Watak dan Perwatakan Setelah membaca dan memahami Legenda Putri Pinang Mancung dapat

30 Sudahlah, tidak perlu ananda memuji-muji Tualang, ia bukanlah keturunan para bangsawan dan tidak sederajat dengan keluarga kita” jawab sang Raja dengan emosi. Putri Pinang Mancung terdiam. Membisu seribu bahasa. Dia menunduk lesu menahankan beban perasaan yang harus ditanggungnya karena harus berpisah dengan orang yang dicintainya. Air mata pun menetes sebagai bentuk kesedihan yang begitu mendalam. Bagaikan pauh di layang. Melihat keadaan putrinya itu, Raja Tebing Pangeran menjadi terenyuh juga, lalu ia berkata,”Putriku…Engkau adalah satu-satunya harapan ayahanda, yang kelak menjadi satu-satunya pewaris kerajaan ini. Engkaulah yang akan menjadi penerus kerajaan ini saat ayahanda telah tiada. Sudah lama ayahanda berkeinginan hendak menikahkan ananda dengan seorang putra raja dari kerajaan yang lokasinya di ujung sungai sana. Putra raja itu adalah seorang pria yang perkasa, mahir menunggang kuda. Selain itu, ia dikabarkan akan menerima kekayaan yang tidak sedikit manakala ayahnya mangkat kelak…” sambung Raja Pangeran. Putri Pinang Mancung tetap saja menunduk dan membisu, tak ingin mengomentari ucapan ayahnya. “Ananda Putri Pinang Mancung,,,” lanjut Raja Tebing Pangeran terkesan membujuk. “Jadi, kalau ananda bersedia menikah dengan putra raja itu, sudah pasti hidup kalian akan senang dan bahagia. Harta dan kekayaan bukanlah jaminan kebahagian bagi Putri Pinang Mancung, melainkan akal budi yang baik yang menjadikan hidup bahagia. Harta dan kekayaan bisa hilang dalam sekejap mata, berbeda dengan kebaikan yang akan selalu diingat orang. Dan sekeras apapun Raja tebing Pangeran Menjodohkan Putri Pinang Mancung dengan sesorang yang bergelimangan harta, Putri Pinang Mancung tetap memilih Tualang sebagai orang yang pantas Putri Pinang Mancung cintai.

4.1.3 Watak dan Perwatakan Setelah membaca dan memahami Legenda Putri Pinang Mancung dapat

diketahui watak dan perwatakan sebagai berikut : 1. Watak atau Tokoh Cerita Universitas Sumatera Utara 31 Tokoh utama dari LegendaPutri Pinang Mancung adalah Putri Pinang Mancung karena tokoh ini adalah tokoh yang paling banyak diceritakan dalam Legenda tersebut. Mulai dari awal cerita sampai akhir cerita, fokus cerita lebih banyak ditujukan pada Putri Pinang Mancung. Sedangkan tokoh sederhana dalam Legenda Putri Pinang Mancung adalah tokoh dayang istana, pengawal istana, Pak Tua Lukman Hakim. Tokoh ini merupkan tokoh yang tidak diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya. Dan tokoh bulat dalam Legenda Putri Pinang Mancung adalah Tualang, Datuk Tua Sakti, Raja Tebing Pangeran. Tokoh ini memiliki kapasitas yang hampir sama dengan tokoh Putri Pinang Mancung, namun porsinya lebih sedikit dibandingkan dengan Putri Pinang Mancung, tokoh ini juga merupakan tokoh yang banyak diceritakan dalam Legenda, namun fokus cerita lebih ditunjukan Putri Pinang Mancung, tokoh ini lebih banyak mengungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan jati dirinya. 2. Perwatakan atau Penokohan Tokoh cerita dalam Legenda Putri Pinang Mancung terdiri dari yaitu Putri Pinang Mancung, Tualang, Raja Tebing Pangeran, Pak Tua. Adapun perwatakan dari keempat tokoh ini adalah : a. Putri Pinang Mancung Bersahaja adalah sifat sederhana, tidak berlebih-lebihan. Meskipun Putri Pinang Mancung merupakan putri raja, dia tidak memamerkan kekayaan ayahnya. Universitas Sumatera Utara 32 Dia juga tidak bergaul hanya kepada golongan bangsawan saja melainkan kepada siapapun tanpa memandang latar belakang sosial. “Itu terbukti dari keseharian Putri Pinang Mancung memang selalu menjalani hidup dengan bersahaja, tidak pernah mengenakan pakaian mewah kapan saja dan di mana saja. Bahkan dalam pergaulan sehari-hari Putri Pinang Mancung ia lebih memilih berteman dengan rakyat biasa. Sering pula bersenda gurau dengan orang-orang biasa yang bekerja di istana.”Bagi Putri Pinang Mancung, materi atau harta kekayaan bukan menjadi ukuran yang utama. Menurutnya kekayaan itu tidak abadi dan bukan jaminan kebahagiaan, dalam sekejap mata semua bisa sirna begitu saja. Putri Pinang Mnacung lebih mengutamakan kekayaan akal budi. Karena akal budi bisa membawa perasaan bahagia dunia dan akhirat.”Itulah mengapa Putri Pinang Mancung selalu menolak dipersunting oleh raja-raja dan bagi siapa saja yang hanya membanggakan harta dan kekayaan. Padahal ayah Putri Pinang Mancung dikenal sebagai raja yang kaya raya dan mendambakan pendamping hidup anaknya berasal dari keturunan raja yang kaya raya pula. Agar kelak hidup Putri Pinang Mancung berkecukupan dalam hal materi bahkan bergelimangan harta benda dan memiliki koleksi emas permata yang beragam. Dalam hal ini Putri Pinang Mancung sering berselisih paham kepada ayahnya. Itu terbukti dari keseharian Putri Pinang Mancung memang selalu menjalani hidup dengan bersahaja. Tidak pernah mengenakan pakaian mewah kapan saja dan di mana saja. Bahkan dalam pergaulan sehari-hari Putri Pinang Mancung ia lebih memilih berteman dengan rakyat biasa. Sering pula bersenda gurau dengan orang-orang biasa yang bekerja di istana. Jujur adalah selalu berkata apa adanya, tidak melebih-lebihkan fakta yang ada. Putri Pinang Mancung adalah pribadi yang jujur. Kejujurannya terbukti ketika tualang dipecat dari pekerjaannya sebagai budak di istana, putri pinang mancung langsung menanyakan perihal itu kepada ayahandanya mengapa tualang dipecat dan diusir dari istana. Karena ketakutan ayahnya atas kedekatan putri pinang mancung kepada tualang, putri pinang mancung berkata jujur bahwa dia menyukai tualang. “Tualang” Putri Pinang Mancung memanggil setengah berbisik. “Saya tuan putri...sambil menunduk. “Pandanglah kearahku”. “Maaf tuan putri...sebaiknya kita saling menjaga pandangan. “Baiklah, aku ingin bertanya padamu”. “Tentang apa putri” tualang menjawab“Apakah kamu tidak merasakan apa-apa saat kita bersama”. Tualang tetap tertunduk. Universitas Sumatera Utara 33 Sangat susah baginya untuk menjawab, walaupun ia memiliki rasa . akan tetapi ia takut apabila hal ini diketahui lingkungan istana dan itu akan mengancam pekerjaannya di istana. “Tualang” putri kembali bertanya. “Saya tuan putri”. “Kamu jangan membohongi diri sendiri”.Saya tidak mengerti maksud tuan putrid. “Kamu harus mengerti, jangan biarkan aku seperti lesung mencari penumbuk, atau sumur mencari timba”. “Tetapi tuan putrid. Tak perlu kata tapi, aku sudah tau bahwa kita merasakan hal yang sama, dan sebaiknya rasa ini sama-sama kita jaga.“Tak perlu kata tapi, aku sudah tau bahwa kita merasakan hal yang sama, dan sebaiknya rasa ini sama-sama kita jaga.“Tualang adalah orang baik dan jujur, itu sebabnya ananda jatuh hati padanya, ayahanda.” Pemberani adalah sifat seorang manusia yang siap mengambil keputusan yang segala resiko di kemudian hari siap ditanggungnya, tidak mudah menyerah, melakukan tindakan dan mempunyai tujuan yang pantas diperjuangkan. Putri pinang mancung adalah sosok gadis yang pemberani. Dia berani mengutarakan perasaannya kepada tualang, bahkan dia berani berterus terang kepada ayahandanya tentang perasaannya kepada tualang. Keberanian putri pinang mancung menjadi motivasi untuk mendapatkan cinta tualang