Auditor merupakan ujung tombak dari pelaksanaan tugas audit. Integritas adalah sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang auditor
untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal Sukriah dkk, 2009. Mediasari dan Nellysari 2007 menyatakan bahwa integritas dapat menerima
kesalahan yang tidak sengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan prinsip. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas
hasil auditnya.
2.1.6. Kompetensi
Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalamannya yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan seksama
Elfarini, 2007. Oleh karena itu auditor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik agar dapat menemukan kesalahan yang dilakukan oleh klien sehubungan dengan kondisi
dan laporan keuangan perusahaan. Seorang auditor memiliki peran sebagai pengontrol dan penjaga kepentingan publik yang terkait dengan bidang keuangan. Dalam melaksanakan
peran audit, mereka bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, guna mendukung peran yang cukup mulia itu, seorang auditor harus didukung dengan kompetensi yang memadai akan teknik-teknik audit serta kompetensi lain yang
mendukung. Rai 2008 menyatakan bahwa kompetensi auditor yaitu kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. Hal tersebut berarti auditor
dapat menemukan penyelewengan yang terjadi apabila ia memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman di bidang auditing dan akuntansi sehingga dengan memiliki kompetensi yang
tinggi maka dapat meningkatkan kualitas hasil audit.
2.1.7. Etika Auditor
Etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya Kell et al., 2002.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara MENPAN PER05M.PAN032008 menyebutkan bahwa kualitas auditor dipengaruhi oleh
kepatuhan pada kode etik.
Adanya harapan yang begitu tinggi pada penerapan etika bagi profesi akuntan publik yaitu dikarenakan merupakan hal yang penting bahwa klien dan pihak-pihak
eksternal pengguna laporan keuangan untuk memiliki kepercayaan dalam kualitas audit dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik Arens et al, 2008.
Dalam menghasilkan audit yang berkualitas, akuntan publik harus menyadari adanya tanggung jawab kepada publik, kepada klien, dan kepada sesama praktisi, termasuk perilaku
terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti melakukan pengorbanan atas kepentingan pribadi Arens dkk, 2008. Dalam melaksanakan audit, auditor harus menjaga perilaku sesuai dengan
etika yang berlaku. Jika etika yang dimiliki auditor semakin baik, maka akan berpengaruh terhadap sikapnya dalam melaksanakan tugas pemeriksaan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hasil audit.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.2. Review Penelitian Terdahulu Theoritical Mapping