12
2.2.1 Tema
Tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Tema suatu cerita biasanya bersifat tersirat tersembunyi dan dapat
dipahami setelah membaca keseluruhan cerita.
2.2.2 Watak dan Perwatakan
Dalam pembicaraan sebuah karya sastra, sering dipergunakan istilah- istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan atau karakter dan
karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Istilah tokoh menunjukan pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai
jawaban terhadap pertanyaan : “siapakah tokoh utama cerita rakyat itu?”, atau “ada berapa orang pelaku dalam cerita rakyat itu?”, atau siapakah tokoh
pratagonis dan antagonis dalam cerita itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan dan karakter, menunjukan pada sikap dan sifat para tokoh seperti yang ditafsirkan
oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi, kareakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter
dan perwatakan, menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita.
Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah karya sastra dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan.
Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus, misalnya sebagai
tokoh utama-protagonis- berkembang-tipikal, adapun jenis-jenis tokoh cerita tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
13
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Dilihat dari segi peranan dan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus menerus
sehingga terus mendominasi sebagai besar cerita, dan sebaliknya, ada tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan
itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama central character, main character,
sedang yang kedua adalah tokoh tambahan peripheral character. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah cerita
yang bersangkutan. b.
Tokoh Protagonis dan Antagonis Jika dilihat dari peran tokoh-tokoh dalam perkembangan plot dapat
dibedakan adanya tokoh utama dan tokoh tambahan, dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan
antagonis. Membaca sebuah karya sastra , pembaca sering mengidentifikasikan diri dengan tokoh tertentu, memberikan simpati dan
simpati melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian oleh pembaca disebut sebagai tokoh protagonis
alterband dan lewis dalam nurgiyantoro, 2001 : 178. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang
mendahulukan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. Demikian pula sebaliknya, tokoh antagonis adalah tokoh yang menampilkan sesuatu
yang tidak sesuai dengan pandangan kita, tidak sesuai dengan norma- norma dan nilai-nilai yang tidak ideal bagi kita.
Universitas Sumatera Utara
14
c. Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat
Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana simple atau flat character dan tokoh kompleks atau tokoh
bulat complex atau round character. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang
tertentu saja. Sebagai seorang tokoh manusia, ia tidak diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya. Dan tokoh bulat atau komleks adalah
tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan jati dirinya.
2.3 Teori Psikologi Sastra