Tabel 5.9 Total Biaya Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan pada Petani Sampel Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean
Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Uraian
Per Petani Rp Per Hektar Rp
1 Biaya Tetap
PBB 9.240,00
15.000,00 Penyusutan
275.811,11 471.824,97
2 Biaya Variabel
Bibit 558.666,70
950.000,00 Pupuk dan Herbisida
1.284.279,33 2.279.896,77
Tenaga Kerja 2.873.166,67
5.135.940,12 Penggilingan
327.600,00 252.000,00
3
Biaya Produksi
4.563.883,78 8.048.061,86
4
Penerimaan
15.761.256,00 25.212.396,50
5 Pendapatan
11.197.372,22 17.164.334,65
Sumber: Lampiran 7, 8, 9 dan 10
5.2 Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika
Tujuan didirikannya suatu usaha yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat. Oleh karena itu dalam merencanakan suatu usaha harus selalu
memperhitungkan apakah usaha tersebut mendatangkan keuntungan atau tidak. Untuk melihat layak tidaknya usahatani kopi jenis arabika yang dilakukan di
Kecamatan Dolok Pardamean dapat digunakan analisis kelayakn finansial. Dalam analisis finansial terdapat kriteria yang haarus dipenuhi antaralain Net BC, IRR
Internal Rate of Return, dan NPV Net Present Value.
5.2.1 Net Present Value NPV
Net Present Value NPV atau nilai bersih sekarang adalah analisis manfaat
finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang present value atau kas bersih yang akan
Universitas Sumatera Utara
diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan.
NPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan untuk mengukur apakah proyek feasible atau tidak. Bila NPV
≥ 0 maka usahatani layak. Bila nilai NPV = 0 maka usahatani tersebut dapat mengembalikan sebesar cost of capital
discount rate .
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa discount factor tingkat bunga bank pada 7,5 didapat nilai NPV positif sebesar Rp 10.458.823,37 selama satu tahun.
Dengan demikian diperoleh nilai NPV lebih besar dari nol yang berarti bahwa usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean layak diusahakan.
5.2.2 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi,
dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat
pengembalian investasi yang diinginkan. Bila IRR ≥ i maka usahatani dikatakan
layak untuk dikembangkan. Hasil perhitungan IRR untuk usahatani Kopi Arabika diperoleh sebesar 28,26
dimana lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku di pasar yaitu 7,5. Hal ini menunjukkan ketika suku bunga meningkat mendekati 28,26 usahatani Kopi
Arabika masih layak untuk diusahakan. Keadaan ini merupakan peluang yang baik bagi para petani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean untuk
mengembangkan usahataninya dengan lebih intensif maupun ekstensif.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Net Benefit-Cost BC
Analisis Benefit-Cost ratio BC merupakan perbandingan antara present value aliran kas bersih dengan present value biaya investasi. Net BC ini menunjukkan
gambaran berapa kali lipat manfaat benefit yang diperoleh dari biaya cost yang dikeluarkan. Apabila Net BC 1 maka usahatani yang dijalankan layak untuk
dilaksanakan. Perhitungan BC usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean
diperoleh dengan membandingkan nilai sekarang dari manfaat benefit selama 10 tahun dengan nilai sekarang biaya cost yang dikeluarkan selama 10 tahun
dengan sampel tanaman mulai umur 1-10 tahun. Dari hasil analisis pada lampiran diperoleh BC sebesar 15,15. Hasil BC sebesar 15,15 dapat memberikan suatu
gambaran bahwa setiap pengorbanan atau biaya sebesar Rp 1.000,00 akan mampu memberikan manfaat atau benefit sebesar Rp 15.150,00. Ini berarti pengembangan
usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean dapat memberikan manfaat yang lebih besar dari setiap biaya yang dikeluarkan dalam jangka waktu
10 tahun dimulai dari umur tanaman 1 hingga 10 tahun. Hasil perhitungan ketiga kriteria kelayakan finansial dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.10 Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Kriteria Kelayakan
Finansial Hasil
Kriteria Kesimpulan
1 Net Present Value
10.458.823,37 NPV
≥ 0 Layak
2 Internal Rate of Return
28,26 IRR
≥ i Layak
3 Net Benefit-Cost Ratio
15,15 BC 1
Layak Sumber: Lampiran 12
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial maka dapat disimpulkan usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten
Simalungun layak untuk diusahakan secara finansial atau dengan kata lain
Hipotesis Penelitian
diterima.
