Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui nilai yang diperoleh siswa. Nilai tersebut dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimum
KKM yang diberlakukan di SPM N 5 Sleman. KKM untuk mata pelajaran matematika adalah 75.
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas adalah 4 siswa dan siswa yang tidak tuntas ada 27 siswa. Rata-rata nilai
yang diperoleh siswa adalah 51,23. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa yang tuntas mencapai 75 atau lebih dari 75.
Siswa yang mencapai KKM adalah ×
= dan siswa yang
tidak mencapai KKM adalah ×
= .
D. Pembahasan
SMP N 5 Sleman menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM pada mata pelajaran matematika sebesar 75. Siswa dikatakan tuntas apabila
nilainya lebih dari atau sama dengan 75. Kemudian berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada tabel 4.18 diperoleh informasi bahwa terdapat 4
siswa yang tuntas dan 27 tidak tuntas. Hasil tersebut dalam persen berturut- turut adalah 13 dan 87. Penelitian dikatakan berhasil atau penggunaan
alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP
N 5 Sleman efektif apabila siswa yang tuntas mencapai 75 atau lebih dari 75.
Berdasarkan uraian tersebut, hasil belajar siswa tidak baik karena terdapat lebih dari 50 siswa tidak tuntas dalam ulangan harian materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Rata-rata nilai siswa adalah 51,23. Rata-rata tersebut belum mencapai nilai KKM yang diharapkan yaitu
75. Hasil belajar yang tidak baik tersebut menandakan bahwa materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat
peraga kartu bilangan tidak tersampaikan dan dipahami siswa secara maksimal. Selain itu, uraian tersebut menandakan bahwa penggunaan alat
peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman tidak efektif. Hal tersebut
karena banyaknya siswa yang tuntas tidak mencapai 75 atau lebih dari 75, yaitu hanya 4 siswa atau 13.
Menurut peneliti, berdasarkan deskripsi pelaksanaan pembelajaran materi tidak tersampaikan secara maksimal dan hasil ulangan tidak baik karena
beberapa hal berikut ini: 1.
Peneliti tidak melakukan pretes sehingga dalam pembuatan soal peneliti membuat secara umum dan kurang memperhatikan kemapuan siswa dalam
menjawab soal. 2.
Guru yang sudah terbiasa dengan cara mengajar sebelumnya merasa kesulitan untuk menyesuaikan cara mengajar yang diharapkan oleh
peneliti. 3.
Guru yang kurang tegas membuat kelas terlihat kurang kondusif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Siswa kelas tujuh yang masih baru membuat guru belum memahami
karakter setiap siswa sehingga guru agak sulit menyesuaikan tindakan untuk membangun pembelajaran yang kondusif.
5. Siswa yang masih anak-anak cenderung suka bermain, ngobrol dengan
temannya, jalan-jalan, dan sulit diam sehingga situasi kelas semakin sulit untuk lebih kondusif.
6. Jam pembelajaran kurang tepat karena terjeda istirahat dan mendekati jam
pulang sekolah. Setelah jeda istirahat, guru dan siswa harus menyesuaikan diri kembali untuk melanjutkan pelajaran sehingga membuat waktu
pembelajaran berkurang. Ketika mendekati jam pulang para siswa terlihat lelah, kurang fokus, dan tiba-tiba gembira dan gaduh saat bel tanda pulang
berbunyi.
E. Keterbatasan Penelitian