47
air gambut sudah lebih dari 6 bulan dan 30 orang 46,9 mengunakan air gambut tersebut mengindikasikan tingkat kepentingan masyarakat di Desa Sifalaete
tabaloho terhadap air gambut meskipun dengan resiko terjadinya keluhan kesehatan.
4.6. Karakteristik Penggunaan Air Gambut
Untuk mendapatkan data tentang penggunaan air gambut dalam penelitian ini, dipergunakan 5 item pertanyaan masing-masing dengan hasil sebagai berikut
Tabel 4.9. Karakteristik Penggunaan Air Gambut di Desa Sifalaete Tabaloho Kecamatan Gunung Sitoli Tahun 2015
No Karakteristik Penggunaan
Air Gambut Jumlah
Orang Persen
Jumlah Orang
Persen
1. Karaktristik air gambut berasal dari sungai yang dipakai
bersama- sama 64
100,0
2. Karakteristik penggunaan air gambut
untuk kebutuhan
sehari-hari. Air minum
b. Mandi
Mencuci 19
18 27
29,7 28,1
42,2 45
46 37
70,3 71,9
57,8
3. Cara pengolahan
sebelum menggunakan air gambut
Digunakan langsung b.
Diendapkan lebih dulu 38
26 59,4
40,6 26
38 40,6
59,4 4. Yang dominan menggunakan
air gambut Ibu rumah tangga
b. Suami
Anak- anak 28
19 17
43,75 29,6
26,5 36
45 47
56,25 70,4
73,5 5. Harapan terhadap pemerintah
Mengolah air
gambut sebelum digunakan
b. Pemerintah
menyediakan sarana air bersih
Memberikan penyuluhan
mengenai air gambut 16
20
28 25,0
31,3
43,8 48
44
36 75
68,7
56,25
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, penggunaan air gambut di gunakan untuk mencuci yang menempati urutan
pertama 27 42.2 dan penggunaan air gambut untuk tujuan air minum 19 29.7 yang berada di urutan kedua, dimana air gambut tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk dipergunakan. Memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, penggunaan air
gambut digunakan terbanyak untuk tujuan air minum 19 orang 29,7, alasan penggunaan air gambut karena terbatasnya ketersediaan air bersih.
Ditinjau dari cara pengolahan air gambut, memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, diketahui bahwa 38 orang 59.4 paling banyak digunakan
langsung air gambut sebelum diolah. Sehingga air tersebut tidak layak dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini mengindikasikan rendahnya
pemahaman masyarakat tentang dampak buruk penggunaan air gambut sehingga tidak terlebih dahulu mengolah air gambut tersebut sebelum dipergunakan. Hal ini
juga terlihat dari cara menggunakan air gambut untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, dimana terbanyak responden menggunakan air gambut secara langsung tanpa
proses pengolahan. Memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, yang terbanyak
menggunakan air gambut untuk 28 orang 43.75 dalam keluarga adalah Ibu rumah tanggga. hal ini terjadi karena istri berperan besar dalam memenuhi
kebutuhan makan dan mencuci pakaian sehari hari sehingga wajar jika pihak ibu rumah tangga paling banyak menggunakan air gambut dibandingkan suami.
Universitas Sumatera Utara
49
Ditinjau dari harapan terhadap pemerintah, memperlihatkan bahwa dari 64 responden penelitian, bahwa 28 43,8 yang terbanyak menunjukkan masyarakat
Desa Sifalaete Tabaloho menaruh harapan kepada pemerintah untuk memberikan penyuluhan mengenai air gambut.
Tingginya harapan kepada pemerintah untuk memberikan penyuluhan sarana air bersih mengindikasikan bahwa kesadaran sebagian besar masyarakat
semakin menyadari dampak buruk yang terjadi sehubungan dengan penggunaan air gambut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Secara perlahan, air
gambut akan terus menimbulkan gangguan keluhan kesehatan sepanjang masih menggunakan air gambut tersebut. Meskipun demikian, sebagian masyarakat
berharap agar pemerintah memberikan penyuluhan tentang bahaya air gambut dan pentingnya pengolahan air gambut sebelum dipergunakan sehingga dampak
buruknya dapat diminimalisir.
4.7. Keluhan Kesehatan