Penataan meja di TK Tarakanita juga diatur untuk memungkinkan siswa agar dapat menerima satu instruksi dari guru. Hal tersebut merupa beberapa
karakteristik dari sekolah dengan model pembelajaran konvensional.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur psikologi. Alat ukur yang digunakan adalah alat tes
NST
Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test
. NST merupakan sebuah alat tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kesiapan sekolah anak usia
prasekolah yang akan masuk SD. Alat tes NST memiliki nilai validitas atara 0,22 sampai 0,51 dengan nilai reliabilitas sebesar 0,829 Halimah
Kawuryan, 2010. Tes ini disajikan kepada seluruh subjek. Subjek dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian disajikan tes NST secara klasikal.
Subjek diminta untuk mengerjakan kesepuluh subtes yang ada dalam tes NST dengan panduan dari tester. Tester akan memberikan instruksi sesuai dengan
masing-masing subtes, kemuan subjek mengerjakan pada lembar jawab yang diberikan. Hasil tes yang berupa skor mentah kemudian diubah kedalam
bentuk nilai norma yang ada. Dari nilai norma yang diperoleh tersebut, kemudian peneliti memasukkannya ke dalam kategori kesiapan sekolah untuk
menentukan siap atau tidaknya anak mengikuti pembelajaran di sekolah dasar. Ada 3 kategori kesiapan sekolah yang tercantum dalam NST yaitu
belum siap dengan nilai norma 70 ≤ X 85, ragu-ragu dengan nilai norma 85 ≤ X 95, dan siap sekolah dengan nilai norma 95 ≤ X ≤ 130.
Ada 10 subtes yang mengukur 10 aspek kesiapan sekolah dalam alat tes NST, yaitu:
1. Subtes I
: pengamatan dan daya membedakan 2.
Subtes II : motorik halus
3. Subtes III
: pengertian mengenai ukuran, jumlah dan perbandingan 4.
Subtes IV : ketajaman penglihatan
5. Subtes V
: pengamatan kritis 6.
Subtes VI : konsentrasi
7. Subtes VII : daya ingat anak
8. Subtes VIII : pengertian objek dan penilaian situasi
9. Subtes IX
: menguraikan kembali sebuah cerita 10.
Subtes X : menggambar orang
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan kesiapan antara anak usia prasekolah yang mengikuti model pembelajaran Montessori
dengan anak yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Untuk menguji hal tersebut, maka digunakan analisis
independent sample t-test
pada hasil pengukuran.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Bambini Montessori School sebagai sampel subjek Montessori dan TK Tarakanita Bumijo sebagai sampel subjek
konvensional. TK Bambini Montessori School terletak Jl. AM Sangaji 68-B Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233. Program di TK Bambini
Montessori School dikembangkan sesuai dengan kesiapan masing-masing anak untuk mempelajari sesuatu. Aktivitas pembelajaran lebih banyak
dilakukan dengan tugas-tugas praktis dibannding aktivitas mendengarkan dan baca tulis. Kurikulum pembelajaran di TK Bambini Montessori School
memuat kegiatan
practical life erxercise, sensorial education, language, mathematics, cultural studies,
dan
art, music andcreativity.
Sedangkan TK Tarakanita Bumijo merupakan TK miliki Yayasan Tarakanita yang dikelola oleh Suster CB dari kongregasi Suster-Suster Cinta
Kasih Santo Carolus Borromeus. TK Tarakanita terletak di Jl. Bumijo Lor, Sindunegaran, Bumijo, Jetis, Yogyakarta. Selain pembelajaran di dalam
kelas, TK Tarakanita Bumijo kegiatan pembelajaran luar sekolah seperti kunjungan ke pabrik roti dan desa wisata setiap tahunnya. Murid dalam setiap
kelas rata-rata berjumlah 25 anak dengan 1 guru kelas. Keseluruhan jumlah guru di TK Tarakanita Bumijo adalah 14 orang dengan 3 orang karyawan.