibu pada
dasarnya dipanggil dengan “mamak‟ yang lebih tua daripada ibu kita dipanggil dengan “mak tua” dan yang lebih muda “mak etek” yang pertengehan “mak angah”,
jika saudara laki-laki dan perempuan baik dari saudara kita, ibu dan ayah, maka sapaan dikaitkan dengan warna kulit atau sifat yang bersangkutan tergangtung pada
keluarga tersebut dengan tujuan lebih mudah dikenal pada kalangan keluarga. Berikut ini dipaparkan sebutan yang digunakan masyarakat pesisir Sibolga,
serta perbandingannya dengan sebutan pada masyarakat Batak Toba.Kepada saudara laki-laki, Abang panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua, Ogek panggilan
kepada saudara laki-laki yang lebih tua , Adek panggilan kepada saudara laki-laki maupun perempuan yang lebih muda . Dalam bahasa batak Toba, Akkang bagi laki-
laki, dan ito bagi wanita abang bagi laki-laki, dan kakak bagi wanita. Kepada saudara perempuan dalam bahasa pesisir, Uning panggilan kepadasaudara
perempuan yang lebih tua, Cek uning panggilan kepada saudara perempuan menunjukan warna kulitnya, Ceccek kakak, Cek anga panggilan ini jika memiliki
saudara lebih tua yang banyak, posisi ditengah dari jumlah sudara. Dalam bahasa batak Toba:Ito [ong] bagi laki-laki dan akkang bagi wanita Ipar
laki-laki, dalam pesisir Sibolga disebut dengan Tak ajoajo jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda Dalam bahasa
batak Toba, Lae bagi laki-laki dan Akkangangkang bagi perempuan Panggilan kepada ipar perempuan, yakni Tak elok jika memiliki saudara banyak, bisa
menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Akkangangkang bagi laki-laki, Eda bagi perempuan Kepada saudara ayah laki-laki
dalam pesisir dikenal dengan sebutan Pak tuo saudara ayah yang paling tua, Pak
Universitas Sumatera Utara
40
itam panggilan kepada saudara ayah menunjukkan warna kulit. Pak ketek panggilan kepada saudara ayah yang paling kecil. Dalam bahasa batak Toba, Amang Tua untuk
abang ayah dan Udaamang udabapak uda untuk adik ayah Saudara ayah perempuan dalam bahasa pesisir dipanggil dengan sebutan Oncu jika memiliki saudara banyak,
bisa menyebutkan warna kulit maupun sifatsebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Namboru atau bou Saudara ibu laki-laki dalam
bahasa pesisir dikenal dengan sebutan Mamak tuan saudara ibu laki-laki yang paling tua, Mamak itam jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit
maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba dipanggil dengan sebutan Tulang Saudara ibu perempuan dalam bahasa pesisir Mak tuo kepada yang lebih tua,
Mak etek kepada yang paling kecil, Mak uning jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba,
Inang tua untuk kakak ibu Tante untuk adik ibu Ipar ayah laki-laki dalam bahasa pesisir, Pak oncu jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit
maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba Amang boru Ipar ayah perempuan dalam bahasa
pesisir, Pak Tuo, isteri pak tuo jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda, Etek, isteri pak ketek. Dalam bahasa
batak toba Inang tua untuk isteri abang ayah, Inang uda untuk isteri adik ayah Ipar ibu laki-laki dalam bahasa pesisir, Pak tuo yang paling tua, Pak etek yang paling kecil,
Pak etek jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Amang tua untuk suami inang tua dan
Uda untuk suami tante Ipar ibu perempuan dalam bahasa pesisir disebut Mami jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai
penanda. Dalam bahasa batak Toba dipanggil dengan Nantulang.
Universitas Sumatera Utara
41
2.6. Iklim