1. Sikap attitude: berupa kemauan dan keterampilan siswa dalam belajar.
2. Kemampuan untuk memahami pengajaran ability to understand
instruction: berupa kemampauan siswa untuk mempelajari suatu pelajaran.
3. Ketekunan perseverance: berupa jumlah waktu yang dapat disediakan
siswa untuk belajar dengan tekun. 4.
Peluang opportunity: berupa peluang waktu yang disediakan oleh guru untuk mengajar suatu kosep atau keterampilan.
5. Pengajaran yang bermutu quality of instruction adalah efektivitas suatu
pengajaran yang disampaikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
ukuran kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Alat Peraga Kartu Bilangan
1. Media pembelajaran dan alat peraga
Media berasal dari Bahasa Latin, merupakan kata jamak dari kata medium yang artinya
“perantara” atau “penyalur”. Menurut Bovee dalam Rostina Sundayana, 2015: 6, media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan. Menurut Hamidjojo dalam Jhon Latuheru, 1988: 13, media adalah bentuk perantara yang digunakan oleh manusia
untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Menurut Rostina Sundayana 2015: 4, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi baik visual maupun verbal. Pendapat lain disampaikan oleh
Association Of Education and Communication Technology dalam Rostina Sundayana, 2015: 4 bahwa media membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan
instruksional atau
mengandung maksud-maksud
pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat atau perantara untuk menyampaikan informasi agar lebih mudah diterima oleh penerima informasi, sedangkan media pembelajaran
adalah alat atau perantara yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh siswa.
Media sebagai alat dalam pembelajaran tersebut kemudian disebut alat peraga. Menurut Ali dalam Rostina Sundayana, 2015: 7, alat peraga
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. Menurut Ruseffendi dalam Rostina Sundayana, 2015: 7, alat peraga dalam matematika adalah alat yang
menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Menurut Pramudjono PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam Rostina Sundayana, 2015: 7, alat peraga matematika adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengambangkan konsep matematika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam membantu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa pada umumnya dan secara lebih khusus
konsep pada materi matematika yang abstrak. Menurut E. T. Ruseffendi 1979: 384, alat peraga yang digunakan
dalam membantu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut:
a. Supaya anak-anak lebih besar minatnya.
b. Supaya anak-anak dapat dibantu daya tiliknya sehingga lebih mengerti
dan lebih besar. c.
Supaya anak-anak dapat melihat hubungan antara ilmu yang dipelajarinya dengan alam sekitar dan masyarakat.
Menurut Rusefendi dalam Rostina Sundayana, 2015: 18, alat peraga yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran harus benar-benar baik dan
membuat siswa memahami materi. Alat peraga tidak boleh membahayakan siswa sehingga kegiatan pembelajaran terganggu. Alat peraga matematika
harus memenuhi syarat dan kriteria sebagai berikut: a.
Tahan lama. b.
Bentuk dan warnanya menarik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Sederhana dan mudah dikelola.
d. Ukurannya sesuai.
e. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar,
atau diagram. f.
Sesuai dengan konsep matematika. g.
Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya. 2.
Pentingnya media dalam pembelajaran matematika Matematika dengan konsep dan simbolnya yang abstrak terkadang
membuat siswa kesulitan dalam memahaminya. Menurut Pramudjono dalam Rostina Sundayana, 2015: 7, alat peraga matematika adalah benda
konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengambangkan konsep matematika
oleh karena itu, media pembelajaran merupakan salah satu solusi dari masalah tersebut.
