Prosedur-prosedur terkait sistem pemberian kredit yang terdapat di perusahaan, PT. BPR Ukabima telah menerapkan prosedur yang sesuai
dengan teori. Prosedur-prosedur yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia antara lain prosedur permohonan fasilitas kredit, prosedur penyidikan dan analisa
kredit, prosedur keputusan atas permohonan kredit dan prosedur pencairan kredit.
Sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang ada di perusahaan telah baik. Hal ini dapat dilihat dari: pertama, adanya
struktur organisasi yang telah memisahkan antara fungsi operasi yang dilakukan oleh account officer, fungsi penyimpanan uang yang dilakukan
oleh teller, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan. Kedua, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang dapat memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan. Perusahaan telah melakukan pembagian wewenang untuk keputusan pencairan kredit berdasarkan batas
nominal tertentu. Plafond yang ≤ Rp 20.000.000 akan diotorisasi oleh Direksi dan untuk plafond ≥ Rp 20.000.000 akan diotorisasi oleh Komisaris. Ketiga,
praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan bagian setiap unit organisasi. PT. BPR Ukabima telah menggunakan formulir dengan bernomor
urut tercetak, walaupun masih ada beberapa dokumen yang belum bernomor urut tercetak. Perusahaan juga telah melakukan pemeriksaan secara mendadak
kepada karyawannya di tiap akhir jam kerja. Perusahaan juga menetapkan
keharusan pengambilan cuti dan perputaran jabatan terhadap karyawannya. Keempat, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. PT.
BPR Ukabima telah melakukan seleksi calon karyawannya berdasarkan persyaratan dan kualifikasi yang dituntut oleh pekerjaannya. Selain itu juga,
perusahaan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
116
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang mengenai sistem pemberian kredit, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: secara umum PT. BPR Ukabima Grazia Palembang dalam melaksanakan pemberian kreditnya belum sepenuhnya
sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian tersebut terlihat dari catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. PT. BPR Ukabima belum menggunakan dan
mencatat transaksinya ke dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Terkait dengan penggunaan formulir bernomor urut tercetak, masih
terdapat beberapa dokumen yang belum bernomor urut tercetak seperti FPK, SPK, dan SKJ.
B. Keterbatasan Penelitian
Prosedur terkait dengan pemberian kredit dimulai dari prosedur permohonan fasilitas kredit hingga prosedur pelunasan kredit. Namun, penelitian ini tidak
berhasil mendapatkan akses untuk memperoleh data dan informasi hingga prosedur pelunasan kredit. Hal ini disebabkan karena akses untuk memperoleh
data dan informasi mengenai prosedur pelunasan kredit sangat terbatas dan bersifat rahasia. Informasi dan bagan alir yang didapat hanya sampai pada
prosedur pencairan kredit.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis memberikan beberapa saran yaitu mengingat pentingnya
pembuatan nomor urut tercetak, maka penulis menyarankan agar setiap dokumen sebaiknya bernomor urut tercetak untuk lebih memberikan jaminan
bahwa transaksi pemberian kredit telah tercatat dalam catatan akuntansi. Penggunaan dokumen dengan nomor urut tercetak dapat mempermudah dalam
pencarian dokumen tersebut apabila suatu saat dibutuhkan, untuk mengecek ada tidaknya dokumen yang hilang serta untuk pertanggungjawaban karyawan
yang diberi kepercayaan untuk mengisi dan menyimpan dokumen, untuk mengontrol pengeluaran dokumen, dan menghindari terjadinya kecurangan
dalam penggunaan dokumen. Dengan bernomor urut tercetak, setiap dokumen pemberian kredit lebih dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga
perusahaan sebaiknya membuat jurnal khusus terkait pemberian kredit yaitu jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Penggunaan jurnal khusus
diperlukan agar perusahaan dapat mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensinya tinggi dan untuk memudahkan
perusahaan dalam melihat detail transaksi pemberian kredit yang terjadi.
118
Daftar Pustaka
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anwari, Achmad. 1981. Praktek Perbankan di Indonesia kredit Investasi. Jakarta: Balai Aksara.
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Novita. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Pemberian Kredit. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
Hall, James A. 2007. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat. Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Jogiyanto. 2001. Analisis Disain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi. Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudjarad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Marlianti, CH. 2008. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada BPR Siwi Sedana
Kerebokan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Muljono, Teguh Pudjo. 1991. Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank. Jakarta:
Djambatan. Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.