Pengaruh Konstanta Torricelli Pada Ketinggian Air Bejana
Ketinggian air pada sistem bejana untuk jangka waktu yang lama adalah ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ λ
1
q .
Karena t
Ah V
= , maka
lim lim
t Ah
t V
t t
∞ →
∞ →
= =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
λ
1
q A
3.2.14 Volume air pada sistem bejana untuk jangka waktu yang lama adalah
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
λ
1
q A
Ketinggian dan volume air pada sistem bejana bergantung dari banyaknya aliran air yang masuk ke dalam sistem bejana dan aliran yang air yang keluar dari
sistem bejana. Untuk memperoleh ketinggian yang sesuai yakni
D
h . Maka pada sistem
bejana diberikan sensor dan katup seperti gambar berikut
Gambar 3.2.5 Aliran Air yang Disesuaikan Pada Sistem Bejana
dengan
1
v : Katup pada pipa pertama.
2
v : Katup pada pipa kedua
1
q q
sensor h
A
Agar dapat menggerakkan suatu generator dimisalkan tinggi air yang diperlukan adalah
D
h . Sehingga masalah yang muncul adalah bagaimana model
matematika agar diperoleh tinggi air
2
h sama dengan tinggi air
D
h yang
sesuai pada sistem bejana. Sehingga untuk menyelesaikan masalah yang muncul diatas perlu
diberikan beberapa penyederhanaan atau asumsi-asumsi sebagai berikut a
Kedua pipa diberi sebuah katup. b
Ukuran kedua pipa dianggap sama. c
Tinggi air yang sesuai
D
h pada sistem bejana dianggap konstan.
d Aliran air yang masuk pada
1
B dianggap konstan.
e Diberikan sebuah sensor pada bejana.
Karena akan dicari agar diperoleh tinggi air
2
h sama dengan tinggi air
D
h yang sesuai pada sistem bejana, maka sensor yang digunakan adalah sensor
posisi. Kerja dari katup pada kedua sistem bejana sebagai berikut
a Jika
h h
D
= , maka pengaturan pada katup
1
v tidak berubah sehingga
aliran air yang keluar pada
2
B akan mengalir keluar diatur oleh katup
2
v . b
Jika h
h
D
≠ , maka pengaturan pada katup
1
v diubah kembali agar
tinggi air h
sama dengan tinggi air
D
h yang sesuai pada sistem
bejana. Jika sudah diperoleh h
h
D
= , maka pengaturan pada katup
1
v
yang diatur tidak berubah sehingga aliran air yang keluar pada bejana diatur oleh katup
2
v . Tujuan sensor posisi ini yaitu agar tinggi air
h disamakan dengan tinggi
air
D
h yang sesuai pada sistem bejana, dan jika sudah diperoleh
2
h h
D
= , maka aliran air yang keluar pada bejana keluar melalui katup
2
v . Dan jika diperoleh
h h
D
≠ , terjadi dua kasus yaitu : a
Jika h
h
D
, maka terdapat kekurangan tinggi air pada sistem bejana sehingga katup
1
v dikontrol kembali agar dapat diperoleh
h h
D
= . b
Jika h
h
D
, maka terdapat kelebihan tinggi air pada sistem bejana, sehingga katup
1
v dikontrol kembali
Karena pada untuk memperoleh h
h
D
= , maka diasumsikan
1
t q
menjadi kesalahan sensor posisi yaitu
K t
q =
1
[ ]
t h
t h
D
− 3.2.15
dimana K : Konstanta
1 2
−
s m
Persamaan 3.2.7 dan 3.2.15 diperoleh
dt t
dh A
K λ
+ +
t h
= A
K t
h
D
3.2.16 Faktor pengintergralan
= ∫
= ∫
+ +
dt A
K dt
A K
e e
λ λ
t A
K
e
+ λ
maka
C h
K t
h
D
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ + =
λ 1
1
t A
K
e
+ −
λ
3.2.17
dimana C : konstanta. Dengan menggunakan masalah nilai awal, yaitu h
h = ,
diperoleh
D
h K
h C
⎟⎟ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
= λ
1 1
3.2.18
Sehingga dari persamaan 3.2.17 dan 3.2.18 diperoleh
= t
h
t A
K
e
+ −
λ D
A K
h K
e h
⎟⎟ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
+
+ −
λ
λ
1 1
3.2.19
Karena .
t h
A t
V =
, maka
= t
V
t A
K
e
+ −
λ D
A K
h K
e A
A h
⎟⎟ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
+
+ −
λ
λ
1 1
3.2.20
Ketinggian dan volume air pada bejana, untuk waktu jangka waktu yang lama adalah
⎟ ⎟
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎟
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
+ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ =
+ −
+ −
∞ →
∞ →
D K
A K
t t
h K
e e
h t
h λ
λ λ
1 1
lim lim
K h
D
λ +
= 1
3.2.21
Untuk nilai ∞
→ K
maka →
K λ
, sehingga
[ ]
1 1
1 →
+ K λ
.,
Sedangkan untuk nilai ∞
→ λ
maka ∞
→ K
λ , sehingga
[ ]
1 1
→ +
K λ
. Sehingga untuk mendapatkan tinggi air sama dengan tinggi air
D
h yang
sesuai pada sistem bejana, dipilih nilai K sebesar mungkin dan nilai λ sekecil
mungkin. Karena
t Ah
V =
, maka lim
lim t
Ah t
V
t t
∞ →
∞ →
= A
t ∞
→
= lim lim
t h
t ∞
→
A =
D
h 3.2.22
Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana memperoleh ketinggian yang sesuai pada sistem dua bejana.