Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Keterangan: a.
Pendiri Yayasan Karya MurniOrgan Pembina Yayasan b.
Pengawas Yayasan Karya Murni c.
Pengurus Yayasan Karya Murni d.
SekretariatKeuangan e.
Pimpinan PantiKepala Sekolah f.
Koordinator Bidang 2.
Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab Tangung jawab tidak mungkin dibebankan kepada siapapun yang
tidak diberi wewenang untuk melakukan tugas-tugas dalam rangka mengemban tangung jawab tersebut. Oleh karena itu seluruh bidang
wewenang dan tangung jawab di dalam organisasi harus ditetapkan terlebih dahulu secara jelas. Bagan organisasi dan dokumen-dokumen
harus di uji untuk menentukan struktur wewenang, dan tangung jawab organisasi. Dengan demikian dapat dihindari tugas-tugas yang tumpang
tindih, wewenang yang tidak sesuai tangungjawabnya, dan biaya yang sulit ditentukan siapa yang seharusnya bertanggung jawab.
a. PendiriPembina Yayasan Karya Murni:
1 Memutuskan perubahan anggaran dasar
2 Mengangkat dan memberhentikan pengurus yayasan dan pengawas
3 Menetapkan kebijakan umum yayasan sesuai anggaran dasar
4 Mengesahkan program kerja pengurus dan anggaran tahunan
5 Penggabunganpembubaran yayasan
6 Mengesahkan laporan tahunan Neraca yayasan
b. Pengawas Yayasan Karya Murni
1 Bertanggung jawab menjalankan pengawasan terhadap kebijakan
pengurus yayasan 2
Memeriksa dokumen 3
Memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas 4
Memberi peringatan kepada pengurus yayasan jika ada hal yang melampaui wewenang pengurus yayasan.
c. Pengurus Yayasan Karya Murni
1 Bertanggungjawab penuh atas kepentingan yayasan.
2 Wajib menyusun program kerja dan anggaran tahunan.
3 Wajib menyusun laporan tahunanNeraca.
4 Mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan.
5 Wajib memberikan penjelasan tentang hal-hal yang ditanyakan
pengawas. 6
Mengangkat dan memberhentikan pengurus cabang yayasan. 7
Mengangkat dan memberhentikan kepala sekolahpimpinan panti, pimpinan PAUDTPA dan lansia.
8 Meminta pertanggungjawaban atas tugas dari pengurus cabang,
kepala sekolah, pimpinan panti TPA dan lansia. 9
Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga lain 10
Mencari dana untuk biaya operasional yayasan maupun unit yang dikelola.
Pengurus tidak berhak: 1
Meminjam maupun meminjamkan uang yayasan melampaui jumlah yang telah ditetapkan pembina.
2 Menjual atau melepaskan harta bergerak milik yayasan.
3 Menggadaikan atau menjaminkan harta bergerak yayasan.
Perbuatan pengurus untuk butir 1, 2, 3 harus mendapat persetujuan dari pembinapemimpin Kongregasi Suster St. Yosef.
d. SekretariatPersonalia
1 Menyimpan dokumen berharga dengan baik
2 Mengarsipkan surat masuk dan keluar
3 Membalas surat masuk jika perlu dibalas
e. Bagian Keuangan
1 Menyimpan uang dalam brank kasbank dengan baik, sebelum
digunakan. 2
Mencatat semua uang masuk dan keluar. 3
Menyimpan dokumen yang berkaitan dengan uang. 4
Mencairkanmenerima uang dari unit dan selalu pakai slip yang ditandatangani dua orang penerima dan penyetor
f. Pimpinan Panti,TPA dan Lansia
1 Menerimamengadakan seleksi terhadap warga panti, TPA, dan
lansia yang akan diterima setelah mengisi formulir dan telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku di Yayasan
Karya Murni.
2 Bertanggungjawab penuh atas administrasi dan arsip warga panti
serta membuat file masing-masing serta perkembangan anak. 3
Bertanggungjawab penuh untuk pembinaan warga panti secara berkala, perkelompok atau pribadi.
