Dari 133 responden yang memilih obat selesma tanpa resep sebanyak 112 responden membeli obat utuh dengan kemasannya 84,21. Hal ini perlu
mendapat perhatian dari produsen obat agar setiap produk obat yang diproduksi disertai dengan informasi yang memadai dan dapat dimengerti oleh konsumen
yang dicantumkan pada kemasan atau brosur.
Tabel XXI. Pengalaman Responden Membaca Informasi Obat pada Kemasan
No. Membaca Informasi Obat pada
Kemasan Jumlah Prosentase
1. Ya 109
97,32
2. Kadang-kadang 3 2,68
Total 112
100
Dari 112 responden yang membeli obat utuh dengan kemasannya 84,21 ternyata 109 responden 97,32 selalu membaca informasi yang tertera
pada kemasan tersebut dan 3 responden 2,68 hanya kadang-kadang saja membaca informasi yang tertera. Hal ini membuktikan bahwa responden pada
umumnya menyadari bahwa informasi yang tertera pada kemasan sangat penting untuk menunjang keberhasilan pengobatan.
Dari 112 responden yang membaca informasi yang tertera pada kemasan, seluruhnya menyatakan bahwa informasi yang tertera pada kemasan
atau brosur obat sudah cukup lengkap karena memuat informasi-informasi yang penting antara lain komposisi, indikasi, efek samping, kontraindikasi, aturan
pemakaian, peringatan perhatian dan waktu kadaluarsa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXII. Pengalaman Responden Memahami Informasi Obat yang Terdapat pada Kemasan
No. Memahami Informasi Obat pada
Kemasan Jumlah Prosentase
1. Ya 100
89,29
2. Tidak 12
10,71 Total
112 100
Dari 112 responden yang membaca informasi yang tertera pada kemasan 100 responden menyatakan memahami informasi yang ada 89,29 dan 12
responden 10,71 yang umumnya masyarakat awam menyatakan tidak memahami semua informasi yang ada terutama informasi tentang efek samping
dan kontraindikasi yang menggunakan bahasa yang kurang bisa dimengerti karena menggunakan istilah-istilah kedokteran yang hanya bisa dipahami oleh kalangan
tertentu. Hal ini perlu mendapat perhatian oleh produsen obat yang memproduksi obat tanpa resep terutama obat selesma agar mencantumkan informasi yang jelas
dan mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Dari 12 responden yang menyatakan tidak paham terhadap informasi
yang tertera pada kemasan obat selesma, seluruhnya menyatakan bahwa apoteker adalah orang yang tepat untuk menanyakan informasi yang tidak jelas karena
apoteker lebih tahu dan paham seluk beluk obat sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan dapat dimengerti masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan
oleh para apoteker terutama yang akan berkecimpung pada farmasi sosial agar membekali diri dengan pengetahuan yang memadai serta kemampuan
berkomunikasi sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII. Pengalaman Responden Mematuhi Informasi yang Terdapat pada Kemasan
No. Mematuhi Informasi pada Kemasan
Jumlah Prosentase
1. Ya 102