58
8. Kecamatan Medan Area
Untuk melihat nilai Koefisien Gini Ratio Kecamatan Medan Area dari 50 responden sebagai berikut:
Tabel 4.26 Angka Gini Kecamatan Medan Area
Pendapatan �
�
�
�
+ �
�−1
�
�
�
�
- �
�−1
�
�
- �
�−1
�
�
+ �
�−1
500,000 2.0485806
0.020485806 10
0.1 0.002048581
700,000 750,000
750,000 800,000
800,000 5.5604331
0.076090138 20
0.1 0.007609014
800,000 900,000
1,500,000 2,000,000
2,000,000 11.706175
0.172666081 30
0.1 0.017266608
2,000,000 2,000,000
2,000,000 2,500,000
2,500,000 19.168862
0.308750366 40
0.1 0.030875037
2,500,000 2,500,000
2,500,000 2,750,000
2,800,000 27.714369
0.468832309 50
0.1 0.046883231
2,800,000 3,000,000
3,000,000 3,000,000
3,000,000 36.962248
0.646766169 60
0.1 0.064676617
3,000,000 3,200,000
3,200,000 3,400,000
3,500,000 47.907521
0.848697688 70
0.1 0.084869769
3,500,000 3,700,000
4,000,000 4,000,000
4,000,000 59.906351
1.078138718 80
0.1 0.107813872
4,000,000 4,000,000
4,000,000 4,500,000
4,500,000 73.661106
1.335674568 90
0.1 0.133567457
4,500,000 4,500,000
5,000,000 5,000,000
6,000,000 100
1.736611062 100
0.1 0.173661106
7,000,000 7,000,000
10,000,000 15,000,000
170,850,000 0.669271291
Universitas Sumatera Utara
59
Maka Gini Ratio = 1 - 0.669271291
= 0, 330728709 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Gini Ratio, diperoleh
nilai sebesar 0,331 untuk Kecamatan Medan Area. Berdasarkan kriteria H.T. Oshin menunjukkan bahwa Kecamatan Medan
Area termasuk kedalam kelompok ketimpangan sedang.
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.27 Kurva Lorenz Kecamatan Medan Area
Kurva Lorenz yang ditunjukkan memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase kumulatif masyarakat sampel dengan persentase
kumulatif pendapatan yang diterima masyarakat sampel. Dari kurva Lorenz dapat diketahui bahwa sekitar 20 dari jumlah masyarakat sampel yang memiliki
pendapatan terendah hanya menerima 5,56 dari keseluruhan total pendapatan masyarakat. Selanjutnya 40 dari jumlah masyarakat sampel yang juga memiliki
pendapatan terendah menerima 18,92 bagian dari keseluruhan total pendapatan
masyarakat.
2,055,56 11,71
19,17 27,71
36,96 47,91
59,91 73,66
100; 100
20 40
60 80
100 120
20 40
60 80
100 120
P E
NDAP AT
AN
PENDUDUK
Garis Pemerataan Kurva Lorenz
Universitas Sumatera Utara
60
Untuk melihat tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kecamatan Medan Area maka yang harus diperhatikan adalah jumlah kumulatif pendapatan
yang diterima oleh kelompok 40 masyarakat berpendapatan terendah. Dimana pada penelitian ini kelompok tersebut menguasai total pendapatan sekitar 19,17
dari total pendapatan secara keseluruhan atau sebesar Rp. 32.750.000.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4.28 Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Kecamatan Medan Area Berdasarkan
Kriteria Bank Dunia
No. Kelompok
Masyarakat Sampel
Jumlah Kumulatif
Masyarakat Jumlah
Kumulatif Pendapatan
Persentase Kumulatif
Pendapatan
Jiwa Rupiah
1 40 Berpendapatan
Terendah 20
32,750,000 19,17
2 40 Berpendapatan
Menengah 20
69,600,000 40.74
3 20 Berpendapatan
Tertinggi 10
68,500,000 40.09
Jumlah 50
170,850,000 100.00
12 Dari Jumlah Pendapatan 20,502,000
17 Dari Jumlah Pendapatan 29,044,500
Sumber : Data Primer Diolah
Jika mengacu pada indikator ketimpangan menurut Bank Dunia, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di
Kecamatan Medan Area termasuk dalam kategori ketimpangan rendah karena kelompok 40 masyarakat sampel berpendapatan terendah menguasai lebih dari
17 jumlah keseluruhan pendapatan masyarakat sampel di Kecamatan Medan Area yakni 19,17.
Universitas Sumatera Utara
61
9. Kecamatan Medan Baru