5.2.4 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan biaya produksi sebesar 5 dan 10 persen. Hal ini dikarenakan peningkatan variabel
biaya produksi merupakan salah satu kriteria analisis sensitivitas. Adapun kontribusi tiap variabel biaya produksi dapat dilihat dari hasil perhitungan pada
tabel berikut.
Tabel 5.11 Biaya Variabel dan Biaya Tetap Petani Sampel Usahatani Kopi Arabika
di Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten
Simalungun Tahun 2015 Uraian
Rata-Rata Per Hektar Rp
Persentase
Biaya Produksi a.Biaya Tetap
- Biaya PBB 15.000
0,16 - Biaya Penyusutan
471.824,97 5,18
b.Biaya Variabel -
Biaya Bibit 950.000,00
10,43 - Biaya Pupuk dan Herbisida
2.279.896,77 25,04
- Biaya Tenaga Kerja 5.135.940,12
56,41 -
Biaya Penggilingan 252.000,00
2,76 Total
100 Sumber: Lampiran 8
Dengan menggunakan analisis sensitivitas,hasil perhitungan yang diperoleh akan berubah sesuai persentase peningkatan biaya produksi secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan tingkat kriteria kelayakan usahatani NPV, IRR, Net BC dengan analisis sensitivitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.12 Analisis Sensitivitas Biaya Meningkat 5 pada DF=7,5 pada Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean
Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Kriteria
Kelayakan Finansial
Hasil Kriteria
Kesimpulan
1 Net Present Value
10.184.763,53 NPV
≥ 0 Layak
2 Internal Rate of
Return 26,93
IRR ≥ i
Layak 3
Net Benefit-Cost Ratio
14,12 BC 1
Layak Sumber: Lampiran 13
Berdasarkan Tabel 5.12 menunjukkan bahwa apabila biaya meningkat 5 persen pada discount factor 7,5 persen maka diperoleh nilai NPV sebesar
Rp 10.184.763,53, nilai IRR sebesar 26,93 dan Net BC sebesar 14,12. Berdasarkan hasil perhitungan kriteria kelayakan tersebut maka dapat disimpulkan
usahatani Kopi Arabika masih layak dilaksanakan karena masih memiliki kelenturan untuk menanggung peningkatan produksi sampai 5 persen.
Tabel 5.13 Analisis Sensitivitas Biaya Meningkat 10 pada DF=7,5 pada Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean
Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Kriteria
Kelayakan Finansial
Hasil Kriteria
Kesimpulan
1 Net Present Value
9.910.703,68 NPV
≥ 0 Layak
2 Internal Rate of
Return 25,61
IRR ≥ i
Layak 3
Net Benefit-Cost Ratio
13,19 BC 1
Layak Sumber: Lampiran 14
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.13 menunjukkan bahwa apabila biaya meningkat 10 persen pada discount factor 7,5 persen maka diperoleh nilai NPV sebesar
Rp 9.910.703,68, nilai IRR sebesar 25,61 dan Net BC sebesar 13,19. Berdasarkan hasil perhitungan kriteria kelayakan tersebut maka dapat disimpulkan
usahatani Kopi Arabika masih layak dilaksanakan karena masih memiliki kelenturan untuk menanggung peningkatan biaya produksi sampai 10 persen.
Berdasarkan Tabel 5.12 dan 5.13 disimpulkan bahwa usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun layak untuk diusahakan
sebab kenaikan biaya produksi secara keseluruhan dengan asumsi 5 dan 10 masih dapat ditoleransi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan