6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Karakteristik Senyawa
1. Parasetamol
Menurut Moffat 2011 Parasetamol Gambar 1 memiliki rumus molekul C
8
H
9
NO
2
dengan berat molekul 151,16.
Gambar 1. Struktur parasetamol
Parasetamol berbentuk kristal putih atau serbuk kristal putih yang larut dalam  air  dingin,  larut  dalam  air  mendidih,  larut  dalam  etanol,  metanol,
dimetilformamid,  etilen  diklorida,  aseton  dan  etil  asetat,  larut  baik  dalam kloroform  dan  eter,  sedikit  larut  dalam  petroleum  eter,  pentana,  dan  benzene
Moffat,2011. Parasetamol larut 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95, dalam  13  bagian  aseton  P,  dalam  40  bagian  gliserol  P,  dan  9  dalam
propilenglikol  P  Depkes  RI,1979.  Parasetamol  memberikan  serapan maksimum dalam pelarut asam pada panjang gelombang 245 nm dengan nilai
= dan  dalam  pelarut  basa  memberikan  serapan  maksimal  pada
panjang gelombang 257 nm dengan nilai =
Moffat,2011. Parasetamol memiliki khasiat analgetika dan antipiretika tanpa aktivitas
antiradang,  memiliki  waktu  paruh  t
12
1 –4  jam.  Dewasa  ini  umumnya
dianggap sebagai zat penghilang rasa nyeri analgetika yang paling aman. Efek analgetika dari parasetamol dapat diperkuat oleh kafein hingga 50. Dalam hati
zat ini diuraikan menjadi metabolit toksis sebagai konjugat glukoronida sulfide. Pada dosis tinggi mengakibatkan nekrosis hati yang tidak reversibel. Dosis yang
berlebihan overdose menimbulkan mual dan muntah Tan  rahardja, 2007.
2. Propifenazon
Propifenazon Gambar 2 rumus molekul C
14
H
18
N
2
O dan berat  molekul 230,30. Propifenazon berbentuk kristal putih atau serbuk kristal putih, setiap 1
gram  propifenazon larut  dalam 400 ml air, larut  dengan mudah dalam etanol dan  kloroform,  dan  larut  dalam  eter.  Propifenazon  memberikan  serapan
maksimum dalam pelarut asam pada panjang gelombang 240 nm dengan nilai =
dan  dalam  pelarut  basa  memberikan  serapan  maksimal  pada panjang gelombang 245 dengan nilai
= Moffat, 2011.
Gambar 2. Struktur propifenazon
Propifenazon tidak memiliki khasiat anti radang, memiliki waktu paruh t
12
90  menit  dan  memiliki  resiko  agranulositosis  yang  lebih  rendah dibandingkan  induknya  fenazon.  Umumnya  dalam  bentuk  kombinasi  dengan
analgetika lainnya Tan  Rahardja, 2007.
B. Spektrofotometri Ultraviolet