merupakan sesuatu yang amat luar biasa. Waktu terus berlalu, dan kedekatan antara Putri Pinang Mancung dengan Tualang menarik perhatian Raja Tebing Pangeran. Dan beliau berniat memisahkan keduanya dengan cara memecat Tualang. Begitu Putri Pinang Mancung mengetahui hal itu, ia segera menghadap ayahnya untuk menanyakan tentang dipecatnya tualang. “Ayahanda..kenapa Tualang dipecat?” “Itu karena kedekatan ananda dengannya”. “Tualang adalah orang baik dan jujur, itu sebabnya ananda jatuh hati padanya”. “Berhari-hari hati Putri Pinang Mancung bagai terpecah belah. Akhirnya ia mrencanakan untuk lari Universitas Sumatera Utara 34 meninggalkan istana dan mencari orang yang dicintainya.” Di suatu pagi, dengan cara mengendap-endap dan menyamar dengan mengenakan pakaian laki-laki, Putri Pinang Mancung berhasil mengelabuhi para hulubalang yang menjaga gerbang istana. Namun setelah itu Putri Pinang Mancung bingung harus melangkahkan kaki kemana. Gigih adalah sanggup dan kuat hati untuk memperjuangkan sesuatu, pantang menyerah dan bersungguh-sungguh. Sifat gigih putri pinang mancung untuk menemui Tualang dan demi memperjuangkan cintanya kepada tualang. “Dan orang yang dicintainya di usir dari istana setelah dipecat dari pekerjaannya. Setelah itu, Putri Pinang Mancung melarikan diri dengan tujuan mencari keberadaan Tualang. Sampai akhirnya terjebak dan tersesat di hutan.”Ia kebingungan diantara rerimbunan pohon di hutan belantara. Perasaan panik melanda diri Putri Pinang Mancung. Sempat terlintas dibenaknya untuk mengurungkan niatnya, tetapi ketika ingin kembali ke istana ia tersadar bahwa ia sudah melangkah terlalu jauh dan tak tau arah jalan pulang. Dan dia pun tetap gigih melanjutkan pelariannya untuk terus berusaha menemukan orang yang dicintainya Setia adalah sikap mempertahankan dengan baik, menjaga cinta hanya untuk seseorang dan tidak membaginya kepada orang lain. Putri pinang mancung begitu mencintai tualang dan putri pinang mancung juga merasa Tualang juga mencintainya sehingga putri pinang mancung kepada Tualang dengan menolak semua bangsawan yang ingin mempersuntingnya. “Kemudian Putri Pinang Mancung menceritakan tentang permasalahan yang sedang ia hadapi dan dia merupakan Putri Raja yang jatuh hati kepada budak istana yang bernama Tualang yang berbudi pekerti. Tetapi ayahnya tidak merestui hubungan mereka dan berniat menjodohkan Putri Pinang Mancung dengan putra raja dari kerajaan seberang. Dan ia menolaknya.”Dan orang yang dicintainya di usir dari istana setelah dipecat dari pekerjaannya. Setelah itu, Putri Universitas Sumatera Utara 35 Pinang Mancung melarikan diri dengan tujuan mencari keberadaan Tualang. Sampai akhirnya terjebak dan tersesat di hutan. Rendah hati adalah sifat bijak yang melekat pada seseorang memposisikan dirinya dengan orang lain sama, merasa tidak lebih baik, tidak lebih mahir, tidak lebih pintar, tidak juga lebih mulia. Walaupun Putri Pinang Mancung merupakan anak raja, tapi ia tidak menganggap orang lain lebih rendah darinya. Bahkan ia akan menghormati seseorang apabila ia lebih baik dari dirinya. “Putri Pinang Mancung bersimpuh di hadapan pria tua. Dan menurut Putri Pinang Mancung sosok pria tua adalah sosok pribadi yang berbudi.”Dalam keseharian Putri Pinang Mancung telah meninggalkan statusnya sebagai seorang putri raja, dia tidak segan- segan membantu pria tua itu dalam bekerja apa saja, yang ketika di istana tidak pernah dilakukannya. Rajin adalah suka dan giat bekerja, belajar dan sebagainya; selalu berusaha dan getol; kerapkali melakukan sesuatu. Putri Pinang Mancung rajin dalam bekerja walaupun saat di istana ia tidak pernah diajarkan hal tersebut. “Dalam keseharian Putri Pinang Mancung telah meninggalkan statusnya sebagai seorang putri raja, dia tidak segan-segan membantu pria tua itu dalam bekerja apa saja, yang ketika di istana tidak pernah dilakukannya.”