Pengalaman Kerja Independensi Landasan Teori 1. Kualitas Hasil Pemeriksaan

Tingginya kualitas hasil audit ditentukan oleh dua bagian Kovinna dan Betri, 2014 yaitu: 1. Kesesuaian Pemeriksaan dengan Standar Audit Kualitas audit bisa dihubungkan dengan kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit. Standar audit merupakan panduan umum bagi auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk melakukan audit. Standar audit juga berguna untuk memberikan suatu kerangka kerja dalam menyusun interpretasi-interpretasi. Bagian dari standar audit meliputi: standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. 2. Kualitas Laporan Hasil Audit Hal yang penting dalam pelaksanaan audit adalah bagaimana auditor mengkomunikasikan hasil audit dalam bentuk laporan kepada semua pemakai laporan. Laporan audit akan memuat temuan dan simpulan audit yang diberikan beserta rekomendasi kepada para pihak berkepentingan. Laporan audit mengungkapkan informasi terkait laporan keuangan yang ada pada perusahaanentitas yang diaudit.

2.1.2. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja sangatlah penting diperlukan dalam rangka kewajiban seseorang auditor terhadap tugasnya untuk memenuhi standar umum audit. Pengetahuan seorang auditor itu dimulai dengan pendidikan formal, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman yang selanjutnya di lakukan dalam bentuk praktik. Menurut Herliansyah 2006 menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waku yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Purnamasari 2005 memberikan kesimpulan bahwa seseorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya: 1. Mendeteksi kesalahan, 2. Memahami kesalahan, 3. Mencari penyebab munculnya kesalahan. Pada Standar umum yang terdapat pada Standar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Profesional Akuntan Publik SPAP dijelaskan bahwa seorang auditor diisyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dalam bidang industri yang digeluti Arens dkk, 2004. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan. Menurut Christiawan 2002, pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indah 2010 menjelaskan bahwa auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum dibandingkan dengan auditor yang kurang atau tidak berpengalaman. Itu merupakan salah satu nilai lebih yang diberikan oleh auditor dengan mempunyai pengalaman kerja terlebih dahulu.

2.1.3. Independensi

Independen merupakan kebebasan seorang auditor dari ketergantungan atau pengaruh atau kontrol dari orang lain, organisasi ataupun pemerintah INTOSAI. Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi. Auditor tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Standar Auditing Seksi 220.1 SPAP, 2011 menyebutkan bahwa independen bagi seorang akuntan publik artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Oleh karena itu ia tidak dibenarkan memihak kepada siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang dimilikinya, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru sangat diperlukan untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain Mulyadi, 2002. Tidak mudah menjaga tingkat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara independensi agar tetap sesuai dengan jalur yang seharusnya Alim dkk, 2007 karena kerjasama dengan klien yang terlalu lama dapat menimbulkan kerawanan atas independensi yang dimiliki oleh auditor. Belum lagi berbagai fasilitas yang disediakan klien selama penugasan audit untuk auditor. Bukan tidak mungkin, auditor menjadi mudah dikendalikan klien karena auditor berada dalam posisi yang dilematis. Di beberapa Negara, dalam menjaga independensi auditor, perusahaan perlu mengganti KAP secara berkala Olagunju, 2011. Nigeria, Amerika Serikat, Kanada, Austria dan Australia merupakan contoh Negara yang sedang membahas hal ini Ottaway, 2014; Olagunju, 2011; INTOSAI, Schelker, 2008. Ini dapat menjaga independensi auditor karena manajer tidak dapat menjanjikan penghasilan yang lebih besar untuk perjanjian audit di periode selanjutnya Schelker, 2008. Di Amerika Serikat independensi Inspektorat Jenderal Itjen dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengangkatannya yang dilakukan oleh Presiden dengan persetujuan Senat, pelaporan pengawasan dilaporkan tidak hanya kepada kementerian atau lembaga terkait, tetapi juga kepada Kongres dan dipublikasikan melalui internet, dan bebas dari pengaruh pimpinan di lembaga terkait Inggas, 2014. Jika auditor kehilangan independensinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan Supriyono, 1988. Oleh sebab itu, independensi diperlukan agar auditor dapat mengemukakan kondisi yang sebenarnya dari hasil pemeriksaan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil audit. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Objektivitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

1 27 66

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, PENGALAMAN KERJA, DAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Pengalaman Kerja, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

1 7 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS, PENGALAMAN KERJA, DAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Pengalaman Kerja, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 19

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, OBYEKTIFITAS, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP Pengaruh Pengalaman Kerja, Obyektifitas, Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus pada

0 2 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KECERMATAN PROFESIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDITOR (STUDI KASUS BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA).

0 1 23

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Hasil Pemeriksaan - Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDITOR BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 1 16

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDITOR BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 0 16