Definisi Kesiapan Sekolah Dimensi Kesiapan Sekolah

10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kesiapan Sekolah

1. Definisi Kesiapan Sekolah

Kagan 1990 mendefinisikan kesiapan sekolah sebagai kesiapan belajar yang meliputi standar perkembangan fisik, intelektual dan sosial yang memungkinkan anak untuk dapat memenuhi kebutuhan sekolah serta untuk mengasimilasi kurikulum yang ada di sekolah. Rafoth, dkk dalam laporan National Assosiation of School Psychologist menyampaikan bahwa konsep kesiapan sekolah, biasanya mengacu pada pencapaian emosional, keterampilan perilaku dan kognitif tertentu yang diperlukan anak untuk belajar, bekerja dan berfungsi dengan baik di sekolah. Dalam laporan National Education Goals Panel 2004, kesiapan sekolah membutuhkan keterampilan anak secara menyeluruh yaitu keterampilan fisik, kognitif maupun sosioemosi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan sekolah merupakan kesiapan anak untuk belajar, menerima informasi, serta beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang meliputi kesiapan fisik dan psikologis kognitif dan sosioemosi.

2. Dimensi Kesiapan Sekolah

National Education Goals Panel 2004 menyampaikan, ada lima dimensi yang termasuk dalam kesiapan sekolah, yaitu kesehatan fisik dan perkembangan motorik, perkembangan sosial dan emosional, perkembangan bahasa, pendekatan untuk belajar, serta kognitif dan pengetahuan umum. Kesehatan fisik dan perkembangan motorik merupakan dimensi yang paling erat kaitannya dengan kesiapan sekolah. Anak dengan kesehatan dan perkembangan fisik yang baik memungkinkan mereka untuk dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih maksimal National Education Goals Panel, 2004. Mereka memiliki potensi fisik yang cukup untuk memberikan perhatian penuh dan terlibat secara aktif di kelas. Pada kasus anak dengan keterbatasan fisik seperti cacat atau penyakit kronis, mereka menggunakan kekuatan lain dalam diri mereka untuk keluar dari kesulitan yang membatasi potensi mereka dalam menerima pengalaman belajar di sekolah National Education Goals Panel, 2004. Anak yang memiliki kesejahteraan pribadi dan dasar emosi yang stabil akan membuat mereka memiliki pengalaman sekolah yang lebih positif dan produktif National Education Goals Panel, 2004. Menurut Narendra dan Moerhadi 2007, anak dengan keterampilan sosial yang baik akan membantu mereka untuk membangun interaksi sosial yang efektif. Kemampuan anak untuk dapat menghargai orang lain, mau memberi dan menerima dukungan orang lain, serta berhubungan dengan orang lain tanpa menjadi terlalu penurut atau sombong akan sangat membantu anak dalam berelasi dengan guru dan bergabung dengan kelompok teman seusianya di sekolah National Education Goals Panel, 2004. Anak yang memiliki rasa percaya diri, tidak takut mengalami kegagalan, dan rasa ingin tahu yang besar akan membuat anak ingin mencoba pengalaman baru yang merupakan modal yang baik untuk memulai sekolah Narendra Moerhadi, 2007. Keterampilan berbahasa akan sangat diperlukan saat anak memasuki masa sekolah nantinya. Ada dua aspek keterampilan berbahasa yang diperlukan pada awal bersekolah, yaitu keterampilan untuk memahami perkataan orang lain dan keterampilan untuk menyampaikan sesuatu secara verbal yang dapat dipahami oleh orang lain Narendra dan Moerhadi, 2007. Melalui bahasa, anak dapat saling bertukar cerita dan pengalaman dengan teman sekolah atau guru mereka dan juga menjadi dasar untuk belajar membaca dan menulis Na tion Education Goals Panel, 2004 . Setiap anak memiliki caranya masing-masing untuk belajar. National Education Goals Panel 2004 menyebutkan, ada anak yang lebih senang untuk mempelajari hal-hal baru dan kurang tekun pada satu tugas, tetapi ada pula yang sebaliknya. Hal tersebut juga ikut mempengaruhi keberhasilan anak di sekolah selain keterampilan akademik yang mereka miliki. Pada masa sekolah anak-anak akan belajar bagaimana menganalisis sesuatu, memperhatikan dan mengingat informasi, serta tentang bagaimana memecahkan suatu masalah Narendra Moerhadi, 2007. Anak juga mulai memiliki gagasan dan keingintahuan tentang banyak hal yang terjadi di sekitar mereka. Kemampuan kognitif serta pengetahuan yang mereka miliki di tahun- tahun awal masa anak-anak akan membantu mereka untuk siap menerima informasi baru selama proses belajar di sekolah National Education Goals Panel, 2004. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test NST. Alat tes ini terdiri dari sepuluh subtes dan panduan wawancara untuk guru dan orangtua. Alat tes ini dirasa sudah cukup lengkap untuk mengukur ketiga aspek maupun dimensi kesiapan sekolah misalnya kesiapan fisik pada subtes II yang mengukur motorik halus, kesiapan kognitif pada subtes III yang mengukur pengertian mengenai ukuran dan jumlah, perkembangan bahasa pada subtes IX yang mengukur kemampuan menguraikan kembali sebuah cerita, dan perkembangan sosioemosi yang diukur melalui wawancara dengan guru dan orangtua tentang bagaimana anak beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan teman sebayanya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Sekolah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK YANG MENGIKUTI PLAYGROUP DENGAN ANAK YANG TIDAK MENGIKUTI PLAYGROUP

0 9 15

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 6 19

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 2 15

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK, SOSIAL DAN BAHASA ANAK TODDLER ANTARA YANG MENGIKUTI PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK, SOSIAL DAN BAHASA ANAK TODDLER ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD DI KELURAHAN NGLOROG SRAGEN.

0 1 15

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR (SD) PADA ANAK–ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar (SD) Pada Anak–Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Program Full Day Ditinjau D

0 1 15

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK-ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak-Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak Program Fullday Dan Reguler.

0 0 16

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK-ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak-Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak Program Fullday Dan Reguler.

0 0 16

Perbedaan kesiapan sekolah antara anak yang mengikuti model pembelajaran montessori dengan anak yang mengikuti model pembelajaran konvensional.

0 2 105

65 MODEL PEMBELAJARAN

1 8 21

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD.

0 0 12