“Pada suatu pagi saat Putri Pinang Mancung sedang membantu pria tua membersihkan rumput di depan rumahnya, Putri Pinang Mancung teringat pada kekasihnya, seorang budak yang bernama Tualang.” Rela berkorban adalah bersedia dengan ikhlas, senamg hati dengan tidak mengharapkan imbalan dan mau memberikan sebagian yang dimiliki, sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya. Putri Pinang Mancung rela berkorban demi orang yang dicintainya, bahkan sekalipun harus menjelma menjadi lereng bukit demi bertemu Tualang, lelaki yang sangat ia cintai. Universitas Sumatera Utara 36 “Lalu dalam sekejap Putri Pinang Mancung tiba-tiba berubah wujud menjadi sebuah bukit-bukit kecil yang di atasnya ditumbuhi pohon- pohon yang berdaun rimbun.” “Begitu dia tiba disana dia langsung memilih sebuah pohon jati untuk ditebangnya. Namun begitu mata kapaknya menancap di batang pohon jati tersebut, alangkah kagetnya pemuda itu melihat ada darah di mata kapaknya. Rasa takut hinggap di benak pemuda itu karena melihat pohon jati yang berusaha ditebangnya mengeluarkan darah. Kemudian pohon jati itu berubah menjadi seorang gadis yang sangat cantik.” b. Tualang Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib. Disiplin juga diartikan sebagai sikap seseorang yang selalu mengerjakan sesuatu sesuai kewajiban dengan tidak menunda pekerjaan dan hasil pekerjaannya maksimal. Tualang memiliki disiplin kerja yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Ia tidak pernah membantah apalagi menolak setiap perintah yang diberikan padanya. “Di antara orang-orang itu sebut saja namanya Tualang, dia seorang anak muda yang bekerja sebagai pesuruh budak di istana. Konon, Putri Pinang Mancung menaruh perhatian lebih pada si budak yang bernama tualang. Hal itu mungkin disebabkan Tualang yang sering disuruh-suruh di lingkungan istana mempunyai disiplin kerja yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.” Jujur adalah selalu berkata apa adanya, tidak melebih-lebihkan fakta yang ada. Tualang bersifat jujur dalam pekerjaannya karena setiap hasil pekerjaannya selalu sesuai dengan yang diperintahkan untuknya. “Selain sifat disiplin, ia juga memiliki sifat jujur dan hasil setiap pekerjaannya selalu sesuai dengan yang diperintahkan. Itu sebabnya Tualang sering dipercaya untuk menemani Putri Pinang Mancung sekaligus menjaga dan mengawasi Putri Pinang Mancung.” Tabah adalah kuat hati dalam menghadapi setiap cobaan ataupun kesulitan. Tualang bersifat tabah walaupun ia tahu ia akan kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya karena mencintai sang putri. Universitas Sumatera Utara 37 “Tualang dengan keadaan sedih mengemasi pakaiannya, karena selain dipecat ia juga diusir dari istana tanpa mendapat penjelasan tentang kesalahannya.” Santun adalah halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya sabar dan tenang, serta sopan. Tualang selalu menjaga kesopanan dalam bertingkah laku dan kesaantunan dalam berbicara. Karena menurutnya hal tersebut harus dijunjung tinggi. “Mereka tetap saling menjaga jarak, bahkan sama sekali keduanya tidak pernah bersentuhan tangan sekalipun. Tualang selalu menjaga adat kesopanan dan selalu bicara santun. Hal-hal seperti itu yang membuat Putri Pinang Mancung semakin tertarik pada Tualang. Kesopanan dan kesantunannya menjadi pemikat hubungan yang kasta tersebut.” “Tualang” Putri Pinang Mancung memanggil setengah berbisik. “Saya tuan putri” sambil menunduk. “Pandanglah kearahku wahai Tualang”.