80
seorang Toke baisanya terdiri dari 1 orang yang mana mereka memilki lebih dari satu kapal, akan memilih Tekong terlebih dahulu untuk di pekerjakan di karenakan
Tekong yang akan mencari anggotanya sendiri pada suatu kapal yang mereka kemudikan untuk berangkat ke laut,
Menurut penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46 “Kadang-kadang seorang Toke sering memintak Tekong untuk
mencari anggotanya sendiri biasanya kuanca dan anggotanya yang lain ,seiring dengan itu biasanya dusanaknya atau saudara sendiri
yang di panggil atau dipekerjakanya” Maka dengan adanya ABK sebagai klien dan Toke Kapal sebagai patron
membuat hubungan antara keduanya akan saling berkaitan untuk menjalankan usaha penagkapan ikan, walupun Toke yang akan mendapatkan keuntungan yang lebih dari
ABK, tidak selamanya seorang ABK akan mendapatkan pertolongan dari Toke kalau mendapat suatu masalah, yang menyebabkan ketidakadilan hubungan Patron-klien
tersebut khususnya dari segi, sosial, ekonomi dan budaya yang mana hubungan tersebut akan berkaitan secara langsung dalam proses pola hubungan antara ABK dan
Toke kapal khususnya di Tangkahan UD. Budi Jaya.
4.2.1. Hubungan sosial
Dalam hal ini hubungan sosial bisa di kaitkan langsung dengan interasi sosial yang mana sautu interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial oleh
karena itu tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antar individu dengan
golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya Ahmadi, 2004: 100, maka dalam hal
ini suatu hubungan sosial yang terjadi di Tangkahan UD.Budi jaya tidak akan terlepas dari namanya saling membutuhkan satu sama lain terutama antara ABK
Universitas Sumatera Utara
81
dengan Toke kapal dan sesama anggota kapal ABK, hal ini meyebabkan terjadi hubungan kerjasama antara ABK dan Toke kapal dalam menjalankan usaha
reproduksi hasil perikanan, namun dalam hal ini suatu pola patron-Klien tidak akan terlepas dari namanya hubungan sosial, yang mana hubungan sosial antara ABK dan
Toke Kapal yang terjadi di Tangkahan UD. Budi Jaya biasanya bersifat memberi pertolongan dan menjalin suatu ikatan khususnya Antara sesama ABK dan ABK
dengan Toke kapal. Maka dalam hal ini adapun hubungan sosial yang terjadi antara ABK dan
Toke kapal di tangkahan UD.Budi Jaya bisa dilihat di beberapa Tabel Tunggal di bawah ini yaitu:
Table 4.1. Menjelaskan mengenai suatu pilihan kemanakah ABK pada saat mengalami
gangguan kesehatan seperti sakit, meminta pertolongan.
Kategori Presentase
A B
C D
E Dokter
Saudara Teman
Toke kapal Tokoh agama
20,00 44,00
14,00 16.00
6.00
Jumlah 100,00
N=50 Dari table di atas bisa di lihat adanya kecenderungan seorang ABK kapal di
Tangkahan UD. Budi Jaya lebih banyak memilih saudaranya untuk meimnta pertolongan pada saat mereka sedang sakit,degan Presentase 44,00 persen ketimbang
memilih Toke kapal yang hanya 16,00 persen di sebabkan karena, suatu ketidakadilan yang di dapat ABK, khusunya seoarang anggota kapal yang memiliki posisi terendah
Universitas Sumatera Utara
82
dalam suatu kapal nelayan, membuat Toke kapal hanya memberi pertolongan bila ada laporan dari Tekong atau kuanca mengenai anggota yang sakit barulah diberi
pertolongan, menurut beberapa penuturan informan saya. Berdasarkan penuturan dari informan saya Pak J Butar-butar 50:
“Kalau kita sakit harus ada deking yang kita kenal seperti tekong dan kuanca, baru lah ditanggapi kalau tidak ada deking tidak akan di
tanggkapi sama Toke kapal ”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Herman 32: “Kalau kita sakit dilaporkan dulu kekuanca, kuanca berhadapan
langsung dengan Toke Kapal, barulah Toke kapal memberi uang perobatan, tapi kalu tukang masak berhdapan dulu dengan pengurus”
Namun demikian tidak semuanya ABK kapal dapat perlakuan seperti itu, adanya rasa tanggung jawab oleh Patron yaitu Toke Kapal untuk menolong kliennya
yaitu ABK, membuat hubungan keduanya sangat baik walupun hanya pejabat-pejabat dalam suatu kapal itu yang lebih dipentingkan dari pada anggota bawahan yang lain,
tu bisa dilihat dengan adanya fasiltas kesehatan yang diberikan oleh Toke kapal berupa Rumah Sakit atau Puskesmas tempat untuk ABK kapal pergi berobat, dan
uang perobatannya di tanggung oleh Toke Kapal. menurut beberapa penuturan informan saya.
