Latar Waktu Latar Sosial Biografi Pengarang

5. Rumah sakit Hal ini terlihat jelas pada kalimat berikut ini, “Di hari ketiga, karena sudah tidak tahan, aku pergi sendiri ke rumah sakit sepulang sekolah.”195 6. Tepi Sungai Hal ini terlihat jelas pada kalimat berikut ini, “Aku terus berdiri di tepi sungai, lalu ketika siang datang, tanpa benar-benar berniat mengamati, aku melihat ke arah jalan di depan suatu rumah yang tak terduga banyak dilalui orang.”39-41 7. Rumah makan. Hal ini terlihat jelas pada kalimat berikut ini, “ Rumah makan itu merupakan tempat mangkal para murid dari berbagai sekolah di sekitar sana. Demikian pula dengan seluruh anggota klub baseball, sehabis latihan kami rutin kesana.”.201

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa- peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Biasanya dapat dihubungkan dengan waktu faktual atau waktu yang berkaitan dengan peristiwa sejarah. Adapun latar waktu novel Saga No Gabai Bachan adalah tahun 33 era Showa 1958, setelah usai perang dunia ke II dan setalah jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Universitas Sumatera Utara

c. Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dengan kehidupan yang kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap. Di samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan. Jika dilihat dari latar sosialnya novel Saga No Gabai Bachan menggambarkan kehidupan yang sangat erat dengan pandangan hidup dan keyakinannya. Novel ini secara keseluruhan menggambarkan kisah hidup seorang nenek dalam menghidupi dirinya dan juga cucunya pasca perang dunia ke dua dan jatuhnya bom atom di Hiroshima. Keadaan ini menyebabkan kemiskinan melanda hampir menyeluruh ke lapisan masyarakat. Termasuk keluarga Tokunaga dan orang-orang yang tinggal di daerah Saga juga hampir keseluruhannya, hidup dalam keadaan miskin. Namun penduduk di daerah tempat tinggal Tokunaga dapat hidup saling membantu. Dengan keadaan yang serba kesusahan, terkadang sangat sulit untuk membantu orang lain. Tetapi membantu orang lain ketika kita dalam kesulitan membutuhkan moralitas yang kuat.

2.7 Biografi Pengarang

Yoshichi Shimada lahir di Hiroshima pada tahun 1950. Nama sebenarnya adalah Akihiro Tokunaga. Dia menghabiskan masa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Saga. Dia seorang seniman dan seorang penulis yang karyanya sangat menyentuh. Universitas Sumatera Utara Saga No Gabai Bachan adalah salah satu novel yang ditulis oleh Yoshici Shimada berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri, yang didediksikan untuk mengenag sosok Nenek yang dipandang begitu hebat, dan agar orang-orang yang membaca novel ini mengerti sikap dan pandangan hidup dari seorang yang miskin tetapi tetap bersahaja dan menerapkan moral-moral yang berlaku pada masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang