Pesan Moral Analisis Moralitas Dalam Teks Novel Saga No Gabai Bachan Karya Yoshichi Shimada

BAB III ANALISIS PESAN MORAL DALAM TEKS NOVEL SAGA NO GABAI BACHAN

3.5 Pesan Moral

On Cuplikan I hal: 91-92 Sepertinya cerita soal ibuku yang tidak bisa datang ke festival olahraga tersebar di kantor guru di antara para wali kelas. Karena itu, kemudian disepakatilah oleh mereka bahwa setiap tahun satu kali, mereka akan mentraktirku makan enak. Kebaikan sejati adalah kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang yang menerima kebaikan. .......................... Pada cuplikan ini menunjukkan indeksikal pesan moral On, yakni rasa hutang budi atas budi baik ke pada seseorang. Tokunaga menerima kebaikan dari para guru sekolah dasar, yakni berupa menukar bekal makanan milik Tokunaga dengan bekal milik para guru wali kelas setiap tahunnya pada saat festival olah raga, karena ibu Tokunaga tidak bisa mengahadiri festival olahraga dan juga karena bekal yang dibawa oleh Tokunaga adalah bekal seadanya buatan Nenek, yakni acar plum dan Jahe. Hal ini nampak pada cuplikan: “ Kemudian kisah bekal makan siang festival olahraga ini pun, hingga detik ini masih tersimpan dalam di hatiku sebagai salah satu contoh kebaikan sejati. Analisis Karena itu, kemudian disepakatilah oleh mereka bahwa setiap tahun satu kali, mereka akan mentraktirku makan enak”. Pada mulanya Tokunaga tidak mengetahui bahwa sakit perutnya para guru saat festival olah raga adalah rekayasa. Tetapi kemudian setalah Tokunaga mengetahui hal yang sebenarnya terjadi dari Nenek, membuat Tokunaga merasa tidak akan bisa membalas kebaikan hati para gurunya. Ketika Universitas Sumatera Utara Tokunaga mengetahui bahwa selama ini dia menerima kebaikan on dari para guru di sekolah dasar, ia merasa ada beban tersendiri yang tidak bisa dia balas sampai kapanpun. Hal ini terlihat huga pada cuplikan: “Kemudian kisah bekal makan siang festival olahraga ini pun, hingga detik ini masih tersimpan dalam di hatiku sebagai salah satu contoh kebaikan sejati.”. Kebaikan hati dari para guru pada saat festival olahraga, masih tersimpan di hatinya sampai kapanpun, bahkan samapai ia dewasa dan menjadi terkenal dan bahkan sampai menuliskannya di dalam Novel Saga No Gabai Bachan ini. Cuplikan II hal: 195-197 “ Nanti aku yang akan meminta ganti kepada nenekmu. Sudah, tidak apa-apa” Aku bolak-balik berfikir apakah tidak masalah jika aku terima saja kebaikannya. Tapi karena mata kiriku masih berdenyut-denyut sakit, akhirnya aku mengucapkan terima kasih dan menerima pinjaman ongkos bus itu. Cuplikan ini menunjukkan indeksikal pesan moral On, yakni berarti rasa hutang budi atas budi baik ke pada seseorang. Pada teks yang bergaris bawah ini mengindeksikalkan bahwa si pasien merasa ragu-ragu untuk menerima kebaikan dari dokter, dan beban on yang diterima juga terasa berat dari dokter. Hal ini tampak pada cuplikan: “ Aku lalu keluar dari ruang praktek sang dokter mata dan pulang . Analisis Aku bolak-balik berfikir apakah tidak masalah jika aku terima saja kebaikannya. Tapi karena mata kiriku masih berdenyut-denyut sakit, akhirnya aku mengucapkan terima kasih dan menerima pinjaman ongkos bus itu”. Pasien pada awalnya merasa ragu menerima kebaikan, mengetahui bahwa on yang Universitas Sumatera Utara akan di terima akan sulit untuk dibayar kembali, dikarenakan keadaannya yang miskin. Tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan menyebabkan, si pasien akhirnya menerima kebaikan dokter, walaupun dengan sangat terpaksa. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya on adalah beban dan tanggung jawab yang sangat sulit untuk dipikul oleh seseorang. Cuplikan III hal: 230-233 Meski didesak semua orang, Kubo juga tidak juga tampak akan menerima uang itu. Sampai akhirnya,”Baiklah, aku jaga,” ujarnya pendek, lalu dia memasukkan amplop tadi ke sakunya. Namun di pagi keberangkatan trip sekolah, entah kenapa Kubo tak menampakkan batang hidungnya. “Kubo kemana ya?” “Padahal dia sudah mengambil uangnya.” Sepulangnya ke Saga, dengan segera kami memutuskan untuk memanggil kubo ke ruang klub. Ketika kami tiba di ruang klub sesuai waktu perjanjian, Kubo sudah duluan ada di sana. “Kubo Kenapa kau tidak datang? Jangan-jangan uang hasil kerja keras kami kau pakai seenaknya ya?” Aku menrjangnya dengan kasar hingga kursi yang diduduki Kubo terdorong kehilangan keseimbangan. Kubo pun jatuh kelantai.“Ayo jawab Kau pakai bukan?” “Sejak awal aku sudah memutuskan untuk tidak pergi trip sekolah. Aku membeli ini dengan uang itu. Kupikir ada baiknya kita meninggalkan ini untuk junior.”Kubo bangkit dan meraih bungkusan besar yang dibawanya. Cuplikan ini menunjukkan indeksikal pesan moral On, yakni berarti rasa hutang budi atas budi baik ke pada seseorang. Kubo menolak uang hasil keja keras teman-temannya tersebut, karena merasa kebaikan on mereka akan membebankan dan dirinya tidak dapat untuk membalas kebaikan yang mereka berikan. Tetapi karena teman-temannya tetap memaksa, dengan berat hati Kubo mengambilnya dan menyimpan uang pemberian di saku. Hal ini nampak pada Dari dalam bungkusan itu, dia mengeluarkan sarung tangan Catcher dan tongkat pemukul yang sama sekali baru, beserta tiga dus bola baseball. Analisis Universitas Sumatera Utara cuplikan: “Meski didesak semua orang, Kubo juga tidak juga tampak akan menerima uang itu. Sampai akhirnya,”Baiklah, aku jaga,” ujarnya pendek, lalu dia memasukkan amplop tadi ke sakunya.”. Dan memutuskan untuk membeli perlengkapan baseball yang baru sebagai kenang-kenangan dari para senior untuk junior. Hal ini dilakukan karena Kubo merasa bahwa lebih baik jika dibelanjakan untuk perlengkapan baseball dari pada untuk ikut trip bersama teman-temannya. Hal ini nampak pada cuplikan : “Sejak awal aku sudah memutuskan untuk tidak pergi trip sekolah. Aku membeli ini dengan uang itu. Kupikir ada baiknya kita meninggalkan ini untuk junior.

3.6 Pesan Moral