B. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Laba
Banyak hal yang membedakan antara entitas nirlaba dengan entitas lainnya laba. Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya
pemilik entitas nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada entitas laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya.
Dalam hal donatur, entitas nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan entitas laba telah memiliki sumber pendanaan
yang jelas, yakni dari hasil keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada entitas laba telah jelas siapa yang menjadi dewan
komisaris, kemudian memilih seorang direktur pelaksana. Sedangkan pada entitas nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan karena anggota dewan
komisaris bukanlah pemilik entitas.
C. Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi Organisasi Nirlaba
Di Amerika Serikat AS, Financial Accounting Standard Board FASB
telah menyusun standar untuk laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor dan pihak lain
yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan, namun mempunyai kepentingan. FASB juga berwenang menyusun standar
akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara Government Accounting Standard Board GASB
menyusun standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk pemerintah pusat dan federal AS.
Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia IAI membentuk Komite Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Organisasi
penyusun standar untuk pemerintah itu dibangun terpisah dari Komite Standar Akuntansi Keuangan yang diatur Ikatan Akuntan Indonesia di
Indonesia karena karateristik entitas berbeda. Entitas pemerintah tidak mempunyai pemegang saham atau semacamnya, memberikan pelayanan
pada masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu juga memaksa pembayar pajak untuk mendukung keuangan pemerintah tanpa peduli
bahwa imbalan bagi pembayar pajak memadai atau tidak memadai. International Federation of Accountant IFAC
membentuk Public Sector Committee PSC
yang bertugas menyusun International Public Sector Accounting Standartd IPSAS
. Istilah Public Sector di sini berarti pemerintah nasional, pemerintah regional misalnya negara bagian, daerah
otonom, provinsi, dan daerah istimewa, pemerintah lokal misalnya kota mandiri, dan entitas pemerintah terkait misalnya perusahaan negara,
komisi khusus. Dengan demikian PSC tidak menyusun standar akuntansi sektor publik nonpemerintah.
D. Karakteristik Entitas Nirlaba
Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas laba bisnis. Perbedaan tersebut terletak pada cara entitas memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Menurut Deddi 2006:2 organisasi sektor publik menjadi berbeda dan
unik karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial
2
Dimiliki secara kolektif oleh publik
3 Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk
saham yang dapat diperjualbelikan
4 Keputusan-keputusan yang terkait kebijaksanaan maupun operasi
didasarkan pada konsensus.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 45 berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi
karakteristik PSAK 45, paragraf 01 sebagai berikut:
1 Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2 Menghasilkan barang danatau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,
dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut
tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
entitas tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah
terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun