Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menurut tingkat eksplanasinya adalah jenis penelitian assosiatif yaitu penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiono, 2007. Dengan penelitian ini dapat dibangun sebuah teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan suatu gejala. Penelitian ini menggunakan desain eksploratori dengan cara melakukan eksplorasi dalam rangka mencari ide-ide atau hubungan-hubungan baru yang bertitik tolak dari variabel Umar, 2003. Desain eksploratori ini dapat dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan dimana pemecahannya dapat memakai jenis penelitian yang lain Umar, 2003. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPKP Provinsi Sumatera Utara.

4.2.2. Waktu Penelitian

Perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pemaparan hasil penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 6 bulan terhitung mulai bulan Mei 2014 sampai dengan November 2014. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah 121 auditor di BPKP Provinsi Sumatera Utara situs BPKP, 2014. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini jumlah populasi dan sampel sama yaitu 121 auditor.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Metode pengumpulan data dilakukan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini mengacu pada kuesioner dari peneliti terdahulu yang telah meneliti tentang kualitas hasil pemeriksaan. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas, kompetensi dan kualitas hasil pemeriksaan mengacu pada kuesioner Sukriah dkk 2009 sedangkan kuesioner untuk mengukur etika auditor mengacu pada kuesioner yang dikemukakan oleh Maryani dan Ludigdo 2001. Penggunaan kuesioner yang mengacu pada kedua peneliti tersebut dikarenakan kuesioner yang dimaksud telah teruji pada penelitian terdahulu.

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dipaparkan definisi operasional dan metode pengukuran variabel. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan lima variabel X yang terdiri dari pengalaman kerja X 1 , independensi X 2 , objektivitas X 3 , integritas X 4 , kompetensi X 5 , etika auditor X 6 dan satu variabel Y yaitu kualitas hasil pemeriksaan. Untuk lebih jelasnya definisi operasional dan metode pengukuran variabel dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Kualitas Hasil Pemeriksaan Kualitas hasil pemeriksaan adalah kemampuan auditor dalam menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam system akuntansi kliennya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel kualitas hasil pemeriksaan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah, dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 2 indikator yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas hasil laporan pemeriksaan, dengan jumlah 10 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi kualitas hasil audit. 2. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja merupakan lamanya masa kerja auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan auditor. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah, dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 2 indikator yaitu tentang lamanya berkerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan, dengan jumlah 8 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi pengaruh pengalaman kerja. 3. Independensi Independensi adalah sikap ketidak bergantungan seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Dalam menjalankan tugasnya, auditor harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memberikan jasa profesionalnya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel independensi menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah, dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 3 indikator yaitu independensi penyusunan program, independensi pelaksanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan dengan jumlah 9 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi independensi. 4. Objektivitas Objektivitas merupakan sikap adil, tidak memihak, jujur, serta bebas dan tidak berada dibawah pengaruh pihak luar seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel objektivitas menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah,dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 2 indikator yaitu bebas dari benturan kepentingan dan pengungkapan kondisi sesuai fakta, dengan jumlah 8 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi objektivitas auditor. 5. Integritas Integritas merupakan sikap transparan, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Karena dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil auditnya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel integritas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah, dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 4 indikator yaitu kejujuran auditor, keberanian auditor, sikap bijaksana auditor, dan tanggung jawab auditor dengan jumlah 13 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi integritas auditor. 6. Kompetensi Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan pengalaman seorang auditor terkait tugas pemeriksaan yang telah dilakukannya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel kompetensi menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Sukriah, dkk 2009. Dalam instrumen tersebut terdapat 3 indikator yaitu mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus, dengan jumlah 10 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi kompetensi aauditor. 7. Etika Auditor Etika berkaitan d engan dasar perilaku seorang auditor yang melekat pada dirinya. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel etika auditor menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Maryani dan Ludigdo 2001 . Dalam instrumen tersebut terdapat 4 indikator yaitu imbalan yang diterima, organisasional, lingkungan keluarga, dan emotional quotient EQ dengan jumlah 4 item pertanyaan. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala likert lima poin, dari skala 1 menunjukkan jawaban sangat tidak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara setuju sampai dengan skala 5 menunjukkan jawaban sangat setuju. Semakin tinggi nilai skala menunjukkan semakin tinggi etika auditor. Dari hasil pemaparan definisi operasional dan metode pengukuran variabel di atas, ringkasan hasil pemaparan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Pengukuran Kualitas Hasil Pemeriksaan Y Kualitas hasil pemeriksaan adalah kemampuan auditor dalam menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam system akuntansi kliennya. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas hasil laporan pemeriksaan Ordinal Pengalaman Kerja X 1 Pengalaman kerja merupakan lamanya masa kerja auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan auditor. Lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan Ordinal Independensi X 2 Independensi adalah sikap ketidak bergantungan seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Independensi penyusunan program, independensi pelaksanaan pekerjaan, dan independensi pelaporan Ordinal Objektivitas X 3 Objektivitas merupakan sikap adil, tidak memihak, jujur, serta bebas dan tidak berada dibawah pengaruh pihak luar seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Bebas dari benturan kepentingan dan pengungkapan kondisi sesuai fakta Ordinal Integritas X 4 Integritas merupakan sikap transparan, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab seorang auditor terhadap pihak yang berkepentingan terkait tugas pemeriksaan yang sedang dilakukannya. Kejujuran auditor, keberanian auditor, sikap bijaksana auditor, dan tanggung jawab auditor Ordinal Kompetensi X 5 Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan pengalaman seorang auditor terkait tugas pemeriksaan yang telah dilakukannya. Mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus Ordinal Etika Auditor X 6 Etika berkaitan dengan dasar perilaku seorang auditor yang melekat pada dirinya. Imbalan yang diterima, organisasional, lingkungan keluarga, dan emotional quotient EQ. Ordinal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.6. Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

1 27 66

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, PENGALAMAN KERJA, DAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Pengalaman Kerja, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

1 7 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, PENGALAMAN KERJA, DAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Pengalaman Kerja, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 19

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP Pengaruh Pengalaman Kerja, Obyektifitas, Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus pada

0 2 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KECERMATAN PROFESIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDITOR (STUDI KASUS BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA).

0 1 23

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Hasil Pemeriksaan - Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDITOR BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 1 16

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDITOR BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 0 16