untuk menyediakan tempat yang aman untuk bekerja, pada kenyataannya masyarakat umum menerima kecelakaan sebagai hal yang tidak dapat
dihindarkan. Ketika sebuah kecelakaan terjadi, kompensasi yang diterima oleh pekerja
adalah ketidakpedulian majikannya. Perusahaan membantah bahwa kondisi yang berbahaya adalah normal. Wickens et.al 1998 mengutip dari Hammer 1989
perusahaan mengklaim bahwa : 1 tingkah laku pekerja yang terluka merupakan kontributor terhadap kecelakaan; 2 rekan kerja karyawan lalai tidak peduli;
atau 3 pekerja yang terluka telah menyadari akan adanya hazards dalam pekerjaan mereka dan diasumsikan telah mengetahui resikonya. Sampai tahun
1900-an, kondisi kerja sangat buruk dan tingkat kecelakaan kerja terus meningkat.
2.2.1. Terbentuknya Agensi OSHA dan NIOSH
Wickens et.al 1998 menyatakan bahwa pada tahun 1960-an banyak orang yang merasa bahwa undang–undang negara bagian masih belum cukup,
banyak industri yang masih mempunyai standar keselamatan dan kesehatan kerja yang buruk, dan tingkat injury serta kematian yang terlalu tinggi. Sebagai
hasilnya pada tahun 1970 pemerintah federal bertindak untuk membentuk standar keselamatan tertentu pada industri dengan menandatangani
Occupational Safety and Health Act OSHA. Undang – undang ini membentuk lembaga administratif OSHA dibawah Departemen Tenaga Kerja AS. OSHA
mengimplementasikan program keselamatan, menentukan standar keselamatan dan kesehatan, melakukan pengawasan, penyelidikan masalah, memonitor
illness dan injury, memberi penalti, petisi ke pengadilan untuk mengambil tindakan terhadap majikan yang tidak memperhatikan keselamatan,
menyediakan pelatihan keselamatan, menyediakan konsultasi pencegahan kecelakaan dan kesehatan. Majikan harus menyesuaikan dengan regulasi OSHA
melalui mentaati standar untuk menghindari kecelakaan, menyediakan catatan tentang injury dan kematian yang terkait dengan pekerjaan, menyediakan
catatan tentang tereksposnya pekerja oleh material beracun atau hazards lain, dan menyediakan informasi bagi karyawan mengenai keselamatan dan
kesehatan. Satu lagi organisasi pemerintah yang juga dianggap penting adalah
National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH. NIOSH melakukan fungsi penelitian dan penyelidikan. NIOSH melakukan atau
mengkaji ulang penelitian untuk mengidentifikasi tipe–tipe kondisi yang berbahaya ditempat kerja. NIOSH menyediakan rekomendasi yang sering
menjadi masukan standar OSHA.
2.2.2. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Undang–undang ini ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja Direktorat Pembinaan Norma–Norma Keselamatan Kerja, Hygiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja, disahkan pada tanggal 12 Januari 1970. Ada 11 bab, 18 pasal dalam UU No. 1 tahun 1970, yaitu :
1. Pasal 1 Tentang Istilah–istilah
2. Pasal 2 Ruang Lingkup
3. Pasal 3, 4 Syarat–syarat Keselamatan Kerja
4. Pasal 5, 6, 7, 8 Pengawasan UU Keselamatan Kerja
5. Pasal 9 Pembinaan
6. Pasal 10 Panitia Pembina K3
7. Pasal 11 Kecelakaan Kerja
8. Pasal 12 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
9. Pasal 13 Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
10. Pasal 14 Kewajiban Pengurus
11. Pasal 15, 16, 17, 18 Ketentuan–ketentuan Penutup
2.3. Perhitungan Tingkat Implementasi Program