Menurut Kreyenhbuhl dalam Rostina Sundayana, 2015: 29, media yang biasa digunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak
buku, elektronik, model atau peta. Model tersebut dalam matematika biasanya berupa alat peraga baik secara grafis menggunakan komputer
maupun alat peraga konvensional. Alat peraga secara grafis menggunakan komputer antara lain gambar-gambar dalam geometri dengan aplikasi
geogebra, gambar-gambar dan animasi dengan aplikasi macromedia flash, dan sebagainya. Alat peraga konvensional untuk menyampaikan materi
operasi hitung bilangan bulat antara lain kartu bilangan, mistar hitung, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tangga bilangan, batang Cuisenaire, dan sebagainya. Alat peraga untuk menyampaikan konsep luas antara lain papan berpetak, jaring-jaring
kubus, jaring-jaring balok, dan sebagainya. Alat peraga untuk menyampaikan konsep aritmatika antara lain batu-batuan, abakus, tulang
napier, dan sebagainya; dan lain-lain. 3.
Kartu bilangan Kartu bilangan adalah salah satu media pembelajaran atau alat peraga
yang digunakan sebagai perantara guru dalam menyampaikan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa.
Materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat memiliki beberapa alat peraga lain yang dapat digunakan, yaitu mistar
hitung, neraca bilangan, batang Cuisenaire dan lain-lain. Peneliti memilih alat peraga kartu bilangan karena menurut peneliti cara penggunaan media
ini relatif lebih mudah dan sederhana baik untuk disampaikan guru
maupun diterima siswa.
Alat peraga kartu bilangan terdiri dari satu wadah atau tempat dan kartu dengan dua warna berbeda, satu warna untuk menandai bilangan
positif dan warna lainnya untuk menandai bilangan negatif. Nol diwakilkan dengan tidak adanya kartu. Selain itu, dua buah kartu yang
berbeda warna atau saling berlawanan juga dianggap nol. Kartu bilangan ini sebenarnya dapat diwakilkan juga oleh kacang-kacangan, manik-
manik, kancing baju, dan benda-benda lain dengan warna yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kartu bilangan pun juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya lingkaran, persegi, belah ketupat, dan lain-lain.
Peneliti menggunakan kartu bilangan yang diwakilkan oleh dua kartu berbentuk persegi yang memilki warna berbeda, yaitu hijau dan merah.
Tiap kartu diberi tanda positif untuk warna merah dan tanda negatif untuk warna hijau. Berikut ini gambar dari alat peraga kartu bilangan:
Gambar 2.1 Alat Peraga Kartu Bilangan
+ +
- -
+ -
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
+ -
atau
dst Perhatikan gambar-gambar berikut
Gambar 2.2 Alat Peraga Kartu Bilangan pada Garis Bilangan
Dari gambar-gambar di atas dapat disimpulkan keterangan sebagai berikut:
mewakili bilangan bulat positif 1
mewakili bilangan bulat negatif 1
Gambar 2.3 Keterangan Alat Peraga Kartu Bilangan
Berikut ini adalah cara membuat alat peraga kartu bilangan: Alat dan bahan:
a. Wadah
b. Karton
c. Kertas asturo warna merah dan hijau
d. Penggaris
e. Spidol hitam
f. Lem kertas
g. Gunting
Cara membuat: a.
Gambar persegi-persegi dengan ukuran × di seluruh
permukaan karton dan asturo. Persegi pada asturo dibuat sama banyak untuk setiap warna dan untuk karton buat sebanyak persegi pada kedua
asturo.
+
-
- +
dan mewakili bilangan nol
b. Gunting persegi-persegi pada karton dan asturo tersebut.
c. Tempel potongan asturo pada potongan karton menggunakan lem
kertas dan tunggu hingga lem mengering. d.
Gambar tanda positif dengan spidol hitam di tengah persegi dengan warna merah.
e. Terakhir gambar pula tanda negatif dengan spidol hitam di tengah
persegi dengan warna hijau. Cara menggunakan kartu bilangan pada operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut: a.
Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan ditulis
+ . Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan alat peraga
kartu bilangan berarti memasukkan kartu-kartu yang mewakili ke
dalam wadah yang telah diisi kartu-kartu yang mewakili bilangan . Contoh
+ dibaca ditambah memiliki arti memasukkan kartu berwarna merah ke dalam wadah yang telah diisi kartu berwarna
merah. Penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk operasi hitung
penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan dengan cara berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+
Contoh 1: 3 + 5
Tabel 2.1 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat +
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 3 kartu berwarna merah
2. Masukkan
5 kartu
berwarna merah ke dalam wadah
3. Terdapat
8 kartu
berwarna merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 + 5 = 8
Contoh 2: 3 + -5
Tabel 2.2 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat + −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 3 kartu berwarna merah
+ +
+ -
-
- -
-
+ +
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
+ +
- -
- -
- -
- -
2. Masukkan
5 kartu
berwarna hijau ke dalam wadah
3. Terdapat 3 pasang kartu
berbeda warna dan 2 kartu berwarna hijau di dalam
wadah
4. Terdapat 2 kartu berwarna
hijau di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 + -5 = -2
Contoh 3: -6 + 2
Tabel 2.3 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − +
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 6 kartu berwarna hijau
2. Masukkan 2 kartu berwarna
merah ke dalam wadah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
+ +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3. Terdapat 2 pasang kartu berbeda
warna dan 4 kartu berwarna hijau di dalam wadah
4. Terdapat 4 kartu berwarna hijau
di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa -6 + 2 = -4
Contoh 4: -2 + -1
Tabel 2.4 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − + −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 2 kartu berwarna hijau
2. Masukkan 1 kartu berwarna
hijau ke dalam wadah
3. Terdapat 3 kartu berwarna hijau
di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa -2 + -1 = -3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+
+ +
+
b. Operasi hitung pengurangan bilangan bulat
Operasi hitung pengurangan bilangan bulat dan ditulis − .
Operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan bantuan alat peraga kartu bilangan berarti mengeluarkan kartu-kartu yang mewakili
dari dalam wadah yang telah diisi kartu-kartu yang mewakili bilangan .
Contoh − dibaca dikurang memiliki arti mengeluarkan kartu
berwarna merah dari dalam wadah yang telah diisi kartu berwarna merah.
Penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk operasi hitung pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan dengan cara berikut:
Contoh 1: 5 – 2
Tabel 2.5 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 5 kartu berwarna merah
2. Keluarkan 2 kartu berwarna
merah dari dalam wadah
3. Terdapat 3 kartu berwarna
merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 5 – 2 = 3
+ +
+
+ +
+ +
+ +
- -
- +
+ +
+ +
+
- -
- -
- -
- -
+ +
+ +
+ +
Contoh 2: 3 – -3
Tabel 2.6 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi 3 kartu berwarna merah
2. Masukkan
3 pasang
kartu berbeda warna yang artinya
kartu-kartu dalam wadah tetap mewakili bilangan 3
3. Keluarkan 3 kartu berwarna
hijau dari dalam wadah
4. Terdapat 6 kartu berwarna
merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 – -3 = 6
Contoh 3: -5 – 2
Tabel 2.7 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Terdapat 5 kartu berwarna hijau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- -
- -
- -
- +
+
- -
- -
- -
- +
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
+ +
+ -
- -
- -
- -
2. Masukkan
2 pasang
kartu berbeda warna yang artinya
kartu-kartu dalam wadah tetap mewakili bilangan -5
3. Keluarkan 2 kartu berwarna
merah dari dalam wadah
4. Terdapat 7 kartu berwarna hijau
di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa -5 – 2 = -7
Contoh 4: -4 – -7
Tabel 2.8 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − −
No. Kegiatan
Keterangan 1.
Wadah berisi
4 kartu
berwarna hijau
2. Masukkan 3 pasang kartu
berbeda warna yang artinya kartu-kartu dalam wadah
tetap mewakili bilangan -4
+ +
+ +
+ +
- -
- -
- -
-
3. Keluarkan 7 kartu berwarna
hijau dari dalam wadah
4. Terdapat 3 kartu berwarna
merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa -4 – -7 = 3
C. Hasil Belajar