Teori Introvert Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Tokoh Legenda Putri Pinang Mancung pada Masyarakat Melayu Kerajaan Padang Bedagai

18

2.5 Teori Introvert

Menurut Jung dalam Jess Feist dan Gregory J Feist terjemahan Handrianto 2010 hlm.137 Introvert adalah aliran energi psikis ke arah dalam yang memiliki orientasi subjektif. Introvert memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka, dengan semua bias, fantasi, mimpi dan persepsi yang bersifat individu. Orang-orang ini akan menerima dunia luar dengan sangat selektif dan dengan pandangan subjektif mereka. Jung menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh curiga. Dalam kondisi kurang normal ia menjadi orang yang pesimis dan cemas, karena dunia dan manusia sekitarnya siap menghancurkannya. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman. Tempat tinggalnya rumah adalah yang teraman. Teman pribadinya yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Jung selanjutnya memberikan deskripsi tipologi manusia dalam beberapa tipe. yaitu: Universitas Sumatera Utara 19 1. Tipe Pemikiran yang IntroversiIntrovert. Pondasi subjektif pemikiran yang introvert ini merupakan ketidaksadaran kolektif. Ide-ide kreatif muncul dari sumber ini dan bukan dari sumber lain, seperti otoritas moral tradisional. Sebagai akibat pemusatan perhatian internal itu, pemikiran introvert tampak dingin, menjauhkan diri, dan tidak mudah bergabung dengan orang lain. Dia juga menjadi orang yang susah mengartikulasikan ide-idenya. 2. Tipe Perasaan yang IntroversiIntrovert. Walaupun tidak tampak menunjukkan perasaan atau emosi kepada orang lain, kenyataannya mereka mampu menunjukkan emosinya. Akan tetapi, perasaannya tersimpan dalam ketidaksadaran kolektif. Mereka sesungguhnya memiliki emosi yang dalam yang sering kali terwujud dalam religiositas atau bentuk-bentuk puitik. 3. Tipe Sensasi yang IntroversiIntrovert. Dalam pandangan Jung, tipe ini adalah irasional. Mereka berpegang pada intensitas sensasi subjektif, terutama objek stimulus. Mereka tampil secara overacting terhadap stimulus di luar dirinya. Mereka juga bisa tampil rasional dan dengan baik mengontrol tindakannya yang tidak berhubungan dengan objeknya. Misalnya, bila mereka berada dalam lingkungan masyarakat. Orang demikian juga memiliki pandangan objektif terhadap dunia dan mampu pula melawak 4. Tipe Intuitif yang IntroversiIntrovert. Orang dengan tipe ini memiliki intensitas intuitif yang tinggi. Akibatnya, mereka terpisah dari realitas eksternal. Orang demikian bahkan dikenal sangat misterius oleh Universitas Sumatera Utara 20 sahabatnya. Segi positifn ya, mereka berpandangan luas dan mistis. Segi negatifnya, mereka sukar dipahami orang lain karena fungsi pertimbangan mereka pemikiran dan perasaan relatif direpresikan. Mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara 21 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan logos. Kata metodos terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Logos artinya ilmu. Metodologi adalah ilmu-ilmucara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

3.1 Metode Dasar