Tabel 3.3 Pengambilan Sampel Berdasarkan NagoriKelurahan di Kecamatan Dolok Pardamean
No NagoriKelurahan
Lahan Pertanian Non Sawah
Jumlah Dusun
Jumlah Sampel
1 Tigaras
10,09 5
4 2
Parik Sabungan 11,21
8 4
3 Sibuntuon
5,21 6
4 4
Dolok Saribu 4,71
5 4
5 Sinaman Labah
3,60 3
4 6
Bangun Pane 7,00
5 4
7 Buttu Bayu Panei Rj
7,60 5
4 8
Togu Domu Nauli 5,07
5 4
9 Parjalangan
3,01 4
4 10
Silabah Jaya 1,44
4 4
11 Sirube Rube
5,18 4
3 12
Nagori Bayu 1,37
4 3
13 Sihemun Baru
0,75 4
3 14
Tanjung Saribu 5,76
3 3
15 Partuahan
6,05 4
4 16
Pamatang Sinaman 8,00
4 4
Jumlah
86,05 73
60
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari petani melaui wawancara dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait, seperti Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perkebunan, dan instansi lainnya yang dapat mendukung kelengkapan data penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data Untuk Identifikasi Masalah digunakan beberapa analisis, dimulai dari analisis
usahatani untuk mengetahui tingkat pendapatan dan biaya usahatani Kopi
Universitas Sumatera Utara
Arabika. Untuk mengetahui biaya total, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
TC = TFC + TVC
Keterangan: TC
: Total Cost biaya total Rp TFC : Total Fixed Cost biaya tetap total Rp
TVC : Total Variabel Cost biaya variabel total Rp Secara matematis, rumus untuk menghitung jumlah penerimaan petani adalah
sebagai berikut.
TR = Y . Py
Keterangan: TR
: Total Revenue penerimaan total Rp Y
: Jumlah produksi kg Py
: Harga jual biji kopi Rp Secara matematis, rumus untuk menghitung jumlah pendapatan petani adalah
sebagai berikut.
Π = TR – TC
Keterangan: Π
: Pendapatan petani kopi Rp TR
: Total Revenue penerimaan total Rp TC
: Total Cost biaya total Rp Selanjutnya, digunakan analisis kelayakan finansial yaitu NPV, IRR,dan Net BC
dan analisis sensitivitas seperti sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Net Present Value NPV
Net Present Value NPV atau nilai bersih sekarang merupakan selisih antara present value
dari benefit dan present value dari biaya.
Keterangan: NPV : Nilai uang sekarang dalam waktu tertentu
Bt-Ct : Pendapatan bersih pada tahun t i
: Tingkat suku bunga yang berlaku t
: Jangka waktu tahun ke Proyek yang memberikan keuntunganadalah proyek yang memberikan nilai
positif atau NPV 0, artinya manfaat yang diperoleh lebih besar dari semua biaya total yang dikeluarkan. Jika NPV = 0, berarti manfaat yang diperoleh hanya cukup
untuk menutupi biaya total yang dikeluarkan. Jika NPV 0, berarti rugi karena biaya total yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diperoleh.
Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil. Untuk mengetahui sejauh mana proyek memberikan
keuntungan dengan dinyatakan dalam persen .
Keterangan: NPV
1
: Hasil perhitungan NPV positif mendekati nol
Universitas Sumatera Utara
NPV
2
: Hasil perhitungan NPV negatif mendekati nol i
1
, i
2
: Persentase tingkat suku bunga sebelum titik impas dan sesudah titik impas
Penggunaan investasi akan layak jika diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku karena proyek berada dalam keadaan
yang menguntungkan. Jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk diusahakan.
Net BenefitCost Net BC
Net Benefit Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat
efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif.
Keterangan : Bt
: Benefit usahatani pada tahun t Ct
: Biaya sehubungan dengan usahatani pada tahun t N
: Umur ekonomis t
: Jangka waktu tahun ke i
: Tingkat suku bunga yang berlaku Suatu proyek layak dan efisien untuk dilaksanakan jikanilai Net BC 1, yang
berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan berlaku sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah variabel-variabel penting dalam beberapa kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui
atau diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel- variebel tersebut berdampak pada hasil kelayakan NPV, IRR, dan Net BC.
Dalam penelitian ini, perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan usahatani Kopi Arabika umumnya dikarenakan oleh perubahan total biaya
produksi. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat apakah yang terjadi pada usahatani Kopi Arabika jika terjadi kenaikan biaya produksi secara keseluruhan.
Apakah usahatani Kopi Arabika masih tetap dikatakan layak secara finansial atau tidak bila dalam kondisi tersebut.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Definisi