Keadaan Demografi Keadaan Ekonomi

33

4.1.2 Keadaan Demografi

Keadaan demografi di suatu wilayah dapat dilihat dari jumlah penduduk di wilayah tersebut. Berikut data jumlah penduduk di Kota Medan pada tahun 2012- 2013 : Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kota Medan Sumber : Badan Pusat Statistik Berdasarkan data yang di keluarkan BPS pada tahun 2012, Kota Medandihuni oleh 2.122.804 penduduk yang terdiri dari 1.047.875 jiwa penduduk laki-laki dan 1.074.929 jiwa penduduk perempuan dansex ratio sebesar 97,48. Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kota Medan sebesar 2.135.516 jiwa penduduk yang terdiri dari 1.053.393 jiwa penduduk laki-laki dan 1.082.123 jiwa penduduk perempuan dan sex ratio sebesar 97,35. Pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kota Medan sebesar 2.191.140 jiwa penduduk yang terdiri dari 1.081.797jiwa penduduk laki-laki dan 1.109.343 jiwa penduduk perempuan dan sex rationya sebesar 97,52. Tahun Penduduk Sex Ratio Laki-laki Perempuan Total 2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804 97,48 2013 1.053.393 1.082.123 2.135.516 97,35 2014 1.081.797 1.109.343 2.191.140 97,52 Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Produktif di Kota Medan Sumber : Badan Pusat Statistik Berdasarkan kelompok umur, jumlah usia produktif di Kota Medan untuk tahun 2012 sebesar 2.122.804 jiwa yang terdiri dari 1.483.840 jiwa penduduk produktif dan 638.694 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat dependency ratiosebesar 0,43. Pada tahun 2013 jumlah penduduk sebesar 2.135.516 jiwa yang terdiri dari 1.492.916 jiwa penduduk usia produktif dan 642.600 jiwa penduduk usia non produktif. Pada tahun 2014 jumlah penduduk sebesar 2.191.140 jiwa yang terdiri dari 1.475.146 jiwa penduduk pada usia produktif dan 715.994 jiwa penduduk usia non produktif.

4.1.3 Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi di suatu wilayah dapat ditinjau dari laju pertumbuhan ekonomi. Adapun laju pertumbuhan ekonomi di Kota Medan Tahun 2011 - 2014 dapat diuraikan pada tabel berikut: Tabel 4.4 Laju Pertumbuhan PDRB di Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2014 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Kecamatan Penduduk Dependency Ratio Produktif Non Produktif Total 2012 1.483.840 638.694 2.122.804 0,43 2013 1.492.916 642.600 2.135.516 0,46 2014 1.475.146 715.994 2.191.140 0,43 Tahun Pertumbuhan PDRB 2011 7,79 2012 7,66 2013 5,36 2014 6,05 Universitas Sumatera Utara 35 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan di Kota Medan menurun setiap tahunnya dengan angka pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011 dengan angka pertumbuhan 7,79. Angka pertumbuhan terkecil terjadi di tahun 2013 sebesar 5,36. 4.2 Analisis Data Adapun dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana koefisien Gini Gini Ratio, kurva Lorenz dan menurut Kriteria Bank Dunia pada masing – masing kecamatan Kota Medan. Koefisien Gini Gini Ratio berkisar antara 0 pemerataan sempurna hingga 1 ketimpangan sempurna. Distribsui pendapatan akan semakin merata jika koefisien Gini mendekati 0 dan sebaliknya jika nilai koefisien Gini mendekati 1 maka distribusi pendapatan akan semakin tidak merata atau semakin timpang. Kriteria klasifikasi penggunaan koefisien Gini menurut H.T. Oshima dalam Suseno 1990:120 adalah sebagai berikut: a. Bila koefisien Gini lebih kecil dari 0,30 maka distribusi ketimpangan rendah b. Bila koefisien Gini berkisar antara 0,31 – 0,40 maka kondisi ketimpangan sedang c. Bila koefisien Gini lebih besar dari 0,40 maka kondisi ketimpangan tinggi. Gini Ratio menggunakan Kurva Lorenz sebagai penunjang dalam estimasi. Kurva Lorenz menghubungkan antara jumlah persentase kumulatif penduduk dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk. Jumlah dari persentase kumulatif penduduk dan pendapatan diurutkan dari nilai yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Universitas Sumatera Utara 36 Pada kurva Lorenz distribusi pendapatan itu merata apabila 10 penduduk memperoleh 10 dari total pendapatan dan seterusnya. Jika distrbusi pendapatan merata, maka jumlah persentase penduduk akan sama dengan persentase yang mereka terima. Pada kurva Lorenz keadaan seperti ini digambarkan sebagai garis diagonal dari sudut sebelah kiri ke sudut atas sebelah kanan bujursangkar tersebut garis dengan sudut 45º. Pada keadaan ini Gini Ratio sama dengan nol, sebaliknya apabila distribusi pendapatan tidak merata maka kurva Lorenz akan menyimpang dari garis diagonal atau dengan perkataan lain semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal maka semakin besar tingkat ketimpangan pendapatan pada daerah itu. Pada penelitian ini selain menggunakan metode perhitungan dengan koefisien Gini, peneliti juga menggunakan kriteria tingkat ketimpangan yang ditetapkan Bank Dunia. Tingkat ketimpangan dengan kriteria Bank Dunia diukur dengan menghitung persentase kumulatif pendapatan dari 40 masyarakat sampel yang berpendapatan terendah, kemudian membandingkannya dengan persentase kumulatif total pendapatan masyarakat sampel.

4.2.1 Analisis Kecamatan di Kota Medan