3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder:
1. Data primer, Korpus atau data yang dikumpulkan oleh peneliti, berwujud tulisan
yaitu lirik lagu yang berjudul “Dari Mata Sang Garuda” yang dipopulerkan oleh Pee Wee Gaskins.
2. Data sekunder berasal dari bahan-bahan referensi seperti buku, artikel-artikel,
internet yang berhubungan dengan objek kajian yang diteliti.
3.3 Analisis Data
Peneliti menginterpretasikan teks dalam lirik lagu “Dari Mata Sang Garuda” serta menyimpulkan berbagai makna mengenai bagaimana nasionalisme kebangsaan
direpresentasikan dalam lirik lagu tersebut. Nasionalisme kebangsaan adalah kesetiaan masyarakat terhadap wilayah, yaitu terhadap bangsa dan negara.
Nasionalisme ini yang kemudian mendorong seseorang untuk memiliki perasaan rela berkorban sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Dari definisi nasionalisme
kebangsaan tersebut, kemudian penelitian ini dianalisis menggunakan pandangan dari Saussure, yaitu dikotomi-dikotomi dari Saussure tentang penanda signifier dan
petanda signified; bahasa langue dan ujaran parole; form bentuk dan content isi, synchronic dan diakronik; serta sintagmatik syntagmatic dan paradigmatik
assosiative untuk mencari tahu makna yang terkandung dalam lirik lagu tersebut menurut pandangan Saussure.
Signifier atau penanda adalah bunyi yang bermakana aspek material, yakni
apa yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Sementara Signified atau petanda
adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental dari bahasa Kurniawan, 2001: 30. Contoh Signifier dalam lirik lagu “dari Mata Sang Garuda”
terdapat lirik “Indonesia kobarkan semangatmu, Kan kubela sampai akhir nafasku” Dalam lirik ini diperoleh konsep mental Signified sebagai berikut, bahwa
seseorang yang rela berkorban demi membela bangsa dan negara. Menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menyalakan semangat
untuk bersatu. Rasa rela berkorban ini muncul sebagai bentuk kesetiaan seseorang terhadap bangsa dan negaranya. Pernyataan tersbut bisa dijelaskan dengan gambar
diagram semiotik Saussure sebagai berikut:
Gambar 3.1. Diagram Semiotik Saussure
Sumber : Sobur, 2003, Semiotika Komunikasi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung, Halaman 125.
Langue adalah sesuatu kemampuan berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan, namun pembawaan ini mesti dikembangkan dengan
lingkungan dan stimulus yang menunjang. Singkatnya, langue adalah bahasa pada umumnya. Dalam pengertian umum, langue adalah abstraksi dan artikulasi bahasa
pada tingkat individu yang berbicara bahasa itu, seperti juga sebuah simfoni tidak sama dengan dibawakannya dalam sebuah konser orkes tertentu.
Sign Composed of
Signifier Physical existence
of the sign Plus
Signified Mental concept
External reality of meaning
Signification
Dari dikotomi-dikotomi Saussure tersebut akan dijelaskan lewat penafsiran dengan menggunakan konsep nasionalisme kebangsaan Analisis atau penafsiran
tanda-tanda komunikasi digunakan sebagai upaya untuk menguak makna dibalik lirik lagu tersebut dengan cara, menganalisis lirik lagu dengan menggunakan teori-teori
tersebut untuk dapat mengetahui pencerminan nasionalisme kebangsaan. Dari penafsiran-penafsiran tersebut kemudian dapat ditarik suatu makna yang sebenarnya
dari lirik lagu “Dari Mata Sang Garuda” oleh Pee Wee Gaskins.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Pee Wee Gaskins
Pee Wee Gaskins memang belum lama berdiri. Tapi nama besarnya tidak bisa dipandang sebelah mata karena telah sukses meracuni para remaja dengan lagu-
lagunya yang penuh semangat. Band ini diawali dengan inisiatif salah satu personelnya yaitu Dochi vocalgitar, yang ingin membuat sebuah proyek solo. Saat
itu Dochi merekam sendiri semua lagu-lagu ciptaannya dalam format yang biasanya dibuat oleh sebuah band. Begitu rekaman musik itu beredar di kalangan teman-
temannya, ternyata sambutan bagus yang diterima oleh Dochi. Salah satu lagunya berjudul Here Up On The Attic. Dari situlah Dochi berpikir untuk menjalankan proyek
ini sebagai sebuah band. Kemudian Dochi tidak mengalami kesulitan untuk mencari personel bandnya satu per satu. Alhasil, terbentuklah sebuah band yang waktu itu
belum memakai nama Pee Wee Gaskins. Formasi Sansan vokalgitar, Dochi vokalgitar, Omo synthetizer, Eye bass dan Aldy drum, maju terus sambil
mencoba mencari nama untuk band mereka.. Tercetuslah nama Pee Wee Gaskins yang diambil dari nama sebuah pembunuh
berantai yang sangat keji asal Amerika Serikat. Sedikitnya 100 nyawa melayang sia- sia di tangannya. Terlahir dengan nama Donald Henry Gaskins pada 13 Maret 1933,
masa muda dihabiskan dengan keluar masuk sekolah, hingga akhinya di penjara. Dengan postur tubuh yang terbilang kecil, dia selalu menjadi bulan-bulanan di dalam
penjara. Mulai dipukuli hingga dilecehkan secara seksual. Tapi semuanya berubah hingga suatu saat dia membunuh orang yang paling disegani di penjara. Sejak saat