Aspek Analisis Citra Visual

41 tinggi. Dengan kata lain, seleksi adalah suatu tindakan intelektual, seleksi berarti lebi dari melihat dan mulai proses pengelompokan obyek-obyek sebagai merusak, membantu, dikenal, tak dikenal, bermakna atau membigungkan. Seleksi mengisolasi suatu obyek dan menyorotnya dalam area paling tajam dimata, daerah fovea centralis di retina. Dengan menseleksi obyek secara individual, kita memakai mata untuk memfokus aktifitas mental pada suatu obyek kecil yang terpisah dari yang lain. 3. Tahap akhir teori visual huxley adalah pemahaman to perceive, yaitu kita harus mengerti apa yang diseleksi, untuk memproses suatu image secara mental pada kesadaran yang lebih mendalam, artinya konsentrasi pada subyek dengan dimaksud mencari makna dan tidak sekedar observasi.Safanayong,2006:24 Bagaimana kita melihat, Safanayong,2006:25 :  Warna Berkaitan dengan cahaya, teksture, ukuran, proporsi, material,temperatur.  Bentuk  Kedalaman Berkaitan dengan ruang ukuran berkaitan dengan skala, warna, pencahayaan, teksture, waktu,, perspektif.  Gerak Berkaitan dengan warna, bentuk, kedalaman.

2.9.2. Aspek Analisis Citra Visual

Yang mempengaruhi aspek analisis dalam pencitraan visual, yaitu : Safanayong, 2006:27-31 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 1. Etis Istilah ini mencakup tentang ide karakter dan disposisi kecondongan, Yaitu :  Etika Normatif Sistem-sistem yang dimaksudkan untuk memberi petunjuk atau penuntun dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik dan buruk, benar dan salah.  Mataetika Menganalisis logika perbuatan dalam kaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah.  Utilitarianis berfaedah Secara umum, harkat atau nilai moral tindakan dinilai menurut kebaikan dan keburukan akibatnya. Pembedaan :  Utilitarianis tindakan Bertindaklah sedemikian rupa seingga tindakanmu itu menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang.  Utilitarianis perbuatan Abertidaklah menurut peraturan yang pelaksanaannya akan menghasilkan kebaikan atau kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin orang.  Hedonis Mencari kesenangan semata-mata, sering diartikan kesenangan intelektual. Diartikan juga sebagai konsep moral yang menyamakan kebaikan dengan kesenangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43  Golden Rule Kepedulian, tenggang rasa, mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri.  Golden Mean Pencarian jalan tengah dengan cara kompromi atau negosiasi guna menjembatani dua kepentingan yang bersaingsudut pandang yang ekstrim, aksi yang tepat dengan situasi dan saatnya.  Veil of Ignorance Menutupi ketidaktahuan atau kebodohan, mempertimbangkan bahwa semua orang adalah sederajad, tidak berprasangka dan tidak deskriminatif. 2. Historis Berdasarkan sumber sejarah dan fakta sejarah, belajar agar mengenal proses awal atau asal usul, pentingnya karya berdasarkan garis waktu. 3. Kultural Manusia dewasa ini sudah terbawa arus hidup berbudaya atau berkebudayaan. Ini berlangsung lokal, nasional maupun internasional. Kultural sangat erat kaitannya dengan pendekatan semiotik. 4. Personal Reaksi terhadap karya yag didasari oleh opoini subyektif, berkenaan dengan baik, buruk, saya suka atau saya tidak suka. Perspektif ini penting karena mengungkapkan banyak tentang komentar orang lain. 5. Kritikal Upaya untuk melebihkan suatu image atau visualisasi yang biasaumum. Ikap kritis identik dengan keingintahuan untuk mencari suatu yang bernilai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 lain dari nilai yang sudah umum, mempertanyakan ini dan itu, lalu melakukan terobosan untuk menciptakan standar-standar yang baru. 6. Estetis Pengalaman estetis terletak pada pengamatan inderawi, maka usaha untuk menggolongkan pengalaman-pengalaman itu terjadi berdasarkan perbedaan yang terdapat dalam panca indera manusia. 7. Pragmatis Berkaitan dengan teknis dan praktis, bagaimana diproduksinya, teknik yang dipilih, kemudahan, kejelasan, material yang dipilih. Pada umumnya pragmetis ini berkaitan dengan manual desain. 8. Nilai Tambah Merupakan pendekatan desain yang ada muatan tambahan diluar fungsi praktis atau fungsi estetis, sehingga dapat menghasilkan nilai beda dan nilai baru.

2.10. Prinsip Dasar Desain