Simbol yang ada dalam dan berkaitan dengan ketiga butir tersebut bentuk simbolik.
Lain dari pada alegori-cerita yang dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah
objek-objek atau
gagasan-gagasan yang
diperlambangkan-maka simbol
terpengaruh oleh perasaan. Pada dasarnya simbol dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : simbol-simbol universal, berkaitan dengan arketipos, misalnya tidur
sebagai lambang kematian. Simbol kultural yang dilatarbelakangi oleh suatu kebudayaan tertentu misalnya keris dalam kebudayaan Jawa. Simbol individual
yang biasanya dapat ditafsirkan dalam konteks keseluruhan karya seorang pengarang.
1.2.3.3 Yakuza Mafia Jepang
Yakuza adalah kelompok kejahatan yang terorganisir dari Jepang. Campur tangan mereka di dunia kejahatan dan politik menjadi suatu ancaman tersendiri
bagi pemerintahan Jepang maupun dunia internasional.
1.2.3.3.1 SejarahYakuza
Cikal bakal lahirnya Yakuza berawal pada tahun 1612. Ketika Zhogun Tokugawa berhasil menyingkirkan zhogun sebelumnya dan menjadi penguasa.
Pergantian ini mengakibatkan sekitar 500.000 Kabuki-Mono pelayan shogun yang bekerja di bawah pimpinan sebelumnya menjadi kehilangan tuan atau biasa
disebut kaum ronin. Pada era tokugawa dalam masa perdamaian di Jepang jasa mereka tidak lagi dibutuhkan. Mereka akhirnya menjadi Ronin tanpa pemimpin.
Tanpa bimbingan dari pemimpin, mereka mulai beralih menjadi pencuri dan penganiaya terhadap warga kota.
Untuk melindungi kota dari ancaman kaum ronin para pedagang, pegawai, dan orang biasa membentuk Machi-Yokko satgas kampung. Walaupun mereka
kurang terlatih dan kalah dari segi jumlah mereka ternyata bisa menjaga daerah mereka dari kaum ronin kabuki-mono. Kaum machi-yokko akhirnya semakin
mendapat pujian dari rakyat karna berjasa melindungi kaum miskin dan tak berdaya. Di kalangan rakyat jepang abad ke 17 kaummachi-yokko di anggap
sebagai pahlawan. Padahal merekalah Cikal-bakal terbentuknya geng Jepang Yakuza.
Setelah berhasil mengalahkan kaum ronin, anggota dari machi-yokko malah meninggalkan tugas awal mereka dan memilih menjadi preman. Profesi ini
di perparah dengan adanya campur tangan shogun dalam memelihara dan melindungi para machi-yokko. Pada pertengahan jaman edo kelompok ini
membentuk dua difisi, yaitu tekiya dan bakuto.Tekiya adalah kelompok orang- orang yang bekerja sebagai pedagang dan menjual barang-barang palsu serta
barang hasil curian. Mereka juga bekerja sebagai pihak keamanan dan menarik sejumlah uang dari pedagang lain atas jasa perlindungan. Bakuto adalah penjudi.
kelompok ini bekerja di kota dan jalan raya. Setelah perang dunia ke-2 terbentuklah difisi ketiga Yakuza, yaitu Guretai
tukang pukul bayaran. Mereka menggunakan ancaman dan kekerasan untuk
mencapai tujuan mereka.Divisi ini membawa kekerasan terorganisir di Jepang.Mereka menggantikan pedang tradisional dengan senjata api modern. Pada
masa militerisasi Jepang sebagian dari mereka ikut ambil bagian dalam dunia politik dan membentuk garis militan ultra nasional atau biasa disebut
uyoku.Anggota uyoku adalah orang-orang pemerintahan, pejabat militer, dan para anggota dunia bawah yang bertugas mengurus spionase dan pembunuhan politik.
1.2.3.3.2 Penjudi