5
Bentuk standarnya, kuesioner model Kano terdiri dari dua jenis pertanyaan untuk setiap kebutuhan konsumen: pertanyaan fungsional menerima
perasaan konsumen ketika kebutuhan terpenuhi dan pertanyaan disfungsional menerima perasaan konsumen ketika kebutuhan tidak terpenuhi. Penggabungan
kedua jawaban dalam evaluasi tabel kano, kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori yang didefinisikan sebelumnya.
3.3. Analytical Hierarchy Process AHP
6
AHP menyediakan cara menguraikan masalah kedalam sebuah subproblem hierarki dimana dengan mudahnya dipahami dan dievaluasi secara
subjektif. Metodologi dari AHP dapat dijelaskan dengan langkah sebagai berikut: 1. Masalah diuraikan ke dalam bentuk hirarki tujuan, kriteria, sub-kriteria, dan
alternatif.
2. Data yang dikumpulkan dari para ahli atau pengambil keputusan sesuai dengan struktur hirarki. Para ahli dapat menilai perbandingan sebagai equal,
marginally strong, strong, very strong, and extremely strong.
3. Banyak kriteria dari matriks berpasangan dihasilkan di langkah kedua diatur ke dalam matriks persegi.
4. Prinsip eigenvalue dan normalisasi korespon matriks komparasi dari eigenvector memberikan kepentingan relatif dari berbagai kriteria yang
dibandingkan.
5
Erto, Pasquale. 2009. Statistic for Innovation. Springer-Verlag Italia. P 13-14.
6
Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai. Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag, ,2004., h. 15-17.
Universitas Sumatera Utara
5. Konsistensi dari matriks dan order dievaluasi. Konsistensi index, CI, dirumuskan sebagai berikut.
Dimana adalah maksimum eigenvalue dari matriks pertimbangan. CI
dibandingkan dengan Random Matrix, RI. Perbandingan antara CI RI, disebut sebagai Consistency Ratio, CR. Saaty menyampaikan bahwa nilai dari CR
mesti lebih kecil dari 0,1.
6. Penilaian terhadap setiap alternatif ditambahkan dengan bobot dari masing kriteria dan di-aggregate untuk mendapatkan penilaian dengan penjelasan tiap
kriteria.
3.4. Quality Function Deployment
7
Matriks pertama yang digunakan pada QFD yaitu dengan menggunakkan House of Quality.
8
Prosedur penggunaan matriks HOQ adalah : 1.
Diidentifikasi keinginan responden customer requirements. 2.
Diidentifikasi tingkat kepentingan customer importance.
3. Menentukan karakteristik teknis produk.
4. Menetapkan hubungan antar karakteristik teknis
7
Fiorenzo Francheschini, Advanced Quality Function Deployment, Washington DC : A CRC Press Company, 2002, h. 27.
8
Lou Cohen. op.cit. h. 68-122
Universitas Sumatera Utara
5. Menetapkan tingkat hubungan karakteristik teknis produk dengan keinginan
konsumen. 6.
Menyusun matriks perencanaan planning matrix. 7.
Perhitungan Bobot Kepentingan Importance Weight 8.
Perhitungan bobot kepentingan relatif relative weight 9.
Membangun matriks house of quality HoQ
9
Komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Sumber : Lou Cohen 1995
Gambar 3.6. House of Quality
3.5. QFD Fase II