4 Bertanggungjawab penuh untuk kenyamanan anaklansia selama
berada di panti. 5
Menerima anak setiap pagi dari orangtua. 6
Menyerahkan anak setiap sore kepada orangtua dalam keadaan bersih dan rapi.
7 Menerima orangtumenyeleksi dan tidak berpenyakit menular.
g. Kepala Sekolah
1 Bertanggungjawab atas pelaksanaan kurikulum dan teknis edukatif.
2 Menyusun program kerja tahunan.
3 Membuat peraturan yang harus dilaksanakan bersama oleh guru
dan siswa. 3.
MonitoringEvaluasi Monitoringevaluasi dilaksanakan dalam organisasi, sesuai dengan
sturuktur atau bagan organisasi dan berdasarkan fungsinya masing-masing. Apabila tidak dapat diselesaikan oleh kepala unit, tentu dilaporkan ke
pengurus yayasan dan yayasan yang menyelesaikan. Misalnya seorang guru melanggar peraturan yayasan, tentu bukan kepada sekolah yang
mengeluarkan, jika harus dikeluarkan, pengurus yayasan yang berhak mengeluarkanmemberhentikan.
4. Sistem Akuntansi
Yayasan Karya Murni menganut sistem pembukuan standar, akuntabel dan transparan. Semua uang masuk dan keluar harus berdasarkan slip
penyetoran dan pencairan uang dari kas. Semua slip uang masuk dan keluar selalu ditandatangani oleh dua orang yaitu ketua dan bendahara.
Jika ada uang yang belum digunakan maka harus dimasukkan ke bank, pencairan dan penyetoran dilakukan dengan ditandatangani oleh dua orang
yaitu ketua dan bendahara. 5.
Program Organisasi Program dalam organisasi ini terdiri dari program jangka pendek
dan program jangka panjang. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah pengurus yayasan, kepala sekolah, pimpinan panti,
guru dan pengasuh. Adapun tugas dan wewenang masing-masing seperti tercantum dalam No. 2 a,b,c,d,e,f,g di atas. Jenis pelayanan dikhususkan
terhadap anak-anak penyandang cacat yang berkebutuhan khusus, TPA, lansia, dengan wilayah pelayanan Medan, Ruteng-Flores, Surabaya, dan
Jakarta. 6.
Sistem Rujukan Bantuan Organisasi atau perorangan yang terlibat dalam pekerjaan di
yayasan ini adalah pemerintah Dinas SosialDinas Pendidikan kota Medan, masyarakatperorangan di Medan, yayasan setempat, pemerintah
Dinas sosialDinas pendidikan Ruteng-Flores, masyarakatperorangan di Ruteng, masyarakatperorangan di Surabaya
Kegiatan yang dilakukan organisasiperorangan, dinas pendidikan memperlancar urusan sekolah, menyangkut izin operasional sekolah, dinas
sosial memperlancar urusan sosial, menyangkut izin opersional, panti dan urusan kartu jamkesmas untuk berobat gratis di puskesmas atau opname
di rumah sakit umum. Masyarakat setempatperorangan, membantu anak- anak mendiktekan bacaan untuk ditulis ke huruf braille. Mengupayakan
anak-anak yang mampu belajar berintegrasi dengan anak-anak normal ke sekolah umum mulai dari tingkat SMP.
Sistem rujukan dijalankan langkah demi langkah dari awal hingga selesai. Dengan berintegrasi anak-anak tunanetratunarungu ke sekolah
umum mulai dari tingkat SMP, maka pengurus yayasan melalui kepala sekolah menugaskan seorang guru untuk membantu anak-anak ini di
sekolah dimana si anak berintegrasi hingga lulus dari sekolah tersebut. Jika ada perorangan yang bersedia menjadi orangtua asuh dari anak-anak cacat
ini, tetap dijalin relasi termasuk melaporkan hasil belajar si anak dan perkembangannya, khususnya bagi anak yang kuliah.
