Nilai Menghargai dan Bersyukur Kepada Tuhan Nilai Ketelitian dan Hati-hati dalam Melakukan Tindakan

73 mengalir ke bawah ‟ dan dalam peribahasa 水滴石穿 shuǐdīshíchuān. „Tetesan air dapat melubangi batu ‟. Peribahasa pertama mengandung makna tidak pernah menyerah dan berhenti untuk meningkatkan diri, baik dalam bidang pendidikan maupun kesejahteraan. Peribahasa kedua mengandung makna selalu bekerja dengan tekun dan konsisten. Walaupun pekerjaan besar dan sulit, tetapi jika dikerjakan dengan sabar dan tekun akhirnya dapat diselesaikan juga.

4.2.7 Nilai Menghargai dan Bersyukur Kepada Tuhan

Keberadaan Tuhan disetiap kehidupan manusia tidak bisa dielakkan. Karena di dalam hati setiap manusia pasti selalu ada rasa ingin mengagungkan sesuatu dan menyucikannya. Sekalipun dari jaman purba hingga di jaman modern saat ini. Hanya saja cara dan yang di sucikan itu berbeda-beda. Bila di jaman purba mungkin mereka akan menyembah sesuatu yang besar dan lebih kuat dari mereka seperti pohon besar, batu besar, matahari, dan sebagainya. Karena mereka yakin ada yang lebih kuat dari mereka dan yang telah memberi segalanya yang ada di alam. Itulah cara mereka berterimakasih atas apa yang telah mereka dapatkan. Nilai ini juga dapat kita temui dari peribahasa 人在福中 知福,船在水 中 知流 rén zài fú zhōng bùzhī fú, chuán zài shuǐzhōng bùzhī liú. „Dalam kebahagian orang tidak merasakan kebahagiaan, kapal yang sedang berlayar tidak Universitas Sumatera Utara 74 merasa bergerak ‟. Peribahasa ini mengandung makna mensyukuri dan menghargai apa saja yang telah didapat. Sebelum semua itu menghilang dari genggaman.

4.2.8 Nilai Ketelitian dan Hati-hati dalam Melakukan Tindakan

Ketelitian dalam setiap melakukan tindakan sangat dibutuhkan. Masyarakat Cina pun melakukan itu dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu tergambar dalam peribahasa 水能载舟, 能覆舟 shuǐ néng zài zhōu, yì néng fù zhōu. „Selain dapat mengapungkan kapal, air juga dapat menenggelamkannya‟, 水 源,树 根 shuǐ yǒu yuán, shù yǒu gēn. „Setiap sungai ada sumbernya, setiap pohon ada akarnya ‟, 竹篮打水,一场空 zhú lán dǎ shuǐ, yīchǎngkōng. „Menimba air dengan keranjang bambu, semuanya sia-sia‟, dan dalam peribahasa 水车薪 Bēishuǐchēxīn. „Mencoba memadamkan sekereta kayu yang terbakar dengan secangkir air ‟. 混水摸鱼 húnshuǐmōyú. „menangguk dalam air keruh‟, dan peribahasa 水中捞 s huǐzhōng lāo yuè. „meraup bulan di dalam air‟. Peribahasa yang memiliki nilai ketelitian dan hati-hati dalam melakukan tindakan merupakan yang terbanyak diantara yang lainnya. Dalam nilai budaya yang satu ini ada enam peribahasa didalamnya. Itu mengartikan bahwa masyarakat Cina sangat teliti dan hati-hati dalam melakukan setiap perbuatan. Mereka lebih suka mengerjakan sesuatu dengan waktu yang lama, namun dengan hasil yang sangat luar biasa. Sikap asal-asalan dan semberono serta terburu-buru sangat tidak disukai masyarakat Cina. Mereka lebih mementingkan kualitas dari pada kecepatan dalam melakukan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 75

4.2.9 Nilai Kesungguhan