63
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit di PT. BPR
Ukabima Grazia
Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang berlangsung pada PT. BPR Ukabima Grazia Palembang adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Kegiatan Pokok
Proses pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang dimulai dari nasabah mengajukan kredit dengan datang ke
Bank dengan membawa semua persyaratan kredit pada customer service.
Persyaratan kredit bagi calon debitur perorangan yang harus dibawa nasabah ke bank antara lain 1 identitas seperti fotocopy KTP suami
istri, pas foto suami istri, fotocopy kartu keluarga, dan fotocopy surat nikah. 2 fotocopy dokumen surat-surat barang yang akan dijaminkan
seperti fotocopy SHM Sertifikat Hak Milik, fotocopy BPKB, fotocpy STNK, dan lain-lain. 3 fotocopy dokumen surat-surat lainnya yang
dianggap perlu oleh bank. Sedangkan persyaratan kredit bagi calon debitur perusahaan antara lain 1 fotocopy identitas pribadi pejabat yang
berwenang untuk transaksi di bank KTP dan pas foto. 2 fotocopy akta pendirian perusahaan. 3 fotocopy NPWP. 4 fotocopy TDP Tanda Daftar
Perusahaan atau SIUP Surat Ijin Usaha Perdagangan. 5 Surat
pemberitahuan perusahaan yang isinya menerangkan dan menunjuk orang yang berwenang untuk melakukan segala transaksi yang dilakukan di
bank. 6. Fotocopy dokumen surat-surat barang yang akan dijaminkan. 7 fotocopy dokumen surat-surat lainnya yang dianggap perlu oleh bank.
Customer Service akan menerima permohonan kredit dari calon debitur beserta dengan dokumen persyaratannya dan mencetak FPK lalu
menyuruh debitur untuk mengisi formulir tersebut. Setelah semua persyaratan kredit dilengkapi. Kemudian, Customer Service memeriksa
kelengkapan data dan kebenaran dokumen persyaratan kredit calon debitur. Jika data dan dokumen telah lengkap dan benar, customer service
menginput data calon debitur ke dalam sebuah program FISA Financial Integrated System Application di komputer. Namun jika data dan
dokumen belum lengkap, maka FPK dan dokumen syarat dikembalikan kepada debitur untuk dilengkapi.
Customer service memberikan FPK dan dokumen syarat yang telah lengkap kepada account officer. Account officer memeriksa kembali
kelengkapan dan kebenaran berkas tersebut. Kemudian, account officer menyerahkan FPK dan dokumen syarat ke bagian admin SID BI. Admin
SID BI akan melakukan BI checking terkait dengan pengajuan kredit yang dilakukan oleh calon debitur. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana profil debitur yang terkait dengan pinjamannya di bank lain
dan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Apabila debitur dianggap layak, maka permohonan kredit dapat
diteruskan. Dan apabila calon debitur dinyatakan tidak layak, maka permohonan kredit tidak dapat diteruskan dan mengirimkan FPK dan
dokumen syarat ke bagian administrasi kredit untuk membuat surat penolakan dan diberikan kepada debitur. Langkah selanjutnya, account
officer melakukan survey peninjauan ke lokasi calon debitur untuk melihat agunan yang akan dijaminkan. Survey ini dilakukan secara
mendadak atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada calon debitur. Selama melakukan survey, account officer harus mendapatkan informasi
langsung mengenai kondisi usaha, omzet penjualan, harga pokok penjualan, langganan tetap, para pesaing, serta informasi penting lainnya
dengan cara mengambil gambar atau foto lokasi dan barang yang dijadikan jaminan. Account officer juga harus mendapatkan informasi mengenai
hutang dan piutang calon debitur melalui para tetangga tempat usaha debitur. Setelah survey selesai dilakukan, account officer merangkum dan
membuat hasil survei dengan melakukan analisis 5C. Informasi dari hasil survei tersebut diisi ke dalam Formulir Survey Kredit. Hasil pemeriksaan
agunan yang akan dijaminkan dianalisis di LHPJTB dan LHPJBB. Setelah itu, account officer membuat, mengisi dan mencetak Laporan Legal Opini
atas calon debitur yang berisi data debitur, jumlah plafond, jangka waktu