2.4 Indikator Tingkat Kesantunan
Dari teori diatas, yang dikemukakan Leech dapat dibuat kriteria kesantunan berbahasa sebagai berikut.
Tabel 2.5.1 : Indikator Tingkat Kesantunan No Tingkat
Kesantunan Indikator
1 Sangat Santun
1. Menggunakan kata mohon, maaf, dan
mohon maaf 2.
Memberi saran disertai solusi 3.
Tidak merendahkan pendapat orang lain
4. Tidak berprasangka buruk terhadap
orang lain 5.
Teguran membangun 6.
Menggunakan kata terima kasih 7.
Tidak menyinggung perasaan orang lain
8. Dilakukan dengan diksi yang halus
2 Santun
1. Memberikan saran secara tidak
langsung 2.
Pilihan kata tepat, memberi kritik membangun
3. Memberikan argumen tepat
4. Jujur apa adanya
5. Memberi alternaif dengan tidak
memaksa 6.
Teguran membangun 7.
Memberikan kritik yang membangun
3 Tidak Santun
1. Berprasangka buruk pada orang lain
2. Menyindir, menuduh, tidak menghargai
orang lain 3.
Memojokkan dan menjatuhkan salah satu pihak
4. Memaksakan kehendak, melecehkan
5. Mementingkan kepentingan pribadi
6. Teguran dengan nada kasar, tinggi
Berdasakan modifikasi dengan indikator yang telah ditentukan teori Leech 1983 , klasifikasi tingkat kesantunan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu
sangat santun, santun dan tidak santun.
2.5 Kerangka Berfikir
Kesantunan dalam Berbahasa
Skala Kesantunan Berdasarkan Maxim Leech
SMS Suara Rakyat dalam Surat kabar
“Kedaulatan R k
t”
Tingkat Kesantunan Berbahasa SMS dalam Rubrik Suara
Rakyat “Kedaulatan Rakyat”
35
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang: 1 jenis penelitian, 2 data dan sumber data, 3 metode pengumpulan data, dan 4 analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan penjelasan pada Bab II sebelumnya jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kebahasaan yang memfokuskan pada
bidang Pragmatik. Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada analisis penggunaan strategi kesantunan dalam melakukan tindak tutur direktif. Oleh
karena itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengkaji penggunaan bahasa language use
di dalam surat kabar. Karena mengkaji penggunaan bahasa di dalam masyarakat, dalam hal ini di dalam surat kabar, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian
sosiopragmatik. Seperti yang diungkapkan Leech Gunarwan, 1994: 83, sosiopragmatik adalah salah satu dari dua sisi linguistik, yang sisi lainnya adalah
pragmalinguistik. Yang pertama berhubungan dengan sosiologi dan yang kedua pragmalinguistik berhubungan dengan tatabahasa.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang