Sistem Dua Bejana tanpa Aliran Air yang Masuk Pada Sistem Bejana
Untuk mencari aliran air yang keluar
12
t q
pada pipa
1
B pada saat t, digunakan teorema Torricelli yaitu
1 1
12
t h
t q
λ =
4.1.5 dengan
λ adalah sebuah konstanta positif. Sehingga dari persamaan 4.1.4 dan persamaan 4.1.5 diperoleh
+ dt
t dh
A
1 1
=
1 1
t h
λ
1
q t
Karena tidak ada aliran air yang masuk pada
1
B , maka +
dt t
dh A
1 1
=
1 1
t h
λ 0 4.1.6
− =
dt t
dh
1 1
12
A t
q 4.1.7
Persamaan 4.1.7, yakni menyatakan laju berkurangnya tinggi air pada bejana. Misalkan
dt d
D ≡
, persamaan 4.1.6 dapat ditulis
1 1
1
= +
t h
D A
λ 4.1.8
Dengan cara yang sama, maka untuk
2
B diperoleh
dt t
dh
1 2
1 A
=
12
q −
t q
t 4.1.9
Karena diasumsikan di atas, maka persamaan 4.1.9 dinyatakan sebagai laju bertambahnya tinggi air pada
2
B . Misalkan dt
d D
≡ , persamaan 4.1.9 dapat
ditulis
dt t
dh A
1 2
2 2
t h
λ +
=
12
q t 4.1.10
Misalkan dt
d D
≡ , maka persamaan 4.1.10 dapat ditulis
12 2
2 2
t q
t h
D A
= +
λ
4.1.11 Dari persamaan 4.1.5, diperoleh
= +
2 2
2
t h
D A
λ
1 1
t h
λ 4.1.12
Bila kedua ruas pada persamaan 4.1.12 dikalikan dengan
1 1
λ +
D A
, diperoleh
= +
+
1 1
2 2
2
λ λ
D A
t h
D A
1 1
t h
λ
1 1
λ +
D A
4.1.13 Karena
1 1
1
= +
t h
D A
λ , maka
1 1
2 2
2
= +
+ λ
λ D
A t
h D
A .
2 2
1 1
2 1
2 2
1 2
= +
+ +
t h
D A
A D
A A
λ λ
λ λ
Karena dt
d D
≡ maka
2 2
2
dt d
D ≡
, maka
2 2
1 1
2 1
2 2
2 1
2
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
t h
dt d
A A
dt d
A A
λ λ
λ λ
2
2 2
2 2
2 2
= +
+ t
h dt
t dh
dt t
h d
n n
ω ω
ξ 4.1.14
dengan
2 1
2 1
1 2
2 1
2 λ
λ λ
λ ξ
A A
A A
+ =
dan
2 1
2 1
2
A A
n
λ λ
ω =
dimana ξ : Rasio Peredam dan
n
ω : Frekuensi Alami.
Penyelesaian persamaan 4.1.14 terda pat tiga kasus yaitu : a
Kasus Diredam Berlebihan bila 1
ξ , mempunyai penyelesaian yaitu :
t t
n n
n n
e c
e c
t h
1 2
1 1
2
2 2
− +
− −
− −
+ =
ξ ω
ω ξ
ξ ω
ω ξ
4.1.15 Persamaan 4.1.15 menyatakan tinggi air pada bejana
2
B saat t. Karena
2
t V
=
2
A
2
h t, maka
2
t V
1 2
1 1
2
2 2
t t
n n
n n
e c
e c
A
− +
− −
− −
+ =
ξ ω
ω ξ
ξ ω
ω ξ
4.1.16 Persamaan 4.1.16 menyatakan volume air pada bejana
2
B saat t . Dengan
1
c ,
2
c adalah konstanta, yang nilainya kedua konstanta
tersebut bergantung dari
2
h dan
dt dh
2
, seperti yang diuraikan dibawah ini.
Misalkan
t t
n n
n n
e c
e c
t h
1 2
1 1
2
2 2
− +
− −
− −
+ =
ξ ω
ω ξ
ξ ω
ω ξ
A h
=
2
, B
dt dh
=
2
maka diperoleh
1
c dan
2
c adalah sebagai berikut.
⎟ ⎟
⎟ ⎟
⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎜
⎝ ⎛
− −
+ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
= 1
2 1
2 2
2
ξ ξ
ξ ω
A B
c
n
dan ⎟
⎟ ⎟
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎜
⎝ ⎛
− −
+ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− =
1 2
1
2 2
1
ξ ξ
ξ ω
A B
A c
n
Sehingga untuk ∞
→ t
maka
2
→ t
h dan
2
→ t
V , yang berarti
untuk jangka waktu yang lama maka tidak ada air pada bejana
2
B .
Contoh 4.1.1
Misalkan diketahui bahwa bahwa 6
2 5
= ξ
, 6
=
n
ω , keadaan mula-
mula air pada
2
B adalah kosong, dan laju awal bertambahnya air pada
2
B adalah 1 dan 2, maka dapat ditulis sebagai berikut
6 5
2 2
2 2
2
= +
+ t
h dt
t dh
dt t
h d
,
2
= h
, 2
, 1
2
= dt
dh ,3
Sehingga penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel 4.1.1 dibawah
Tabel 4.1.1 Tinggi Air
2
h dt
dh
2 2
t h
2
h max Waktu
2
h max
1
t t
e e
t h
3 2
2 −
−
− =
0,148 m 0,405 detik
2
t t
e e
t h
3 2
2
2 2
− −
− =
0,296 m 0,405 detik
3
t t
e e
t h
3 2
2
3 3
− −
− =
0,444 m 0,405 detik
Pada tabel 4.1.1 di atas, walaupun waktu peningkatan air yang terjadi pada
2
B adalah sama akan tetapi peningkatan air yang terjadi pada
2
B berbeda-beda sesuai dengan laju awal bertambahnya tinggi air
pada
2
B , sehingga semakin besar laju awal pada
2
B maka semakin
tinggi peningkatan air
2
B . Akibatnya semakin lama untuk mendekati
nol, seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1.1 Tinggi Air
b
Kasus Diredam Kritis bila 1
= ξ
, mempunyai penyelesaian yaitu : =
2
t h
2 1
.
tc c
e
t
n
+
− ω
ξ
4.1.17 Persamaan 4.1.17 menyatakan tinggi air pada bejana
2
B saat t.
Karena
2
t V
=
2
A
2
h t, maka
2
t V
2
A =
2 1
.
tc c
e
t
n
+
− ω
ξ
4.1.18 Persamaan 4.1.18 menyatakan volume air pada bejana
2
B saat t.
Dengan
1
c dan
2
c adalah konstanta, yang nilainya kedua konstanta tersebut bergantung dari
2
h dan
dt dh
2
, seperti yang diuraikan dibawah ini.
Misalkan =
2
t h
2 1
tc c
e
t
n
+ =
− ω
, A
h =
2
, B
dt dh
=
2
maka diperoleh
1
c dan
2
c adalah sebagai berikut
n
A B
c ω
− −
= 1
2
dan A
c =
1
Sehingga untuk ∞
→ t
maka
2
→ t
h dan
2
→ t
V , yang berarti
untuk jangka waktu yang lama maka tidak ada air pada bejana
2
B .
Contoh 4.1.2
Misalkan diketahui bahwa bahwa 1
=
ξ
, 3
=
n
ω , keadaan awal
2
B adalah kosong, dan laju awal bertambahnya air pada
2
B adalah 1,2,3
maka dapat ditulis sebagai berikut
9 6
2 2
2 2
= +
+ t
h dt
t dh
dt t
h d
,
2
= h
, 1
2
= dt
dh ,2 ,3
Sehingga penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel 4.1.2 dibawah
Tabel 4.1.2 Tinggi Air
2
h dt
dh
2 2
t h
2
h max Waktu
2
h max
1 t
e t
h
t 3
2 −
= 0,12 m
0,333 detik 2
t e
t h
t 3
2
2
−
= 0,24 m
0,333 detik 3
t e
t h
t 3
2
3
−
= 0,36 m
0,333 detik
Pada tabel 4.1.2 di atas, walaupun peningkatan air yang terjadi pada
2
B adalah sama akan tetapi peningkatan yang terjadi pada
2
B berbeda-
beda sesuai dengan laju awal bertambahnya tinggi air pada
2
B ,
sehingga semakin besar laju awal pada
2
B maka semakin tinggi
peningkatan air
2
B . Akibatnya semakin lama untuk mendekati nol,
seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1.2 Tinggi Air
c Kasus Diredam Berkurang bila
1 ξ
, mempunyai penyelesaian yaitu :
=
2
t h
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
−
t c
t c
e
n n
n
2 2
2 1
1 sin
1 cos
ξ ω
ξ ω
ξω
4.1.19 Persamaan 4.1.19 menyatakan tinggi air bejana
2
B saat t. Karena
2
t V
=
2
A
2
h t, maka
2
t V
2
A =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
−
t c
t c
e
n n
n
2 2
2 1
1 sin
1 cos
ξ ω
ξ ω
ξω
4.1.20 Dengan
1
c dan
2
c adalah konstanta, yang nilainya kedua konstanta tersebut bergantung dari
2
h dan
dt dh
2
, seperti yang diuraikan dibawah ini.
