Model Semiotika Saussure Semiotika dan Semiologi Komunikasi

perlu ada, atau tanda itu secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Semiotika pada prinsipnya adalah suatu kebohongan. Jika sesuatu tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatakan sesuatu kebohongan, sebaliknya, tidak bisa digunakan untuk mengatakan kebenaran”.Berger dalam Sobur, 2004:18

2.3.1. Model Semiotika Saussure

”Jika seseorang yang layak disebut sebagai pendiri linguistik modern dialah sarjana dan tokoh besar asal Swiss: Ferdinand de Saussure,” kata Jhon Lyons1995:3 dalam Sobur, 2004:44. Semiotika didefinisikan oleh Ferdinand de Saussure di dalam Course in General Linguistcs sebagai ”ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Implisit dalam definisi tersebut adalah sebuah relasi bahwa bila tanda merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka tanda juga merupakan bagian dari aturan-aturan sosial yang berlaku. Ada sistem tanda sign system dan ada sistem sosial social system, yang keduanya saling berkaitan. Dalam hal ini, Saussure berbicara mengenai konvensi sosial social convention yang mengatur penggunaan tanda secara sosial, yaitu pemilihan, pengkombinasian dan penggunaan tanda-tanda dengan cara tertentu sehingga ia mempunyai makna dan nilai sosial Sobur, 2003: vii Menurut pandangan Saussure, segala sesuatu yang berhubungan dengan isi statik dari ilmu adalah semiotik. Linguistik, dengan perspektif sinkroniknya, secara khusus memperhatikan relasi-relasi logis dan psikologis yang memadukan terma- terma secara berbarengan dan membentuk suatu sistem dalam pikiran kolektif. Analisis bahasa secara sinkronik adalah analisis bahasa sebagai sistem yang eksis pada suatu titik tertentu yang seringkali berarti ”saat ini” atau konterporer dengan mengabaikan route yang telah dilaluinya sehingga dapat berwujud seperti sekarang. Sebaliknya, segala sesuatu yang bersangkutan dengan evolusi adalah diakronik. Linguistik yang diakronik dapat dibedakan menjadi dua sudut pandang, yaitu prospektif dan retrospektif. Sudut pandang yang pertama mengikuti majunya arus waktu, sedangkan yang kedua berjalan mundur. Linguistik diakronik mengkaji relasi-relasi yang secara suksesif mengikat terma-terma secara bersamaan, yang masing-masing dapat saling bersubtitusi tanpa membentuk suatu sistem, namun tetap tidak disadari oleh pikiran kolektif. Meskipun Saussure sendiri dididik dalam disadari linguistik diakronik yang sangat kental, preferensinya secara khusus tertuju kepada linguistik sinkronik. Segala konsep yang dikembangkan didalam linguistik sinkronik Saussurean ini berkisar pada dikotomi- dikotomi tertentu, yakni penanda dan petanda, langue dan parole, serta sintagmatik dan paradigmatik Budiman, 2004: 38.

2.3.2. Signifier dan Signified