7. Sumber Daya Pendanaan.
a. Sumber-sumber pendanaan organisasi ini berasal dari:
1 Stichting Liliane Fonds SLF
2 Perorangan bentuk natura seperti beras, mie instan, gula,
minyak goreng, baju bekas dan sumbangan insidental berupa uang.
3 Orangtua siswa seperti sumbangan pendidikan
4 Penjualan produksi seperti meuble, konveksi, dan lilin
5 Pemerintah Dana BOS.
b. Kegiatan yang didanai pemerintah, organisasi dan perorangan.
1 Stichting Liliane Fonds yaitu biaya hidup, biaya pendidikan
anak panti tunanetra dan tunarungu. 2
Sumbangan pendidikan dari orang tua untuk biaya opersional 3
Dana BOS dari pemerintah yaitu biaya proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan
4 Sumbangan insidental dari perorangan yaitu menambah biaya
operasional. Dengan terjadinya gempa yang melanda Indonesia dan krisis
ekonomi global, masyarakat maupun perorangan sangat berkurang untuk menyumbang, SLF juga mengurangi jumlah sumbangan terhadap setiap
anak. Dana dari pemerintah BOS tergantung jumlah anak, jika anak bertambah maka dana BOS bertambah untuk biaya operasional sekolah,
jika tidak tentu pengurus yayasan yang berupaya mencari dana. 8.
Sumber Daya Manusia Mereka yang tidak terlibat secara lagsung bekerja di organisasi
yaitu: pembina, pengawas, pengurus termasuk cabang sebanyak 17 orang. Sedangkan yang terlibat secara langsung terdiri dari pengurus harian
termasuk cabang 9 orang, kepala sekolah, guru dan pegawai termasuk cabang 106 orang, pimpinan panti, pengasuh, cleaning service dan supir
sebanyak 35 orang, tenaga ketrampilan menjahit, pertukangan, lilin sebanyak 24 orang
Pada umumnya yang bekerja di organisasi telah lulus sarjana dalam bidangnya masing-masing, termasuk kepala kekolah, guru dan
pimpinan panti, mereka semua tamatan lokal. Sedangkan tenaga untuk keterampilan, hanya kursus saja dan pengalaman kerja. Pegawaicleaning
service, supir tamat dari SLTA Sekolah Lanjutan Atas. Yang tidak terlibat secara langsung dan punya keahlian konsultan pajak, hukum dan
notaris. 9.
Program Jangka Pendek Beberapa program jangka pendek yang ada dalam Yayasan Karya
Murni terdiri dari: a.
Menyusun proposal tiap tahun ke SLF untuk memperoleh dana pendidikan living cost.
b. Menyusun laporan pertanggungjawaban ke SLF.
c. Menyusun proposal untuk memeperoleh dana BBM setiap
tahun ke Depsos RI. d.
Menyusun laporan pertanggungjawaban ke Depsos RI. e.
Membuat file masing-masing anak panti tentang perkembangan fhisik dan fsikologinya.
f. Menggiatkan keterampilankarya tangan anak-anak.
g. Persiapan Bali International Choir 2015.
h. Kegiatan retret, out bond, piknik rohani dalam rangka perayaan
65 tahun SLB-A dan 50 tahun SLB-B Karya Murni Medan. i.
Mengadakan Pentas SeniKonser 10.
Program Jangka Panjang a.
Pembangunan gedung SMP-LB di Kompleks SLB-B Karya Murni Jl.HM. Joni Medan.
b. Menyusun proposal ke Miserior untuk biaya pembangunan
gedung SMP-LB. c.
Menyusun proposal ke Kinder Missionwerk untuk pengadaan sarana transportasi.
d. Pengadaan peralatan mesin-mesin yang sudah ausrusak.
e. Program training untuk Sumber Daya Manusia
f. Membeli satu unit gedung untuk tempat masage anak tunanetra
yang sudah lulus masage.
61