Misalkan
2
t h
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
−
t c
t c
e
n n
n
2 2
2 1
1 sin
1 cos
ξ ω
ξ ω
ξω
,
A h
=
2
, B
dt dh
=
2
maka diperoleh
1
c dan
2
c adalah sebagai berikut
2 2
1 ξ
ω ξ
ω −
+ =
n n
A B
c , dan
A c
=
1
Sehingga untuk ∞
→ t
maka
2
→ t
h dan
2
→ t
V , yang berarti
untuk jangka waktu yang lama maka tidak ada air pada bejana
2
B . Dengan menggunakan identitas trigonometri, maka persamaan
4.1.19 dapat ditulis lagi menjadi
2
t h
t S
c t
S c
e
t
n
sin cos
2 1
.
+ =
− ω
ξ
γ
ω ξ
− =
−
t S
Ce
t
n
cos
.
4.1.21 dengan
2
1 ξ
ω −
=
n
S ,
2 2
2 1
c c
C +
= ,
C c
2
sin =
γ ,
C c
1
cos =
γ ,
1 2
tan c
c =
γ
Jadi tinggi air
2
B dapat juga ditulis pada persamaan 4.1.21.
Contoh 4.1.3
Misalkan diketahui bahwa 13
2 4
= ξ
, 13
=
n
ω , keadaan mula-mula
pada
2
B adalah kosong, dan laju bertambahnya air
2
B pada mulanya
adalah 1,2,3 maka dapat ditulis sebagai berikut
13 4
2 2
2 2
= +
+ t
h dt
t dh
dt t
h d
,
2
= h
, 1
2
= dt
dh ,2,3
Sehingga penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel 4.4.3 dibawah ini.
Tabel 4.1.3 Tinggi Air
2
h dt
dh
2 2
t h
2
h max Waktu
2
h max Waktu
2
B kosong
1 1
t e
t h
t
3 sin
3 1
2 2
−
= 0,144 m
0,327 3
π 2
2 t
e t
h
t
3 sin
3 2
2 2
−
= 0,288 m 0,327
3 π
3 3
t e
t h
t
3 sin
2 2
−
= 0,432 m 0,327
3 π
dimana π : 3,14
Pada tabel 4.1.3 di atas, air pada
2
B dapat menjadi kosong saat
3 π
, dan peningkatan air yang terjadi pada
2
B sesuai dengan laju awal
bertambahnya tinggi air pada
2
B , jadi semakin besar laju awal pada
2
B maka semakin tinggi peningkatan air
2
B . Akibatnya semakin besar laju awal bertambahnya air pada
2
B semakin lama untuk
mendekati nol, seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1.3 Tinggi Air
.
Dari ketiga kasus yang telah dipaparkan di atas untuk ketinggian dan volume air yang terdapat pada sistem bejana yang terletak di bawah untuk waktu
yang lama akan mendekati nol yang berarti untuk jangka waktu yang lama sistem bejana yang terletak dibawah akan kosong, hal ini disebabkan karena pada sistem
bejana yang terletak di atas tidak ada aliran yang masuk kedalam sistem tersebut. Sehingga hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa selalu ada air yang
terdapat pada bendungan, baik bendungan yang terletak di atas maupun bendungan yang terletak dibawahnya. Akibatnya model matematika pada dua
bejana yang telah dipaparkan di atas dikatakan belum baik. Sehingga model matematika pada dua bejana yang telah diuraikan di atas perlu dikembangkan lagi
seperti yang dipaparkan berikut ini.