Pengertian Pembelajaran Konvensional Karakteristik Pembelajaran Konvensional

aktivitas individu dan kelompok kecil Chattin-McNichols, 1992 sehingga kelas-kelas Montessori pun terdiri dari kelas kecil dengan rasio guru dan murid yang besar untuk memungkinkan guru Montessorian memperhatikan setiap anak. Guru Montessorian berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi anak untuk belajar sesuai dengan keinginan yang muncul dari dalam diri anak, sehingga guru harus dapat memahami kebutuhan setiap anak Yus, 2011. Kelas-kelas dalam model pembelajaran Montessori terdiri atas rentang usia hingga tiga tahun Chattin-McNichols, 1992. Rancangan kelas seperti ini diharapkan anak yang lebih dewasa dapat membantu anak yang lain yang usianya lebih muda. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan Vygotsky yang menyampaikan bahwa perkembangan kognitif anak diperoleh melalui interaksi sosial, yakni anak akan belajar menguasai dan menginternalisasi pelajaran dengan bantuan dan arahan dari orang dewasa.

2. Model Pembelajaran Konvensional

a. Pengertian Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional sering disebut juga model pembelajaran tradisional yang didominasi oleh metode ceramah. Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian pembelajaran dengan menyampaikan informasi secara lisan Djamarah Zain, 2010. Menurut Djamarah dan Zain 2010, dalam metode ini guru dituntut untuk lebih aktif dari pada peserta didiknya. Feire 1999 mengistilahkan metode seperti ini sebagai ba nking concept of educstion , yaitu aktifitas pembelajaran yang menekankan pada pemberian informasi dan bersifat hafalan. Di dalam pelaksanaannya, metode ceramah ini dapat juga dikombinasikan dengan metode lain seperti tanya jawab, pemberian tugas, dan diskusi Djamarah Zain, 2010. Rangkaian proses pembelajaran yang terjadi dalam model pembelajaran ini melibatkan pemberian informasi dan instruksi dimana guru menjadi pusat utamanya Chattin-McNichols, 1992. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran dimana guru berperan sebagai pusat aktivitas pembelajaran dan siswa sebagai pengikut dan pelaksana. Dengan demikian, model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang menempatkan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Peran murid dalam pembelajaran model ini adalah sebagai penerima informasi dan pelaksana instruksi sehingga kurang terlibat aktif meskipun ada kesempatan untuk terlibat secara aktif. Kegiatannya pun lebih terarah dan klasikal satu kegiatan untuk seluruh murid.

b. Karakteristik Pembelajaran Konvensional

Selain guru diposisikan sebagai pemegang peranan utama dalam pembelajaran konvensional, ada beberapa karakteristik lain yang dimiliki oleh model pembelajaran ini. Kelas-kelas pembelajaran konvensional dirancang agar semua siswa dapat menerima informasi dan mengikuti instruksi serta memusatkan perhatiannya pada guru Chattin-McNichols, 1992. Hal ini karena dalam kelas konvensional, seluruh siswa akan melakukan satu aktivitas pembelajaran yang sama yang telah ditentukan oleh guru. Chattin-McNicholes 1992 juga menyebutkan bahwa kelas konvensional lebih bersifat kompetitif. Adanya penilaian pada masing-masing siswa membuat mereka berkompetisi satu sama lain. Aktivitas pembelajaran konvensional telah disusun sesuai kurikulum pembelajaran yang berlaku. Buku cetak, lembar kerja siswa, dan pemberian rewa rd-punishment digunakan sebagai materi atau media pembelajaran dalam kelas konvensional sehingga pembelajaran terkesan bersifat abstrak dan teoritis Haines, 1995 dalam Lopata, 2005. Pemberian reward-punishment dimaksudkan untuk membentuk perilaku disiplin anak. Pelaksanaan pembelajaran konvensional dalam program pendidikan usia dini lebih didominasi dengan permainanan dan diselingi kegiatan akademik dan tugas-tugas Yus, 2011. Bentuk pelaksanaan pembelajaran yang disampaikan Yus 2011 akan dimulai dengan bentuk klasikal yakni memberikan gambaran dan instruksi mengenai aktivitas yang akan dilakukan saat itu. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melakukan aktivitas, bisa dalam bentuk individu maupun kelompok, namun masih dalam satu aktivitas yang sama sesuai dengan arahan dari guru. Guru akan memberikan penilaian terhadap hasil kerja anak sebagai hasil evaluasi belajar anak.

3. Perbedaan antara Model Pembelajaran Montessori dan Model

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK YANG MENGIKUTI PLAYGROUP DENGAN ANAK YANG TIDAK MENGIKUTI PLAYGROUP

0 9 15

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 6 19

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 2 15

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK, SOSIAL DAN BAHASA ANAK TODDLER ANTARA YANG MENGIKUTI PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK, SOSIAL DAN BAHASA ANAK TODDLER ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD DI KELURAHAN NGLOROG SRAGEN.

0 1 15

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR (SD) PADA ANAK–ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar (SD) Pada Anak–Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Program Full Day Ditinjau D

0 1 15

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK-ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak-Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak Program Fullday Dan Reguler.

0 0 16

STUDI KOMPARASI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK-ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TAMAN Studi Komparasi Kesiapan Anak Memasuki Sekolah Dasar Pada Anak-Anak Yang Mengikuti Pendidikan Taman Kanak-Kanak Program Fullday Dan Reguler.

0 0 16

Perbedaan kesiapan sekolah antara anak yang mengikuti model pembelajaran montessori dengan anak yang mengikuti model pembelajaran konvensional.

0 2 105

65 MODEL PEMBELAJARAN

1 8 21

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD.

0 0 12