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Abdul Lubis 34: “Kepada bos atau Toke untuk memberikan perobatan, adapun fasilitas
yang diberikan berupa puskesmas,rumah sakit, dan biayanya dikasih oleh Toke kapal”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Buyung 42: “Tempat berobat, Toke yang membiayai walupun tidak keseluruhan,
tempatnya teserah kalau di puskesmas atau di rumah sakit tergantung penyakit, biasanya tidak terikat keinginan anak buah kapal”
Universitas Sumatera Utara
83
Akan tetapi tidak selamanya ABK dapat pertolongan dari Toke kapal, hal itu disebabkan karena Toke kapal hanya bertanggung jawab terhadap ABK yang
mengalami Gangguan kesehatan pada saat di laut dan tidak bertanggung jawab apabila ABK sedang mengalami gangguan kesehatan saat pada saat kapal belum
berangkat atau di darat, menurut beberapa penuturan informan saya. Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Tamsir Panggabean 44:
“Kalau sakitnya dari laut baru ada bantuan perobatan dari Toke, tapi kalua sakitnya di darat tidak ada bantuan dari Toke, karena tidak ada
hubungan sama pekerjaan” Berdasarkan penuturan dari informan Lukman Sarumpait 46 :
“Kalau sakitnya di laut dibawak kepulau itu yang menanggung biaya adalah pengusaha atau toke, kalau di darat tidak ada sangkut paut
dengan Toke, karena bukan ruang lingkup kerj a”
Hal ini menyebabkan seorang ABK hanya menerima keputusan yang di berikan oleh Toke kapal terhadap upaya bantuan kesehatan, walupun keputusan
tersebut tidak sesuai deangan keinginan ABK, setidaknya dengan adanya bantuan kesehatan tersebut, seorang ABK tidak khawatir dengan ganguan kesehatan yang
dialaminya pada saat mereka sedang di laut.
Universitas Sumatera Utara
84
Table 4.2. Menjelaskan mengenai suatu pilihan ketika pada saat kealuarga saudara
ABKmengalami kemalangan, kemanakah saudara meminta pertolongan.
Kategori Presentase
A B
C D
E Tokoh masyarakat
Toke Tetangga
Teman Ukm masjid
20,00 6,00
48,00 6,00
20,00
Jumlah 100,00
N=50 Dari table diatas dapat dijelaskan adanya kecenderungan seorang ABK lebih
banyak memilih Tetangga dari pada yang lain terutama Toke Kapal, dengan Presentase 48,00 persen untuk Tetangga, dan 6,00 persen untuk Toke kapal,
dikarenakan tetangga adalah orang yang sangat dekat dengan rumah mereka, walupun demikian peran Toke kapal dalam memberi perhatian terhadap ABK yang mangalami
kemalangan bisa dibilang ada perhatian, namun perhatian tersebut hanya sekedar bantuan berupa keuangan, kadang-kadang Toke kapal malas untuk mendatangi rumah
ABK yang mengalami kemalangan, Toke hanya menitipkan bantuan berupa dana kesalahsatu anggotanya yang biasanya diberikan kepada Tekong, yang hadir untuk
menjenguk anggotanya yang mengalami kemalangan. Menurut penuturan informan saya bang Buyung 42:
“Ada bantuan dari Toke, melalui tekong yang mana berupa dana, biasanya Toke kadang-kadang datang, kadang-kadang tidak, tapi kebanyakan Toke
tidak datang karena ada kesibukan, Cuma bantuan dana yang diberikan” Akan tetapi tdak selamanya ABK dapat bantuan kemalangan dari Toke Kapal
adanya kecenderungan Toke kapal hanya meperhatikan atau membantu kalau ABK
Universitas Sumatera Utara
85
yang sedang berada dilaut mengalami kemalangan, ketimbang ABK yang mengalami kemalangan pada saat di darat, hal tersebut terjadi dikarenakan seorang Toke kapal
lebih punya tanggung jawab penuh terhadap ABK yang sedang berada dilaut dari pada ABK yang berada didarat di karenakan adanya hubungan kerja tersebut,
Menurut beberapa penuturan informan saya. Berdasarkan penuturan dari informan saya Bang Raja Harahap 41:
“Sesama tidak ada bantuan dari Toke kalau itu didarat, kalau itu dilaut terjadi kecelakaan atau terjadi kemalangan baru dibantu oleh
berupa sumbangan dana” Berdasarkan penuturan dari informan saya Tamsir Panggabean 44:
