Teknik Pengumpulan Data PENDAHULUAN
                                                                                didominasi satu pihak tertentu dan tidak membiarkan peserta didik untuk berpikir kritis,  maka  tidak  akan  ada  proses  kesadaran  historis.  Ada  banyak  faktor  yang
menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya adalah pihak pemerintah yang masih saja tidak adil di dalam membuka wacana sejarah kelam masa lalu terkait kepentingan
kekuasaan  serta  dibatasinya  akses-akses  sumber  sejarah  dalam  kerangka kurikulum bahan ajar pendidikan publik.
Penulisan  sejarah  yang  tidak  berimbang  menyebabkan  terjadinya ketimpangan cerita sejarah di tengah masyakart. Masyarakat dibutakan mengenai
peristiwa  yang  terjadi  di  masa  lalu.  Lagi-lagi,  inilah  usaha  pemerintah  untuk menumpulkan  daya  kritis  publik,  agar  menjadi  tidak  serius  menangani  apa  yang
terjadi di masa silam. Lebih dalam lagi, persoalan anak sebagai pewaris sekaligus pencipta  sejarah  menjadi  penting  untuk  dipelajari.  Memandang  anak  sebagai
pelaku  sejarah  pada  masanya,  menjadi  bagian  yang  mestinya  tidak  terpisahkan dari  usaha  untuk  menciptakan  figur  yang  dapat  melepaskan  diri  dari  pewarisan
sejarah yang tidak berimbang. Pendidikan  yang  diberikan  pada  anak,  baik  melalui  institusi  pendidikan
formal,  serta  informal  seperti  keluarga,  merupakan  pokok  bahasan  yang  penting untuk  menimbang  seberapa  besar  sumbangsih  kedua  agen  tersebut  terhadap
perkembangan  cakrawala  anak  terhadap  peristiwa  sejarah.  Persoalan  yang kemudian  muncul  adalah  bagaimana  kedua  agen  ini  memberikan  akses  yang
berimbang pada anak untuk belajar mengenai sejarah serta bagaimana nilai yang diwariskan  pada  si  anak  sebagai  upaya  memposisikan  anak  sebagai  subjek  dan
bukan lagi penonton dari putaran roda sejarah yang berulang. Dalam  penelitian  ini  penulis  lebih  menekankan  kepada  peran  guru
terhadap  aktifitasnya  sebagai  bagian  integral  sistem  mengajar.  Mengajar merupakan  suatu  aktifitas  profesional  yang  memerlukan  ketrampilan  tingkat
tinggi  dan  mencakup  hal-hal  yang  berkaitan  dengan  pengambilan  keputusan- keputusan.
27
Keberhasilan  dalam  belajar  sejarah  sangat  ditentukan  oleh  peran pengajarguru.  Keputusan  yang  dimaksud  adalah  pengajar  perlu  merancang
metode yang dipakai, alat dan media, buku yang harus dibaca, dalam kegiatan di sekolah.  Saat  kegiatan  belajar  mengajar  akan  dilakukan  dalam  ruang  kelas,  guru
sejarah  harus  mempunyai  rancangan  apakah  dia  akan  menggunakan  buku  atau medium  lain,  lalu  buku  dan  medium  seperti  apa  yang  akan  digunakan.  Guru
sejarah  harus  membuat  bentuk  pengajaran  yang  menarik  supaya  kegiatan  belajar itu berhasil. Berhasil dalam konteks ini tidak diartikan murid akan mendapat nilai
27
Ibid. hlm: 5