Yubitsume Potong Jari Yakuza Mafia Jepang

1.2.3.3.5 Yubitsume Potong Jari

Yubitsume adalah pemotongan salah satu bagian buku jari dan dikirimkan kepada Kumicho Big Boss Yakuza. Ada banyak alasan pemotongan jari ini dilakukan. Salah satunya sebagai permohonan maaf karena tidak patuh atau karena melanggar suatu aturan. Dilakukan untuk alasan memperbaiki kesalahan tapi juga bisa dilakuka n untuk memisahkan “anak-anak”.Pada dasarnya ini adalah ritual untuk membayar kesalahan. Ketika ada yang melakukan kesalahan yang tidak disukai oleh Kumicho atau Oyabun seperti tidak melakukan kewajibannya dengan baik, memalukan “keluarga”nya, melakukan sesuatu yang menyebabkan anggota keluarga lain tertangkap atau terbunuh, dia akan memakai pisau yang sangat tajam, memotong salah satu buku jarinya dan mengirim kepada Kumicho dalam bungkusan kain putih dan memohon pengampunan. Sumber : http:skala2online 201005yakuza-mafia-jepang.html Gambar 1.2 Yubitsume potong jari Jari yang dipilih pertama selalu mulai dari jari kelingking, berikutnya jadi kelingking tangan yang satunya, lalu menuju ke jari manis, begitu seterusnya kalau memang dia membuat kesalahan-kesalahan. Kumicho biasanya memaafkan kalau kesalahannya dianggap tidak terlalu besar, tetapi kalau tingkatan kesalahannya sudah dianggap parah, seperti mengkhianati keluarga, tidak ada lagi yang bisa membantu selain mesti di eksekusi mati secepatnya. Kebiasaan ini juga berasal dari kelompok Bakuto. Jika penjudinya tidak bisa membayar utang judi, dia akan memotong jari kelingkingnya, yang sedikit tidaknya pasti akan mengakibatkan makin lemahnya genggaman ketika memegang samurai atau pedang. Dilain pihak juga menyebabkan beberapa masalah buat dirinya, karena hanya orang-orang yang terlibat dengan perjudian Yakuza yang selalu memotong jarinya, mereka gampang sekali diawasi dan ditangkap polisi, karena judi dilarang di Jepang. 1.2.3.4Konseptualisasi Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Novel lebih panjang setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Jepang adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu. Ceritanya berfokus pada tokoh khayalan Pangeran Genji, hubungan asmaranya, dan keturunan-keturunannya. Hikayat Genji melukiskan kehidupan istana Jepang pada periode Heian dan memberikan penggambaran memikat tentang wanita Jepang pada masa itu. Namun, novel berkembang dalam bentuk modern di Eropa selama masa Renaisans. Isi novel-novel awal ini mencerminkan perhatian masyarakat pada umumnya saat itu, termasuk munculnya kelas menengah sebagai kelompok sosial, gugatan terhadap agama dan nilai-nilai moral tradisional, minat terhadap sains dan filsafat, serta hasrat akan penjelajahan dan penemuan. Novel-novel Eropa yang paling awal, disebut novel-novel picaresque, adalah kisah-kisah petualangan yang menampilkan tokoh-tokoh utama yang cerdik, atau picaros, yang mengandalkan kecerdikan mereka untuk bertahan. Bertolak-belakang dengan roman-roman kesatriaan yang puitis, yang mengisahkan perjuangan mencapai cita-cita spiritual tinggi, novel-novel picaresque merayakan petualangan sebagai hiburan belaka. Novel picaresque yang paling terkenal adalah Lazarillo de Tormes 1554, ditulis oleh pengarang Spanyol yang anonim. Novel ini bercerita tentang seorang anak lelaki yang mencoba bertahan di dunia yang penuh dengan para petani yang kejam, pendeta yang jahat, bangsawan yang berkomplot, dan sederetan tokoh- tokoh yang kasar. Karya yang lebih serius adalah Don Quixote 1605, 1615, tulisan pengarang Spanyol Miguel de Cervantes. Kisah ini menggambarkan seorang bangsawan Spanyol idealis yang membayangkan dirinya sebagai seorang pahlawan, tetapi sesungguhnya adalah seorang pria paruh baya biasa yang membaca banyak roman kesatriaan sehingga dia tidak menyentuh realitas. Semenjak itu, novel telah berkembang meliputi banyak genre. Umumnya, kini novel dibedakan atas genre novel sosial, novel psikologi, novel pendidikan, novel filsafat, novel populer, dan novel eksperimen. Novel populer sendiri terdiri atas novel detektif, novel spionase, novel fiksi ilmiah, novel sejarah, novel fantasi, novel horor, novel percintaan, dan novel Western.

1.2.3.4.1 Struktur Novel