“Kalau kemalangannya berada dilaut, ada bantuan dari Toke, tapi kalau kemalangan didarat tdak ada bantuan dari Toke karna tidak ada
hubungan”
Dalam hal ini jika ABK mengalami sebuah kecelakaan atau kemalangan pada saat dilaut, adapun tindakan yang dilakukan tergantung ketentuan seorang Tekong
yang mana Tekong memberitahu kepada Toke Kapal bahwa aggotanya mengalami kecelakaan, Toke kapal akan memutuskan hal yang dilkukan, biasanya hal tersebut
dengan meminta bantuan kepada kapal nelayan yang lain, pada saat mereka melintas dan mau pulang kedarat, akan tetapi kalau tidak ada kapal nelayan yang melintas mau
pulang, terpaksa kapal akan pulang kedarat walupun hasil tangkapan ikan belum cukup.
Menurut penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46: “Kalau ada anggota mengalami kemalangan dilaut, kalau ada kapal
kawan ditengah dikirim pulang, kalau tidak ada kapal pulang, terpaksa pulang kedarat dan dibantui dengan ala kadarnya
menenggang prikemanusiaan
”
Universitas Sumatera Utara
86
Table 4.3. Menjelaskan mengenai suatu pilihan kepada siapa saudara meminta
perlindungan ketika dapat ancaman dari sesama pekerja nelayan.
Kategori Presentase
A B
C D
E Polisi
Pengurus tangkahan Tokoh masyarakat
Toke Teman
52,00 6,00
4,00 16,00
22,00
Jumlah 100,00
N=50 Table di atas dapat dijelaskan adanya sauatu ancaman dari seseama pekerja
nelayan baik itu antara sesama ABK dan juga ABK dengan Toke kapal, membuat seorang ABK kapal akan meminta suatu pertologan untuk melindungi dirinya dari
segala ancaman yang akan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, dalam hal ini ancaman tersebut biasa terjadi dikarenakan adanya rasa iri dengan sesama pekerja
nelayan, hal tersebut terjadi hanya antara sesama ABK saja tidak pernah ada ancaman yang datang untuk Toke kapal, dikarenakan ABK sangat takut dengan Toke kapal,
kalau mereka sampai bermasalah dengan Toke Kapal, ABK akan kehilangan pekerjaan, dan disini juga Toke kapal sangat dilindungi oleh Aparat keamanan seperti
Kepolisian atau TNI. Dari data di atas Seorang ABK lebih cenderung memilih Polisi untuk miminta
pertologan dikarenkan polisi merupakan penegak hukum yang sangat mereka percayai untuk menyelesaikan persoalan ini, alasannya karna polisi itu bagian dari keamanan,
namun itu hanya sebatas pada saat ABK mendapat ancaman di darat saja, kalau ABK
Universitas Sumatera Utara
87
mendapat ancaman dari sesama pekerja nelayan di laut , orang yang mereka percayai untuk meminta pertolongan yaitu Toke Kapal.
Menurut beberapa penuturan informan saya. Berdasarkan penuturan dari informan saya bangTamsir Panggabean 44:
“Toke memberi perlindungan kalau itu dilaut, kalau itu didarat adalah aparat keamanan seperti polisi”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri 44: “Aparat kalua itu didarat, kalu dilaut barulah Toke yang diwakili oleh
Tekong, jadi kalau didarat ti dak ada sangkut paut dengan Toke”
Hal tersebut terjadi karena Toke Kapal merupakan orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada ABK pada saat dilaut, yang mana seorang
ABK akan mendapat pertolongan atau perlindungan dari Toke kapal, hal tersebut bisa terjadi karena adanya suatu hubungan kerja sama yang terjadi antara ABK dan Toke
kapal dalam wadah reproduksi hasil penangkapan ikan. Dengan hal tersebut membuat ABK akan mendapat persetujuan pelindungan dari Toke kapal kalau mereka sudah
meberi laporan kepada perwakilan Toke kapal yaitu Tekong. Menurut penuturan informan saya bang Buyung 42:
“Toke yang melindungi, kalau kita sudah mengadu sudah disetujui oleh pihak Toke, yang mana toke meminta perwakilan diri kepada
Tekong yang turun tangan untuk mendamaikan, dengan cara
musyawarah, kalu tidak bisa dimusyawarakan, barulah main hukum”
Universitas Sumatera Utara
88
Table 4.4. Menjelaskan mengenai hubungan sesama nealayan maupun itu dengan
ABK dan Toke kapal.
