2.4 Moral Jepang
Kepribadian dan karakter moral rakyat Jepang dibentuk sedari mereka kecil. Prinsip moral yang mereka anut berasal dari kebudayaan samurai Jepang
yang terdiri dari empat elemen moral, yaitu On, Gimu, Giri dan Ninjo. Menurut Hashimoto Ayumi dalam http:www.terindikasi.com201205prinsip-moral-
jepang.htmlixzz2APOzq6AW
,
keempat unsur ini tidak diajarkan di bangku sekolah. Namun, secara otomatis didapat dari orang tua maupun masyarakat
sekitar.
2.4.1 ON
On berarti rasa hutang budi. Dengan prinsip on, seseorang akan merasa berutang setiap kali orang lain berbuat baik padanya. Dalam semua pemakaiannya
on mengandung arti suatu beban, suatu hutang, sesuatu yang harus dipikul seseorang dengan sebaik mungkin mencakup hutang seseorang dari yang paling
besar sampai yang paling terkecil sekalipun yang harus dibayar Benedict, 1982:105..
2.4.2 GIMU
Gimu berarti kewajiban. Jika seseorang menerima on, maka orang tersebut akan berkewajiban untuk membayarnya yang disebut gimu. Gimu menurut
Benedict 1982:122 adalah pembayaran-pembayaran tanpa batas atau tanpa syarat atas hutang yang telah diterima dari si pemberi on. On yang diterima
dengan pembayaran kembali secara gimu sama sekali tidak bisa dihindari oleh setiap orang Jepang. Namun karena tidak ada ketentuan mengenai bentuk, cara
dan waktu pembayarannya, maka seseorang merasa keberatan menerima on dengan resiko gimu ini. Artinya ada rasa terpaksa dan keengganan dalam
Universitas Sumatera Utara
melakukan pembayaran terhadap on yang diterima, karena gimu adalah suatu kewajiban moral yang mengikat.
2.4.3 GIRI
Giri adalah kebaikan. Dengan prinsip giri, seseorang akan membantu temannya atau keluarganya semampunya. Sedangkan giri menurut benedict
1982:125 adalah kebaikan yang diberikan kepada orang lain, tetapi terkadang giri menimbulkan beban yang sangat besar kepada penerimanya, merupakan
kewajiban yang dibayar dengan tepat sama dengan kebaikkan yang diterima, yang memiliki batas waktu pembayarannya. Giri akan muncul jika seseorang menerima
on atau budi baik seseorang yang kita terima.
2.4.4 NINJO
Ninjo adalah rasa kasih sayang. Dan prinsip ninjo, mengajarkan rasa empati terhadap sesama dan lingkungannya. Dengan prinsip ini, seseorang akan
merasa semua manusia adalah satu dan sama, di bawah perbedaan yang telah diatur oleh karma dan berkewajiban untuk menjaga kelestarian lingkunagan.
Kemudian Ninjo merupakan suatu perbuatan yang tidak menuntut balas, atau benar-benar tulus dari dalam hati dan tidak melibatkan menjadi on. Ninjo
merupakan perasaan kemanusiaan dan semua orang jepang mempercayai bahwa perasaan cinta, kasih sayang, belas kasihan dan simpati merupakan perasaan yang
paling penting dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia, yang merupakan perasaan dari hati terdalam dan tidak dibuat-buat karena adanya
perasaan kemanusiaan itu sendiri sehingga menyebabkan munculnya suatu
Universitas Sumatera Utara
kebaikan. Orang jepang selalu mengukur sesuatu atau berusaha
mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan perasaan manusiawi.
2.5 Sipnosis Cerita