Persepsi Siswa Tinjauan tentang Kompetensi

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Persepsi Siswa

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengideraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensorik Walgito, 2010:99. Sedangkan Irwanto 2002: 71 menyatakan persepsi adalah proses diterimanya rangsangan objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti karena persepsi bukan sekedar penginderaan dalam http:massweeto.blogspot.com201206tinjauan-teori- tentang-persepsi.html. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor yaitu Walgito, 2010:101: 1. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensorik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. 3. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.

B. Tinjauan tentang Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang digunakan sebagai standar kinerja seseorang yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap kinerja organisasi. Kompetensi mempunyai arti yang sangat luas dan variatif, dan dalam implementasinya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan individu yang bersangkutan. Inti pokok dari definisi kompetensi adalah penjelasan mengenai tugas-tugas pekerjaan yang dilakukan oleh individu yang berhubungan dengan bagaimana individu itu mengerjakan pekerjaannya. Whiddett dan Hollyforde Sopiatin, 2010:57 mendefinisikan kompetensi sebagai: competencies are behaviours that individuals demonstrate when undertaking job-relevan tasks effectively within a given organisational context. Definisi tersebut menjelaskan bahwa kompetensi merupakan perilaku individu yang dapat dilihat pada saat ia mengerjakan pekerjaannya. Palan Sopiatin, 2010:57 menyatakan bahwa kompetensi merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul di tempat kerja. Definisi ini menyimpulkan bahwa kompetensi terdiri atas beberapa jenis karakteristik yang berbeda yang dapat mendorong perilaku seseorang. Artinya kompetensi memiliki lima jenis karakteristik yaitu sebagai berikut: 1. Pengetahuan, merujuk kepada kemampuan dan hasil pembelajaran, misalnya pengetahuan seorang pendidik. 2. Keterampilan, merupakan keahlian pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, misalnya kemampuan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 3. Konsep diri dan nilai-nilai, karakteristik ini merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, misalnya kepercayaan guru terhadap kemampuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 4. Karakteristik pribadi, merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi. 5. Motif, merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis, atau dorongan- dorongan lain yang memicu tindakan.

C. Kompetensi Guru

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Piutang Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK

0 1 19

Hubungan antara motivasi dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus kelas XI SMK YPKK 1 Sleman.

0 0 154

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK jurusan Akuntansi : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta.

0 6 167

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar siswa, efektivitas hubungan interpersonal guru-siswa, dan penggunaan media-bahan pengajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswa-siswi kelas 3 SMK YPKK I Sleman Yogyakarta tahun 2005/2006.

0 0 168

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 161

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA

0 0 217