Kategori Presentase
A B
C D
E Ada persaingan
Baik Biasa saja
Tidak baik Terjadi konflik
2,00 52,00
44,00 2,00
Jumlah 100,00
N=50 Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan yang terjadi antara sesama
ABK dan Toke kapal berjalan dengan baik ditandai dengan tidak adanya konflik yang terjadi, yang mana ABK lebih cenderung memiliki hubungan baik dan biasa saja
dengan sesama ABK dan Toke Kapal, dengan Presentase 52,00 persen untuk hubungan baik dan 44,00 persen untuk hubungan biasa saja, hal tersebut membuat
hubungan yang terjadi bersifat harmonis, Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap 41:
“Hubungannya baik-baik saja dikarenakan kita mempunyai jiwa yang netral, bisa mengontrol emosi, karena kita masih menjalin kerja sama
di kapal tersebut” Namun demikian hubungan baik tersebut biasa terjadi dikarenakan adanya
hubungan kerja sama yang terjadi antara ABK dan Toke kapal, yang mana hubungan tersebut membuat ABK sangat menjaga perasaan atasan ataupun patronnya yaitu
Toke kapal, selama ABK masih dipakai untuk menjadi klienya, hubungan tersebut
Universitas Sumatera Utara
89
akan berjalan dengan baik, begitu juga dengan sesama ABK harus saling menjaga satu sama lain. Menurut beberapa penuturan informan saya.
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri 44: “Hubungannya baik-baik saja kalau kita tidak baik gak mungkin kita
menjalin kerjasama” Berdasarkan penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46:
“Hubunganya bagus tidak ada masalah, kalau selama lagi dipakai untuk dipekerjakan”
Berdasarkan penuturan dari informan saya Bang Herman 32: “Hubungannya baik-baik saja, tidak ada kendala saling menjaga
perasaan satu sama lain”
Table 4.5. Menjelaskan mengenai pekerjaan atau usaha lain yang dilakukan oleh
ABK selain menjadi nelayan.
Kategori Presentase
A B
C D
E Tukang becak
Rumah makan Menjual alat pancing
Kedailapo Dan lain-lain
16,00 4,00
8,00 28,00
44,00
Jumlah 100,00
N=50 Dari table diatas dapat dilihat bahwa nelayan ditangkahan UD.Budi Jaya
selain pekerjaannya sebagai seorang nelayan tetap ada juga sebagian nelayan yang memiliki pekerjaan sampingan maupun itu sabagai seorang Tukang becak, memiliki
usaha rumah makan, dan kedailapo atau menjual alat pancing, dan lainnya seperti beternak ayam, petani, dan menjual jajanan anak-anak, walaupun demikian adanya
kecenderungan seorang
nelayan ABK
memiki usaha
lain dikarenakan,
Universitas Sumatera Utara
90
ketidakseimbangan antara pemasukkan dan pengeluaran yang menyebabkan seorang nelayan ABK harus mencari pemasukkan yang lain terutama dengan pekerjaan
sampingan dan menderikan usaha atau berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, terutama pada saat musim peceklik atau tarang bulan .
Menurut penuturan dari informan saya bang Abdul Lubis 34: “Usaha atau pekerjaan lain ada seperti petani dan berjualan
makanan-makanan anak-anak, kalau hasil laut yang kita dapat tidak mencukupi kebutuhan hidup, balum lagi biaya anak sekolah, uang air
dan listrik, balum lagi jajan anak, pening kepala jadinya, kalu ndak ada pekerjaan bang yang lain habislah, untung saja ada jualan ini,
biarpun hasilnya tidak menentu tapi dalam satu hari itu sudah ada penghasilan, itulah yang membantu abang kalau kapal tidak berikan
dan pada saat kapal tidak berangkat gara-
gara tarang bulan” Namun demikian tidak keseluruhan nelayan ABK di Tangkahan UD. Budi
Jaya memiliki usaha atau pekerjaan yang lain, ada sebagian ABK hanya meggantungkan hidupnya sebagai nelayan tetap saja, dengan penghasilan yang
mereka anggap sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan tanpa ada modal yang ABK keluarkan, dengan cuma alat pancing dan tenaga yang mereka keluarkan
sudah dapat menghasilkan kebutuhan hidup tanpa ada satupun kerugian yang di dapat, dengan begitu nelayan ABK lebih menikmati pekerjaan sebagai nelayan tetap saja.
