perubahan rejim dan diikuti munculnya wacana alternatif sebagai bentuk hegemoni tandingan dari dominasi rejim. Teori utama ini dilengkapi dengan dua
teori lain, yaitu hegemoni oleh Gramsci untuk melihat bagaimana kekuasaan negara dan institusi dilanggengkan dalam pendidikan melalui buku teks sejarah.
Teori kekuasaan oleh Michel Foucault juga melengkapi teori utama untuk melihat bagaimana mekanisme hubungan subjek guru dengan pengetahuan melahirkan
kekuasaan.
6.1. Pendidikan Kritis
Dalam perspektif kritis tugas pendidikan adalah melakukan refleksi kritis terhadap ideologi dominan ke arah transformasi sosial. Namun, acuan pengajaran
sejarah berdasarkan kurikulum yang berlaku sepertinya tidak mendukung untuk melakukan transformasi sosial yang kritis terhadap peserta didik. Permasalahan
ini dimulai dari tidak efektifnya waktu belajar dan metode pengajaran yang cenderung non-partisipatif. Hal ini menyebabkan ketumpulan nalar kritis anak di
dalam mengelaborasikan peristiwa demi persitiwa dalam belajar sejarah semenjak wacana sejarah menjadi kepentingan satu pihak tertentu.
Peranan sekolah sebagai agent of knowledge memiliki andil yang cukup besar di dalam perkembangan pengajaran sejarah pada anak. Proses ajar yang
terjadi antara guru dan murid akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pengetahuan murid mengenai peristiwa panjang bangsa. Tidak hanya itu, proses
ajar tersebut mestinya juga menjadi medium dialog untuk mengembangkan kesadaran anak sebagai bagian dari entitas bangsa ini. Namun, kenyataannya yang
terjadi adalah masih banyak persoalan yang muncul dikarenakan figur sekolah saat ini lebih bersifat metode pengajaran satu arah, baik terhadap guru yang
kemudian menerapkan metode pengajaran satu arah tersebut kepada murid. Seperti yang diungkapkan dalam Discipline and Punish, model Foucault tentang
pengetahuan dan kekuasaan memaparkan dengan jelas bahwa pengetahuan dimanfaatkkan oleh agen-agen yang memiliki struktur kuat. “Kebenaran”
ditentukan oleh sekelompok minoritas yang berkuasa ini dan mengatur struktur- struktur dibawahnya agar menyesuaikan diri dengan tujuannya. Kekuasaan
mengkronstruksi kebenaran yang akhirnya melahirkan wacana yang menciptakan keyakinan, sehingga kebenaran satu arah tersebut menjadi normatif.
16
Guru sejarah memang dituntut menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pengajar agar
16
Michel Foucault. 1977. Discipline and Punish: The Birth of The Prison. London: Penguin Books.