E3 Adanya pemberitahuan dini tentang cara, beban,
dan peringatan penggunaan 6.
F Training
F1 Pelatihan dan pembinaan operasional telah
diikuti oleh pekerja F2
Pelatihan dan pembinaan operasional telah dilaksanakan secara berkelanjutan continue
F3 Pelatihan dan pembinaan operasional telah
berjalan efektif 7.
G Inspeksi
G1 Pihak SHE Safety Healthy Environment telah
melakukan inspeksi didaerah kerja secara rutin G2
Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak dalam kegiatan inspeksi
G3 Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap
kelalaian pekerja dalam bekerja G4
Adanya buku keterangan dan dokumentasi yang dijadikan sebagai bahan monitoring
8. H
Pengendalian limbah dan polusi H1
Telah terprogram sistem pembuangan yang baik H2
Sistem pembuangan tertutup dengan baik dan sesuai fungsi
H3 Telah terprogram sistem pengolahan limbah yang
masih bisa diolah dengan baik H4
Sistem pengolahan limbah telah dilaksanakan secara efektif
H5 Telah terprogram sistem pencegahan meluasnya
efek kecelakaan terhadap lingkungan sekitar H6
Adanya tim khusus yang berpengalaman guna mengatasi meluasnya efek kecelakaan
9. I
Akses jalan masuk dan evakuasi I1
Jalan masuk dan evakuasi yang dilalui pekerja dalam kondisi baik
I2 Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel
berbahaya kerikil, minyak, limbah, air, dll I3
Kondisi jalan berada dalam kondisi aman saat musim kering dan musim hujan
3.1. Penelitian Terdahulu
Kurniadi Heru Prabowo 2005
Pengukuran tingkat kinerja implementasi lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja LK3 dan perangkingan hazards dengan pendekatan
risk assessment di Instalasi Surabaya Grup-Unit Pemasaran V Pertamina
Surabaya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus kategori penilaian yang kemudian dikombinasikan dengan data kecelakaan
dari perusahaan.
Dedy Oktrianto Effendi Jurnal FTI ITS Surabaya 2008 Pengukuran tingkat kesiapan perusahaan terhadap bahaya ditempat
kerja dan penanganan hazard di PT. Otsuka Indonesia. Pengukuran kesiapan bahaya ditempat kerja meliputi 3 kategori. Pertama dengan
menggunakan cheklist berdasarkan PER.05MEN1996. Kedua dengan mengetahui lost rate akibat kecelakaan kerja. Dan yang ketiga dengan
mengukur kesiapan ketika terjadi kondisi darurat seperti kebakaran. Hasil penelitian ini adalah nilai pencapaian tingkat implementasi
program K3 sebesar 91 diperoleh dari hasil penilaian cheklist. Nilai ini mengindikasikan bahwa tingkat implementasi program K3 adalah kuning.
Sementara itu, pencapaian tingkat kerugian loss rate berada pada level kuning. Dari kedua parameter tersebut, dapat diperoleh level program K3
adalah level 2 atau bisa dikatakan cukup baik.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Dharma Satya Nusantara Surabaya yang berlokasi di Jalan Kalianak 55 L Surabaya
Proses pengambilan data dilakukan mulai Bulan Januari 2009 sampai bulan Mei 2010 dengan penelitian langsung, data dari perusahaan, dan hasil
wawancara dengan beberapa karyawan.
3.2. Identifikasi Variabel
Adapun variabel-variabel dari penelitian ini adalah : a.
Variabel terikat Variabel ini adalah sebuah variabel yang nilainya ditentukan oleh satu atau
beberapa faktor lain. Didalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Data kecelakaan kerja PT. Dharma Satya Nusantara
Jumlah angka kecelakaan kerja mulai dari januari 2009 sampai mei 2010 yang kemudian digunakan sebagai bahan analisa untuk dilakukan
penanganan terhadap bahaya yang mungkin terjadi. -
Jenis dan kategori kecelakaan kerja PT. Dharma Satya Nusantara Jenis kecelakaan dan kategori meliputi uraian tentang terjadinya
kecelakaan dan akibat yang ditimbulkan seperti hilangnya jam kerja.