Menurut beberapa penuturan informan saya; Berdasarkan penuturan informan saya bang Raja Harahap 41:
“Tidak ada pekerjaan atau usaha lain yang abang jalankan, hanya sekedar menjadi nelayan tetap saja, yang penting sudah dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari”
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri 44: “Tidak ada pekerjaan yang lain, hanya menjadi nelayan tetap”
Dengan demikian seorang nelayan ABK di Tangkahan UD.Budi Jaya akan memiliki pekerjaan atau usaha yang lain apabila ABK tersebut tidak dapat memenuhi
Universitas Sumatera Utara
91
kebutuhan hidupnya dengan hasil yang diperolehnya dari laut, walaupun begitu adapun pekerjaan yang lain itu hanya sekedar menutupi waktu luang saja, dari pada
duduk dirumah mendingan mengerjakan yang lain sebelum kapal berangkat kembali kelaut, biasanya seorang ABK yang menjadi nelayan tetap tidak memikirkan hal
tersebut disamping keterbatasan modal dan juga tidak ada lokasi atau jaringan yang mereka butuhkan, mendingan mereka hanya fokus pada satu pekerjaan saja yaitu
sebagai seorang nelayan.
Tabel 4.6. Menjelaskan ikatan seorang nelayan maupun itu dengan ABK dan Toke kapal.
N=50 Dari table diatas bisa jelaskan bahwa ada suatu ikatan antara sesama nelayan
maupun iti dengan ABK dan Toke kapal membuat hubungan di antara keduanya akan berjalan dengan baik khusunya pada saat mereka melakukan pekerjaan, dari data
diatas bisa kita lihat adanya kecenderungan seorang nelayan ABK lebih banyak memilih ikatan yang bersifat berteman baik dengan Presentase 44,00 persen, hal
tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya hubungan kerja diantara sesama ABK dan Toke Kapal yang menyebabkan terjalinnya suatu ikatan perteman yang cukup baik
diantara nelayan ABK atau Toke kapal. Kategori
Presentase A
B C
D E
Biasa saja Ada persaingan
Tidak ada ikatan Berteman baik
Dan lain-lain 22,00
16,00 12,00
44,00 6,00
Jumlah 100,00
Universitas Sumatera Utara
92
Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap 41: berteman baik, dikarenakan sama-sama udah lama menjalin kerja,
menyebabkan terjadinya suatu ikatan pertemanan yang cukup baik dan serimg bercanda gurau dengan sesama anggota kapal
Dengan adanya suatu ikatan tersebut maka penyebab akan terjadi suatu konflik antara sesama nelayan akan sulit terjadi, dikarenakan ikatan tersebut akan membuat
seorang ABK akan sangat menghargai anggota kapal yang lain, yang mana ikatan tersebut muncul akibat dari hubungan yang berjalan secara harmonis berteman baik,
dan juga karna adanya hubungan saudara yang mengikat seorang nelayan ABK dan dengan ABK yang lain, yang menyebabkan ikatan tersebut akan berjalan dengan baik,
khususnya bagi seorang anggota kapal yang menjalin ikatan saudara dengan seorang juragan Tekong. Menurut beberapa penuturan informan saya;
Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri 44: “Ikatan-ikatan sebagai saudara, terutama dengan sesama nelayan
terutama kepada juragan” Berdasarkan penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait 46:
“Ikatan sebagai saudara, tapi ada juga tidak ada ikatannya cuma sebagai ikatan antara atasan sama bawahan saja
” Dengan demikian adanya suatu ikatan tersebut memunculkan terjadinya suatu
pola hubungan kerja yang berjalan dengan baik antara sesama nelayan, terutama ikatan tersebut muncul akibat dari pertemanan yang berjalan dengan baik atau juga
suatu ikatan saudara antara seorang ABK dengan nelayan ABK yang lain.
Universitas Sumatera Utara
93
4.2.2. Hubungan Ekonomi