“Maaf tuan putri...sebaiknya kita saling menjaga pandangan....” c . Raja Tebing Pangeran Kharisma adalah pengolahan diri seseorang dimana orang tersebut terus menerus mengembangkan kelebihan dirinya yang bisa memancar keluar membuat orang lain jadi bisa mereasakannya. Raja Pangeran sangat dikasihi dan dielu- elukan oleh rakyatnya karena beliau memiliki sifat yang berwibawa dan berkharisma. “Selama berkuasa di kerajaan Padang, Raja pangeran dikenal sebagai raja terkaya dan berwibawa serta berkharisma. Rakyatnya selalu mengelu-elukan beliau sebagai raja yang santun dan berjiwa sosial serta berpihak pada kepentingan rakyatnya.” Adil adalah Meletakkan sesuatu pada tempatnya, menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang. Raja Pangeran selalu teguh Universitas Sumatera Utara 38 menegakkan keadilan terutama terhadap rakyat miskin dan tertindas. Beliau juga selalu mengasihi mereka. “Beliau terkenal sebagai pribadi yang sangat adil. Teguh menegakkan kebenaran. Kaum miskin diberikan bantuan setiap bulan hingga mempunyai pekerjaan. Sifat pengasih dan penyayangnya tidak diragukan lagi.” d . Pak Tua Baik hati adalah Mengasihi orang lain dan aktif berkeinginan kesejahteraan mereka. Pak Tua adalah orang yang baik hati yang saat melihat Tuan Putri terluka ia mengobatinya dan memberinya makan dan tempat tinggal. “Pria tua itu kemudian mencari diantara semak belukar kemudian memetik beberapa daun. Kemudian dipatah-patahkannya dedaunan tersebut dan cairan getah putih kekuninggan mengalir denan lancar. Selanjutnya cairan itu di oleskan di sekujur tubuh yang terluka.” “Tiba- tiba terdengar suara gumaman seorang pria dari arah semak belukar. Putri Pinang Mancung gemetar mendengar suara asing dan logat asing dari sosok misterius dari semak belukar itu. Tapi ia berkeyakinan sosok itu yang telah mengusir hewan buas itu.” “Sesampai di rumah pria tua itu, Putri Pinang Mancung dipersilahkan masuk dan disuguhi bermacam- macam jenis makanan. Kemudian Putri Pinang Mancung dipersilahkan makan.” “Kalau begitu ceritanya, maka untuk sementara kau boleh tinggal dirumahku ini...karena aku cukup prihatin atas nasib malang yang menimpamu”. Sakti adalah kuasa yang melampaui kodrat alam, seperti dapat mendatangkan angin ribut, tidak mempan ditembak dan sebagainya. Pak Tua merupakan orang sakti yang dapat mengusir makhluk jahat serta dapat menyembuhkan penyakit seseorang secara instan. Universitas Sumatera Utara 39 “Putri Pinang Mancung menurut dan seketika gurat samar di kulit Putri Pinang Mancung hilang dan ajaibnya kulit Putri Pinang Mancung kembali seperti semula.” “Pria tua itu mulai bermeditasi. Lalu dalam sekejap Putri Pinang Mancung tiba-tiba berubah wujud menjadi sebuah bukit-bukit kecil yang di atasnya ditumbuhi pohon-pohon yang berdaun rimbun.” “Dalam hatinya, Putri pinang Mancung berkata-kata, bahwa pria tua yang sudah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri itu ternyata memang sangat sakti. Hanya sekejap saja ia sudah bisa kembali sebagai manusia lagi.” Tegas adalah Nyata, jelas dan terang benar; tentu dan pasti, tidak ragu- ragu lagi, tidak bimbang. Pak Tua adalah orang yang tegas, ia tidak ingin orang yang tidak ia kenal berada dirumahnya terutama itu adalah lawan jenisnya. “Waktu semakin sore dan pria tua itu mulai bersikap dingin kepada Putri Pinang Mancung. Dari mulut pria tua itu keluar kata-kata “Waktunya engkau pergi wahai perempuan cantik”.

4.2 Kepribadian Tokoh Legenda Putri Pinang Mancung