Analisis Identifikasi Masalah What to Change Analisis To What To Change Analisis How To Change the Cause

6.3. Analisis Metode Quality Function Deployment QFD

6.3.1. Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase I

26 Penentuan tingkat kepentingan konsumen dilakukan berdasarkan klasifikasi kategori Kano dengan nilai M= 3, O = 4, A = 5 Fiorenzo Franceschini, 2001 dan penentuan nilai sales point diperoleh dari hasil wawancara dengan supervisor bagian produksi berdasarkan keterangan nilai sales point terhadap variabel kebutuhan konsumen. QFD fase I digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknis. Tingkat hubungan antar karakteristik teknis ditentukan oleh manager pabrik sebagai ahli.

6.3.2. Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase II

QFD fase II digunakan untuk mengetahui part kritis yang mempengaruhi mutu produk medical latex glove. Penentuan part kritis dilakukan dengan wawancara kepada supervisor bagian produksi. Perhitungan ukuran kinerja karakteristik part QFD fase II ditujukan untuk memperoleh nilai tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya.

6.4. Analisis Metode Theory of Constraints TOC

6.4.1 Analisis Identifikasi Masalah What to Change

Identifikasi permasalahan sistem merupakan langkah awal untuk menentukan dasar permasalahan yang terjadi. Berdasarkan QFD fase II part kritis 26 Fiorenzo, Francheschini. Advanced Quality Function Deployment, Washington DC: A CRC Press Company, 2015., h.49 Universitas Sumatera Utara yang didapat maka diidentifikasi Undesirable Effect I UDEs yaitu sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada kedua atribut tersebut. Undesirable effects kemudian digambarkan pada current reality tree.

6.4.2. Analisis To What To Change

Kendala yang diidentifikasi pada current reality tree dikembangkan dalam conflict resolution diagram untuk memperoleh alternatif solusi yang diinginkan dalam menyelesaikan kendala-kendala yang ada.

6.4.3. Analisis How To Change the Cause

27 Berdasarkan Desirable effects kemudian digambarkan pada Future Reality Tree. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan prerequisite tree untuk mengetahui alternatif solusi dari kendala yang ada. Perbaikan produk medical latex glove berdasarkan metode kano, AHP, QFD dan Theory of constraint diperoleh kesimpulan atribut yang digunakan . 27 Ibid., h. 23-24 Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kategori atribut kano yang terpilih berdasarkan kategori attractive adalah bentuk sarung tangan left right hand, ketebalan sarung tangan 4 mil, tekstur sarung tangan lightly pre powderedsmooth. Kategori must be adalah panjang sarung tangan 25 cm dan jenis ujung pergelangan sarung tangan rolled cuff. kategori one dimensional adalah warna sarung tangan putih. 2. Derajat kepentingan dari setiap karakteristik teknis dari yang terbesar hingga yang terkecil berdasarkan bobot proritas yang diperoleh dengan AHP yaitu komposisi campuran bahan dispersi dengan latex, ketelitian proses stripping, suhu pada proses dipping, kebersihan pencucian cetakan former, keakuratan proses leaching, dan kesesuaian dimensi produk sarung tangan. 3. Tingkat kesulitan tertinggi sampai terendah yaitu komposisi campuran bahan dispersi dengan latex, kesesuaian dimensi sarung tangan, kebersihan pencucian cetakan former, suhu pada proses dipping, keakuratan proses leaching, dan ketelitian proses stripping. Perkiraan biaya dari yang tertinggi dan yang terendah yatiu komposisi campuran bahan dispersi dengan latex, kesesuaian dimensi sarung tangan, kebersihan pencucian cetakan former, suhu pada proses dipping, keakuratan proses leaching, dan ketelitian proses Universitas Sumatera Utara